Virus Corona
Mayoritas Hanya Perlu Isoman, Tetap Waspadai Covid-19 pada Anak dan Kenali Gejala yang Biasa Dialami
Anak-anak telah diketahui lebih jarang terapapar Covid-19 dan bila terpapar hanya mengalami gejala ringan atau tanpa gejala.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Covid-19 disebut menyerang dengan cara yang berbeda kepada anak-anak.
Anak-anak telah diketahui lebih jarang terapapar Covid-19 dan bila terpapar hanya mengalami gejala ringan atau tanpa gejala.
Jika mengambil data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dipublikasi dalam covid19.go.id, jumlah anak-anak yang terpapar Covid-19 kisaran umur 0 hingga 18 tahun ada sekitar 13 persen dari seluruh jumlah kasus yang ada di Indonesia.
Baca juga: Jelang PTM, Wamenkes Sebut Kasus Positif dan Kematian Anak Covid-19 Meningkat, Apa Penyebabnya?
Baca juga: Meski Tanpa Gejala, Ini Alasan Mengapa Sebaiknya Pasien Covid-19 Tidak Merokok saat Isolasi Mandiri
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pernah menyebut 1 dari 8 kasus Covid-19 adalah anak-anak.
Jumlah angka kemarian anak juga cukup rendah, hanya sekitar 1 persen dari total kasus kematian di Indonesia.
Dilansir dari Mayo Clinic, American Academy of Pediatrics and the Children's Hospital Association, menyebut jika anak-anak di bawah usia 10 hingga 14 tahun lebih kecil kemungkinannya terinfeksi virus penyebab Covid-19 dibandingkan dengan orang berusia 20 tahun ke atas.
Namun tidak berarti anak tidak memiliki risiko sama sekali baik paparan atau keparahan akibat Covid-19.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), eberapa anak menjadi sakit parah karena Covid-19.
Mereka mungkin perlu dirawat di rumah sakit, dirawat di unit perawatan intensif atau ditempatkan pada ventilator untuk membantu mereka bernapas.
Terlebih, anak-anak yang memiliki komorbid, seperti obesitas, diabetes, dan asma, ada kemungkinan berisiko lebih tinggi terkena penyakit serius akibat Covid-19.
Baca juga: Agar Tak Terpapar saat Ada yang Isolasi Mandiri di Rumah, Pahami Cara Penularan Covid-19
Anak-anak yang memiliki penyakit jantung bawaan, kondisi genetik, atau kondisi yang memengaruhi sistem saraf atau metabolisme juga mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit serius dengan Covid-19.
Anak-anak juga telah dikonfirmasi bisa mengalami gejala berkepanjangan atau long Covid.
Untuk itu dianjurkan untuk selalu melindungi anak-anak dari paparan Covid-19 dan melakukan deteksi dini pada anak sehingga bisa ditangani sejak awal.
Tanda Covid-19 pada anak bisa dilihat dari gejala yang dialaminya, kebanyakan gejala sama dengan gejala yang dialami oleh orang dewasa seperti demam, batuk, dan merasa kelelahan.
Dipublikasi dalam Medicine Net, American Academy of Pediatrics and the Children's Hospital Association, melakukan riset dan menunjukkan presentase seberapa sering anak mengalami gejala Covid-19 yang selama ini diketahui.
Berikut perkiraan data yang dikumpulkan dari studi tersebut:
33% tidak menunjukkan gejala
55% mengalami kelelahan
54% mengalami sakit kepala
50% mengalami demam
38% mengalami sakit tenggorokan
35% melewatkan makan
15% memiliki ruam kulit yang tidak biasa
13% mengalami diare
Jika anak-anak mengalami gejala tersebut segera periksakan anak ke dokter dan pastikan adanya kemungkinan terpapar virus.
Selain itu, anak yang mengalami kontak erat meski tidak diperiksa ada baiknya juga melakukan tes.
Sebagian besar anak dengan penyakit sedang atau ringan dapat ditangani dengan perawatan di rumah.
Pastikan anak mendapat cukup istirahat, makan makanan bergizi seimbang, meningkatkan asupan cairan, dan mengelola demam dengan obat-obatan yang dianjurkan dokter.
Gejala dapat muncul segera setelah terpapar virus dan dapat berlangsung selama 2-7 hari.
Masa inkubasinya sekitar 1-14 hari yang artinya virus dapat menginfeksi orang hingga 14 hari sebelum gejala mulai muncul.
Gejala bervariasi pada anak-anak, ada juga cukup banyak anak yang tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Dan yang lain mengalami gejala ringan hingga sedang.
Pemulihan dari gejala seperti kelelahan dan batuk mungkin memakan waktu beberapa minggu, tergantung seberapa parah penyakitnya.
Manfaatkan layanan telemedicin yang disediakan untuk rutin berkonsultasi kepada dokter.
Kenali juga tanda-tanda gejala berat pada anak dan bawa ke rumah sakit jika mengalaminya. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)