Konflik di Afghanistan
BIN Akui Pantau Netizen di Medsos terkait Taliban: Kita Lebih Baik Mencegah
BIN buka suara soal aktivitas netizen yang beberapa hari belakangan ini ramai di medsos membahas Taliban pasca kemenangan Taliban di Afghanistan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Saat ini netizen Indonesia terbagi menjadi dua kubu pro dan kontra ketika membahas tentang Taliban.
Seperti yang diketahui kelompok Taliban telah menang melawan pemerintah di Afghanistan dan kini memegang kendali penuh di negara tersebut.
Badan Intelijen Negara (BIN) mengakui aktif memantau aktivitas para warganet di media sosial (medsos) terkait isu Taliban ini.
Baca juga: Sosok Zarifa Ghafari, Wali Kota di Afghanistan yang Sempat Pasrah Dibunuh Taliban, Begini Nasibnya
Baca juga: Sepekan Kuasai Afghanistan, Taliban Klaim Situasi Semakin Membaik
Pernyataan itu disampaikan oleh Deputi VII Badan Intelijen Negara, Wawan Purwanto dalam acara Mata Najwa, Rabu (25/8/2021) malam.
Awalnya, host acara, Najwa Shihab menampilkan beberapa contoh komentar netizen terkait isu Taliban.
"Alhamdulillah AllahuAkbar Taliban menang Islam bangkit. Buat yang belum tau arti Taliban itu artinya adalah santri, jadi mereka adalah para santri yang tentunya sudah paham syariat islam."
"Siap-siap mereka yg islamophobia akan berkomentar bahwa taliban itu bengis, kejam, teroris, radikalis, ekstremis."
"Sudah banyak beredar foto dan video yang menggambarkan ribuan warga Afganistan berebut naik pesawat di Bandara Kabul. Mereka panik dan trauma dengan kekejaman rezim Taliban, ketika dulu berkuasa. Maupun kekejaman Taliban di wilayah lain seperti di Pakistan."
Najwa menjelaskan, dari kutipan komentar-komentar tersebut, terdapat dua narasi yang kini tengah berkembang di masyarakat, pertama adalah mereka yang mendukung kemenangan Taliban.
Kemudian kelompok satunya adalah mereka yang khawatir kemenangan Taliban akan meningkatkan potensi terorisme di Indonesia.
"Secara umum bisa kami gambarkan ada dua narasi yang berkembang," ujar Najwa.
"Ada narasi kemenangan Taliban ini kemenangan umat Islam yang kemudian berharap Indonesia bisa segera menjalankan syariat Islam, terinspirasi dari Taliban," sambungnya.
Wawan mengatakan, BIN sudah 24 jam melakukan patroli cyber.
"Ramai memang, oleh karenanya kita harus meliterasi saudara-saudara kita ini supaya tidak membawa konflik di luar masuk ke dalam," ujar dia.
Wawan menegaskan langkah memantau aktivitas netizen adalah bagian dari kewajiban BIN untuk melindungi rakyat Indonesia.
Terkait potensi aksi serangan nyata, Wawan menjelaskan saat ini pihaknya tengah berusaha meliterasi para netizen.
Mereka bertujuan, para netizen yang tadinya emosional menjadi melembut dan netral tentang isu Taliban ini.
"Kalau misalnya itu (ramai di medsos -red) dibiarkan, nanti kita akan kena masalah by omission, pembiaran," kata Wawan.
"Kalau pembiaran apa yang terjadi? Nanti kita-kita juga yang dipersalahkan."
Wawan menjelaskan, BIN akan terus melakukan literasi kepada publik hingga mereka mengerti bahwa kehidupan damai seperti saat ini jauh lebih baik dibandingkan kondisi konflik.
"Oleh karenanya kita lebih baik mencegah daripada mengobati, dan itu kita lakukan terus," tegas Wawan.
Taliban: Masyarakat akan Hidup Damai
Sementara itu, Taliban klaim situasi keamanan di Afghanistan saat ini sudah mulai kondusif pasca sepekan menguasai ibukota Afghanistan, Kabul.
Dikutip dari kanal Youtube Kompas TV dalam sebuah interview pada Minggu (22/8/2021), seorang anggota Taliban di Kabul, Mohammad Haroon Seerat menyatakan, Taliban sedang berupaya untuk mengamankan situasi dalam negeri.
“Seperti yang Anda lihat, kami memantau keamanan kota dan situasinya mudah-mudahan akan segera membaik. Kami juga mengadakan pertemuan dengan direktur media untuk memberi tahu mereka tentang situasi di negara ini,” ungkapnya.
Baca juga: Kondisi Afganistan setelah Taliban Mengambil Alih Pemerintahan, Warga: Saya Berharap Pergi
Taliban juga mengklaim keberhasilannya dalam usaha memperbaiki kondisi dalam negeri Afghanistan.
“Kami tidak mengalami insiden keamanan dalam empat hari terakhir di ibukota. Orang-orang yang mengaku sebagai bagian dari Taliban berusaha menjarah kompleks perumahan tapi untungnya mereka telah ditangkap tepat waktu. Seperti yang kita lihat, situasinya semakin baik hari demi hari,” tutur Mohammad Haroon.
Mereka berharap, kondisi ini akan terus bertahan dan menyampaikan penjaminan perlindungan atas masyarakat Afghanistan.
“Insya Allah, masyarakat akan hidup damai dan harta benda mereka akan dilindungi. Kami akan memainkan peran inklusif dan penting dalam hal memperkuat keamanan masyarakat,” ungkapnya
Situasi di Afghanistan sendiri mulai memburuk setelah Taliban berhasil menguasai pemerintahan dan Istana Kepresidenan Afghanistan, Minggu (15/8/2021).
Ribuan orang di Afghanistan, termasuk warga asing, berupaya kabur dan mencari perlindungan di tengah keadaan yang tidak menentu di bawah kepemimpinan Taliban.
Simak videonya mulai menit ke-7.55:
(TribunWow.com/Anung/Alma Dyani P)