Konflik di Afghanistan
Ada Pihak yang Goreng Isu Taliban, Fadli Zon Ungkit Aksi Teror Settingan
Anggota DPR Fraksi Gerindra, Fadli Zon menanggapi soal ramai isu Taliban menjadi perbincangan netizen Indonesia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Netizen Indonesia belakangan ini terpolarisasi menjadi dua kubu ketika membahas kemenangan Taliban di Afghanistan.
Sebagian bergembira dan ikut hanyut dalam euphoria kemenangan Taliban, sedangkan sebagian lainnya khawatir kemenangan Taliban akan berpengaruh terhadap potensi aksi terorisme di Tanah Air.
Sementara itu, Anggota DPR Fraksi Gerindra, Fadli Zon menilai tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari fenomena kemenangan Taliban di Afghanistan.
Baca juga: Sosok Zarifa Ghafari, Wali Kota di Afghanistan yang Sempat Pasrah Dibunuh Taliban, Begini Nasibnya
Baca juga: BIN Akui Pantau Netizen di Medsos terkait Taliban: Kita Lebih Baik Mencegah
Pernyataan itu disampaikan oleh Fadli Zon dalam acara Mata Najwa Rabu (25/8/2021) malam.
Pada awalnya, host acara Najwa SHihab mengungkit soal temuan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
BNPT menyatakan berdasarkan pemantauan mereka, ada pihak-pihak yang menggalang simpati atas isu Taliban.
"Jadi ini sesuatu yang memang wajar, layak diwaspadai," ucap Najwa ke Fadli Zon.
Menanggapi hal itu, Fadli Zon menyatakan bahwa di era informasi yang terbuka saat ini, pihak yang bisa dipercaya adalah diri sendiri.
Fadli Zon juga membantah adanya konfrontasi antara Islam dengan Pancasila di Indonesia.
"Islam di Indonesia sudah mengalami suatu proses yang cukup panjang," ujarnya.
"Dan harus tidak boleh dicurigai seperti itu lagi."
Kemudian Najwa kembali mengungkit soal adanya aksi-aksi teror di Indonesia.
"Faktanya kita melihat ada beragam aksi teror," ujar Najwa ke Fadli Zon.
"Kita harus melihat juga aksi teror itu aksi teror beneran atau bikinan," jawab Fadli Zon.
Najwa kemudian menanyakan maksud Fadli Zon soal aksi teror buatan.
Tak menjawab secara jelas aksi yang mana, Fadli Zon menyampaikan sejumlah referensi terkait aksi teror buatan atau settingan.
"Kan banyak ada buku-buku yang mengatakan, di Amerika sendiri ada teror factory, ada pabrik teror yang memang diciptakan untuk military industrial complex, untuk anggaran dan sebagainya," terang Fadli Zon.
"Jadi kita harus mencegah, bahwa potensi itu pasti ada," sambungnya.
Simak videonya mulai menit ke-8.30:
Taliban: Masyarakat akan Hidup Damai
Sementara itu, Taliban klaim situasi keamanan di Afghanistan saat ini sudah mulai kondusif pasca sepekan menguasai ibukota Afghanistan, Kabul.
Dikutip dari kanal Youtube Kompas TV dalam sebuah interview pada Minggu (22/8/2021), seorang anggota Taliban di Kabul, Mohammad Haroon Seerat menyatakan, Taliban sedang berupaya untuk mengamankan situasi dalam negeri.
“Seperti yang Anda lihat, kami memantau keamanan kota dan situasinya mudah-mudahan akan segera membaik. Kami juga mengadakan pertemuan dengan direktur media untuk memberi tahu mereka tentang situasi di negara ini,” ungkapnya.
Baca juga: Kondisi Afganistan setelah Taliban Mengambil Alih Pemerintahan, Warga: Saya Berharap Pergi
Taliban juga mengklaim keberhasilannya dalam usaha memperbaiki kondisi dalam negeri Afghanistan.
“Kami tidak mengalami insiden keamanan dalam empat hari terakhir di ibukota. Orang-orang yang mengaku sebagai bagian dari Taliban berusaha menjarah kompleks perumahan tapi untungnya mereka telah ditangkap tepat waktu. Seperti yang kita lihat, situasinya semakin baik hari demi hari,” tutur Mohammad Haroon.
Mereka berharap, kondisi ini akan terus bertahan dan menyampaikan penjaminan perlindungan atas masyarakat Afghanistan.
“Insya Allah, masyarakat akan hidup damai dan harta benda mereka akan dilindungi. Kami akan memainkan peran inklusif dan penting dalam hal memperkuat keamanan masyarakat,” ungkapnya
Situasi di Afghanistan sendiri mulai memburuk setelah Taliban berhasil menguasai pemerintahan dan Istana Kepresidenan Afghanistan, Minggu (15/8/2021).
Ribuan orang di Afghanistan, termasuk warga asing, berupaya kabur dan mencari perlindungan di tengah keadaan yang tidak menentu di bawah kepemimpinan Taliban. (TribunWow.com/Anung/Alma Dyani P)