Breaking News:

Terkini Nasional

Merasa Partai Demokrat Sering Dianggap Tidak Merah Putih, AHY Curhat Kekecewaannya: Menyakitkan

AHY mengungkapkan rasa kecewanya karena pandangan pribadinya dan Partai Demokrat sering dianggap sebagai bentuk perlawanan.

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube Agus Yudhoyono
AHY dalam pidato kebangsaan pada acara HUT ke 50 Centre for Strategic and International Studies atau CSIS, Senin (23/08/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan rasa kecewanya karena sering dianggap berseberangan dengan pemerintah terkait kepentingan bangsa.

Hal itu disampaikan AHY dalam pidato kebangsaan pada acara HUT ke 50 Centre for Strategic and International Studies atau CSIS, Senin (23/08/2021).

Dalam pidato panjangnya, AHY mengkritisi nyaris seluruh aspek yang terkait kenegaraan.

Baca juga: Persoalkan Cat Baru Pesawat Kepresidenan RI, Demokrat: Bukan Fokus Pandemi, Ini yang Ketahuan Saja

Tak hanya dari segi kebijakan pemerintah saat ini, AHY bahkan menyinggung soal cita-cita bangsa ke depan.

Putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dengan lantang menyatakan bahwa sikap kritis Partai Demokrat semata-mata ingin pemerintahan saat ini sukses.

"Segenting apa pun keadaan, tata kelola pemerintahan yang akuntabel serta mekanisme checks and balances harus tetap dijalankan," kata AHY dikutip TribunWow.com dari YouTube Agus Yudhoyono, Selasa (24/8/2021).

"Bagi kami sikap dan posisi kritis seperti itu adalah sesuatu yang fundamental, alasan kami sederhana dan hanya satu, yaitu Partai Demokrat ingin pemerintah sukses."

"Karena jika pemerintah sukses maka negara dan rakyat kita akan selamat" ucap AHY.

Baca juga: Minta Kebijakan Fasilitas Isoman Anggota DPR Ditinjau Ulang, Politisi Demokrat: Tidak Harus Hotel

Baca juga: Dituding Jadi Provokator Rencana Demo Jokowi End Game, Demokrat: Yang Menghebohkan Justru Mereka

Namun, AHY seolah merasa kecewa karena niat baik seperti itu sering kali disalahartikan.

Ia merasa tak jarang Partai Demokrat dianggap sebagai pengganggu saat berseberangan paham dengan pemerintah.

"Sayangnya niat baik seperti itu sering kali disalah artikan," tutur AHY.

"Pandangan dan masukan kritis dianggap sebagai bentuk serangan atau gangguan atau kepentingan politik tertentu." lanjutnya.

Tak sampai di situ, AHY juga mengaku mengalami hal yang Lebih menyakitkan.

Pasalnya, ia merasakan bahwa masukan dan pandangan yang berbeda dianggap sebagai bentuk perlawanan, bahkan dianggap 'tidak Merah Putih.

"Lebih menyakitkan, jika setiap masukan dan pandangan yang berbeda dianggap sebagai bentuk perlawanan, tidak merah putih," ujar AHY.

"Menurut kami, yang 'tidak Merah Putih' adalah mereka yang hanya berdiam diri ketika tahu ada yang keliru di negeri ini atau mereka yang hanya berdiam diri menunggu pemimpinnya berbuat salah dan negaranya gagal," tegasnya.

Baca juga: Demokrat Ungkap Kondisi Terbaru Istri AHY, Annisa Pohan yang Positif Covid-19: Mohon Doa

Simak videonya mulai menit ke 14.30:

Dituding Provokator Demo

Juru Bicara DPP Partai Demoktrat Herzaky Mahendra Putra angkat bicara terkait tudingan mengenai rencana aksi demo bertajuk Jokowi End Game.

Sebelumnya, viral beredar sejumlah selebaran yang memprovokasi adanya demo menolak perpanjangan PPKM hingga pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meski aksi tersebut gagal, sejumlah pihak menuding bahwa Partai Demokrat menjadi dalang rencana kerusuhan di tengah pandemi Covid-19.

Herzaky Mahendra Putra dengan tegas membantah tuduhan tersebut.

Sebagai perwakilan Demokrat, Herzaky tak menampik bahwa aksi demonstrasi adalah hak konstitusi warga negara.

Namun, ia yakin semua kader sadar bahwa kondisi saat ini tengah pandemi dan tak sepatutnya aksi tersebut ada.

Herzaky bahkan akan mengusut jejak digital terkait isu demo dan dugaan fitnah yang layangkan pada Demokrat,

"Silakan dicek saja, jejak digital itu kan tidak bisa berbohong. Tidak ada pembicaraan mengenai demo Jokowi End Game ini di akun media sosial atau media massa yang disampaikan kader kami," kata Herzaky dikutip TribunWow.com dari tvonenews, Selasa (27/7/2021).

"Enggak ada satu pun itu," imbuhnya tegas.

Baca juga: Sosok Jane Shalimar, Artis sekaligus Politisi Partai Demokrat yang Meninggal Dunia karena Covid-19

Herzaky menganggap bahwa isu tersebut hanya diramaikan oleh pihak-pihak pro pemerintah.

Terlebih ketika menjelang rencana aksi tersebut diduga akan berlangsung.

"Yang membuat heboh ini kan hanya kelompok kecil tertentu yang selama ini mendukung pemerintah," ucap Herzaky.

Pihak Demokrat mengaku telah melakukan penyelidikan dan menemukan bahwa tidak ada elemen masyarakat yang ingin melakukan demo.

Oleh sebab itu, pihaknya heran kenapa isu tersebut seolah menjadi sangat besar.

"Kami tanya ke BEM-BEM perguruan tinggi besar, kemudian kita bertanya kepada masyarakat sipil atau teman-teman LSM, tapi enggak ada itu," kata Herzaky.

"Enggak ada itu yang mau rencana ada demo. Tapi yang menghebohkan justru para mereka pendukung pemerintah tadi."

"Kemudian di hari H, mereka juga yang yang bilang demo berhasil dibatalkan, tidak ada yang mau ikut koalisi oposisi atau segala apa," kritingnya.

Herzaky menegaskan bahwa Partai Demokrat keberatan telah dituding sebagai biang kerusuhan oleh sejumlah pihak.

"Kapan kami rusuhnya? Ini berbahaya loh, bahaya sekali kalau fitnah-fitnah seperti ini dibiarkan," ujar Herzaky. (TribunWow.com/Rilo)

Baca artikel lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
AHYAgus Harimurti Yudhoyono (AHY)Partai Demokrat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved