Breaking News:

Terkini Daerah

Wajahnya Ramai Dijadikan Mural '504 Error' dan Meme 'King of Penjilat', Begini Reaksi Ngabalin

Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi), kini giliran Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin yang dijadikan mural.

Capture YouTube Kompas TV
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin dalam kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (13/3/2021). Terbaru, Ngabalin menanggapi soal mural dirinya bertuliskan '504 Error'. 

TRIBUNWOW.COM - Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi), kini giliran Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin yang dijadikan mural.

Di media sosial, viral mural bergambarkan wajah mirip Ngabalin dengan tulisan '504 error'.

Tulisan '504 error' tersebut terlihat menutupi wajah mural mirip Ngabalin.

Mural mirip Ngabalin itu terdapat di sejumlah daerah seperti Bogor dan Malang.

Mural mirip Ali Mochtar Ngabalin tersebar di sejumlah tempat, di antaranya Bogor dan Malang. Mural mirip Ngabalin itu bertuliskan '504 Error'.
Mural mirip Ali Mochtar Ngabalin tersebar di sejumlah tempat, di antaranya Bogor dan Malang. Mural mirip Ngabalin itu bertuliskan '504 Error'. (YouTube Kompas TV)

Baca juga: Ngotot Bantah Pernyataan Said Didu soal Mural Kritik Presiden, Ali Ngabalin: Anda Menyesatkan Rakyat

Baca juga: Saat Warna Baru Pesawat Kepresidenan Dikritik di Masa Pandemi, Ngabalin: Ngomong Nyerocos di Medsos

Selain mural, wajah Ngabalin juga dijadikan meme 'King of Penjilat'.

Menanggapi mural dirinya, Ngabalin mengaku tak mau ambil pusing.

Dalam kanal YouTube Kompas TV, Senin (23/8/2021), Ngabalin menyebut tak tersinggung dengan mural bergambarkan dirinya.

"Bagi saya tak mengapa, saya juga tidak terganggu, saya tidak tersinggung," ujar Ngabalin.

Ia memilih fokus bekerja untuk pemerintah.

Ngabalin menegaskan, viral mural dan meme dirinya tak akan menghalanginya untuk terus muncul demi memberikan informasi bagi masyarakat.

"Tapi yang perlu Anda tahu bahwa hati, otak dan pikiran saya masih tetap normal."

"Bekerja dengan baik dan terus melakukan distribusi informasi di ruang publik ," tukasnya.

Simak videonya berikut ini:

Debat Ngabalin vs Said Didu soal Mural Jokowi

Debat sengit terjadi antara Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin dan pengamat politik Said Didu.

Hal itu terjadi saat membahas mengenai penghapusan mural kritik terhadap pemerintah oleh aparat Satpol PP dan Kepolisian.

Menurut Said Didu, aparat semestinya tidak perlu gusar dan gegabah menghapus setiap kritik yang digambar untuk menyuarakan isi hati rakyat.

Mural Presiden Jokowi bertuliskan 404:Not Found di Batuceper, Kota Tangerang, Banten.
Mural Presiden Jokowi bertuliskan 404:Not Found di Batuceper, Kota Tangerang, Banten. (Tribunnews.com/Istimewa)

Baca juga: Fakta Viral Mural Jokowi, Ternyata Ini Asal Usul Kata 404: Not Found dan Artinya Menurut Roy Suryo

Pasalnya, pemerintah dalam hal ini Presiden menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah anti kritik.

"Saya berkali-kali mendengar presiden 'Terima kasih kepada pengkritik saya', tapi berkali-kali saya melihat perlakuan aparat berbeda dengan presiden," Said Didu dikutip TribunWow.com dari Catatan Demokrasi tvone, Rabu (18/8/2021).

"Kemungkinan besar aparatnya bandel atau ada dua arahan, atau aparatnya juga melihat kalau menjilatnya lebih panjang maka pangkatnya lebih cepat naik."

"Saya tidak menuduh, siapa tahu ada yang berpendapat seperti itu," sambungnya.

Menanggapi hal tersebut, Ali Ngabalin seolah naik pitam.

Pasalnya, penghapusan mural yang tak berizin memang menjadi kewajiban aparat.

Ia geram lantaran hal itu selalu dihubungkan seolah ada perintah dari pusat.

Terlebih, Said Didu sampai menyinggung mengenai kemungkinan aparat yang menjilat kepada pemerintah.

Baca juga: Mural Jokowi 404: Not Found Tak Langgar Undang-Undang, Stafsus: Berujung Tindakan Melawan Hukum

Baca juga: Fakta Viral Mural Jokowi 404: Not Found, Dianggap Lecehkan Lambang Negara hingga sang Pembuat Diburu

"Pernyataan Pak Said Didu harus segera dibantah, karena kalau tidak segera ditimpa, anda punya pernyataan yang menyesatkan rakyat Indonesia," kata Ali Ngabalin.

"Sebagai orang yang 30 tahun ada di pemerintahan dan sekarang keluar, itu menurut saya tidak benar."

Said Didu coba membantah lagi Ali Ngabalin.

Namun, ia tidak diberi kesempatan dan terus dicecar.

Menurut Ngabalin, pernyataan Said Didu jelas menyesatkan dan seolah menggiring stigma negatif terhadap citra aparat.

"Negara ini harus aman, situasi keamanan dan ketertiban adalah tanggung jawab polisi, bagaimana mungkin tindakan polisi kemudian anda menuduh bahwa untuk menjilat pada pengusa, kepada presiden? Jangan begitu dong," kata Ali Ngabalin.

"Saya menyatakan, siapa tahu ada yang berpendapat seperti itu."

"Tidak boleh anda bersilat lidah seperti itu, saya tidak setuju," tegasnya. (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait

Tags:
Ali NgabalinMuralMeme404: Not FoundJokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved