Virus Corona
Pasien Isoman juga Memiliki Risiko Gangguan Jantung setelah Terinfeksi Covid-19, Kenali Gejalanya
Infeksi Covid-19 dikategorikan sebagai penyakit pernapasan, meski begitu, infeksi Covid-19 juga bisa menyebabkan gangguan organ lain seperti jantung
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Infeksi Covid-19 dikategorikan sebagai penyakit saluran pernapasan, meski begitu, infeksi Covid-19 juga bisa menyebabkan gangguan organ lain seperti jantung.
Bahkan pasien Covid-19 dengan kategori isolasi mandiri (isoman), atau pasien dengan gejala ringan dan tanpa gejala disebut juga memiliki risiko mengalami gangguan jantung.
Spesialis Jantung dan Pembulu Darah dari Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur, DKI Jakarta, dr. Muhammad Zaini, Sp.PJ, menjelaskan bagaimana Covid-19 bisa menyerang jantung.
Baca juga: Covid-19 Bisa Perburuk Kesehatan Jantung, Ini Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Isolasi Mandiri
Baca juga: Bisa Bikin Stres, Hindari Overthinking soal Covid-19 saat Isolasi Mandiri dengan Lakukan Langkah Ini
"Komplikasi jantung akibat Covid-19 antara lain adalah serangan jantung atau dikenal dengan sindroma koroner akut, atau mengalami gagal jantung, gangguan irama dan sebagainya," ujarnya dalam tayangan YouTube RS Premier Jatinegara, pada Jumat (20/8/2021).
Selain itu, Covid-19 juga bisa menyebabkan peradangan jantung yang biasa dikenal dengan miokarditis.
Dia juga menjelaskan bahwa peradangan sistemik yang hebat pada Covid-19 akan menyebabkan plak pada pembulu kororner jantung menjadi plak yang tidak stabil.
Hal itu akan menjadi pech atau ruptur, sehingga akan menimbulkan proses koagulasi atau penggumpalan darah.
Kemudian gumpalan darah yang dikenal sebagai trombus akan menutupi aliran darah yang kaya oksigen ke dalam sirkulasi pembulu koroner jantung.
Gangguan irama atau aritmia dengan detak jantung yang biasanya sangat cepat.
Baca juga: Cegah Pembekuan Darah saat Isolasi Mandiri Covid-19, Coba 5 Herbal Pengencer Darah Alami Berikut
Terkadang irama jantung tidak beraturan dan dikenal dengan fibrilasi atrium atau fibrilation.
"Karena detak jantung yang terlalu cepat ini menyebabkan masa pengisian jantung menjadi sangat singkat, akibatnya volume darah yang dipompakan ke seluruh tubuh akan berkurang," jelasnya.
Selain itu tanda terjadinya gangguan jantung akibat Covid-19 adalah terjadinya kelelahan yang sangat ekstrem
Adapun gejala lain yang sering dialami pasien adalah:
1. Jantung terasa berdebar
2. Sesak napas dan lemas
3. Cepat merasa lelah
4. Kelelahan akut
5. Nyeri dada.
"Saat jantung bekerja terus menerus untuk mengatur aliran darah ke seluruh tubuh, maka kondisi ini benar-benar bisa membuat seseorang merasa lelah," jelasnya.
"Hal ini adalah salah satu peringatan awal dari gangguan jantung," ujarnya.
Gejala-gejala tersebut juga bisa menjadi keluhan yang dirasakan oleh pasien long Covid.
Dia menjelaskan bahwa ini juga bisa menjadi gejala berkepanjangan bagi pasien Covid-19 atau long Covid.
Gangguan jantung juga disebutkan bisa terjadi pada orang dengan gejala ringan atau orang tanpa gejala.
Tetapi gejala tersebut juga tidak bisa memastikan bahwa pasien mengalami gangguan jantung.
Untuk itu dia menganjurkan bagi pasien Covid-19 atau baru sembuh dari Covid-19 dan mengalami gejala di atas untuk memeriksakannya ke dokter, terlebih jika mengalami nyeri dada dan kelelahan ekstrem.
"Masih terlalu dini untuk memastikan," ujarnya.
Mengutip sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal American Association untuk Cardiology edisi Juli 2020, dia juga menyebut bahwa ada risiko kerusakan terjadi secara pemanen.
Terkait pengobatan gangguan jantung, dia mengatakan bahwa pengobatan akan sama dengan cara pengobatan gangguan jantung secara umum.
Dia menganjurkan untuk memahami gejala awal dan memeriksakannya agar diagnosa cepat bisa dilakukan.
Simak Penjelasa Terkait Gangguan Jantung pada Covid-19 Selengkapnya:
(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)