Terkini Daerah
Kronologi Oknum Babinsa Hajar Warga Versi TNI, Pelaku sedang Bawa Anaknya Berobat
Terungkap kronologi oknum TNI menghajar seorang pria di Kramat Jati yang sempat terekam kamera CCTV.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kasus penganiayaan oknum prajurit TNI terhadap seorang warga bernama Indra Hatta alias Ojos (31) akhirnya menemui titik terang.
Korban dianiaya oleh oknum Babinsa Koramil Palmerah, Jakarta, Sertu SP, di Jalan Balai Rakyat RT 05/05, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (18/8/2021).
Berdasarkan keterangan dari pihak TNI, pelaku saat itu sedang dalam perjalanan mau membawa anaknya berobat.

Baca juga: Punya Bukti CCTV, Korban Penganiayaan Oknum TNI Takut Lapor: Enggak Mau Keluarga Saya Kenapa-kenapa
Baca juga: Dipukul di Muka hingga Punggung oleh Oknum TNI, Warga Kramat Jati: Sudah Jatuh, Saya Masih Ditendang
Dikutip TribunWow.com dari WARTAKOTAlive.com, fakta itu disamaikan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Tatang Subarna.
Brigjen Tatang menjelaskan, Sertu SP sudah diperiksa oleh Kodim 0503/Jakarta Barat.
Kini pelaku telah diserahkan ke Denpom 2 Jaya Cijantung untuk ditindaklanjuti.
Berdasarkan keterangan Brigjen Tatang, Sertu SP emosi ketika dituduh oleh korban telah melaporkan korban ke polisi.
"Tiba-tiba menuduh Sertu SP telah melaporkan korban ke polisi. Mendapat tuduhan tanpa bukti, spontan Sertu SP mencekik dan menampar sebanyak satu kali di pipi korban," ujarnya.
Brigjen Tatang menyampaikan, kasus pemukulan yang dilakukan oleh Sertu SP telah berakhir lewat jalur kekeluargaan.
Kendati demikian, Brigjen Tatang memastikan Sertu SP tetap diberikan sanksi.
"Selanjutnya Sertu S akan diserahkan ke pihak Denpom Jaya 2 Cijantung (sesuai TKP) untuk menjalani proses penyidikan selanjutnya," jelas dia.
Alasan Korban Takut Melapor
Meskipun memiliki bukti yang kuat berupa saksi dan rekaman kamera CCTV, korban mengaku takut untuk melapor kepada polisi militer.
Dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, korban sampai saat ini belum melapor ke Polsek Kramat Jati dan Detasemen Polisi Militer (Denpom) Jaya.
"Tadinya mau visum luka untuk bukti laporan, tapi enggak jadi karena saya enggak mau keluarga saya kenapa-kenapa. Takut ada intervensi (tekanan) semacamnya," kata Indra di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (20/8/2021).
Sampai saat ini, pelaku diketahui belum menyampaikan permohonan maaf kepada korban.
"Kalau buat laporan saya masih pikir-pikir dulu, karena itu tadi, takut berdampak ke keluarga. Sementara anak-anak juga masih kecil kan. Kalau buat luka sekarang sudah agak mendingan," ujarnya.
Diketahui, kediaman korban dan pelaku tidak begitu jauh hanya berjarak sekitar 200 meter, namun keduanya masih belum bertemu untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi.
Walaupun belum melapor, Indra mengaku didukung oleh banyak warga untuk melaporkan S ke polisi dan Denpom Jaya.
Warga di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) takut pelaku berulah kembali.
"Waktu kejadian ada beberapa warga melihat, tapi enggak berani melerai. Baru pas saya sudah jatuh warga mencoba menenangkan dia (S), bilang sabar-sabar. Saya sih cuman berharap enggak ada kejadian seperti ini lagi," tutur Indra.
Istri Korban yang Hamil Bantu Melerai
Dikutip TribunWow.com dari WARTAKOTAlive.com, semua berawal ketika pelaku saat itu hendak melintas di dekat rumah korban.
Pada awalnya korban membantu memindahkan motor yang ada di gang karena menutupi jalan yang hendak dilalui pelaku.
"Jadi dia klakson karena banyak motor di depan gang, akhirnya saya keluar mindahin satu motor Yamaha Fino," kata Indra saat ditemui Warta Kota pada Jumat (20/8/2021).
Baca juga: Soal Mural, Jokowi Cenderung Santai tapi Istana Minta Warga Hormati Presiden Layaknya Orangtua
Setelah memindahkan, korban menunggu di motor menanti pelaku lewat untuk memindahkan kembali motor ke posisi semula.
"Terus dia berhenti buka kaca, nanyain saya harga narkoba (sabu) satu gram berapa, saya jawab enggak tahu sampai empat kali," ucapnya.
Indra lalu menanyakan apakah S adalah orang yang pernah melaporkan dirinya ke Polsek Kramat Jati.
Diketahui, Indra sempat berurusan dengan polisi.
Ketika itu ia digerebek polisi namun tidak ditemukan barang bukti narkoba, sehingga ia akhirnya dibebaskan dari Polsek Kramat Jati.
"Saya tanya gitu, dia malah marah-marah terus dia langsung pukul perut saya terus kepala, leher dan punggung," jelasnya.
Korban tak melawan saat dihajar oleh pelaku, sedangkan oknum TNI tersebut semakin beringas hingga mengancam akan menembak korban.
"Warga sempat menolong, istri saya juga yang lagi hamil sampai keluar melerai," tutur Indra. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari WartaKotalive.com dengan judul Oknum Babinsa Koramil Palmerah Aniaya Warga KramatJati, Korban Sempat Dituduh Jual Narkoba, Oknum TNI Aniaya Warga di Kramat Jati sudah Diperiksa dan Diserahkan ke Denpom Jaya 2 Cijantung dan Anggota Babinsa Palmerah Aniaya Warga, Kolonel Inf Dadang Ismail Marzuki: Saya Belum Dapat Laporan, serta TribunJakarta.com dengan judul Dianiaya Oknum Babinsa Palmerah Sepele, Korban Warga Kramat Jati Tak Berani Lapor ke Polisi Militer