Virus Corona
Pasien Isoman Perlu Waspada, Begini Efek Jangka Panjang jika Covid-19 Sudah Menyerang Paru-paru
Lembaga Penelitian dan Inovasi Inggris (UKRI) merilis hasil studi terkait efek jangka panjang yang bisa terjadi jika Covid-19 menyerang paru-paru
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
Kemungkinan komplikasi lain dari Covid-19, juga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada paru-paru dan organ lainnya.
“Seperti yang telah kami pelajari lebih lanjut tentang infeksi Covid-19 yang dihasilkan, kami telah menemukan bahwa pada Covid-19 yang parah, kondisi pro-inflamasi yang signifikan dapat mengakibatkan beberapa penyakit kritis, komplikasi, dan sindrom,” kata Galiatsatos dikutip dari Johns Hopkins Medicine.
Pneumonia Covid-19
Pada pneumonia, paru-paru menjadi penuh dengan cairan dan meradang.
Beberapa pasien melaporkan bahwa ini menyebabkan kesulitan bernapas.
Bagi sebagian orang, masalah pernapasan bisa menjadi cukup parah sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit dengan oksigen atau bahkan ventilator.
Pneumonia yang disebabkan oleh Covid-19 cenderung terjadi di kedua paru-paru.
Kantung udara di paru-paru terisi dengan cairan, membatasi kemampuan mereka untuk mengambil oksigen dan menyebabkan sesak napas, batuk dan gejala lainnya.
Sementara kebanyakan orang sembuh dari pneumonia tanpa kerusakan paru-paru yang bertahan lama.
Tetapi pneumonia yang terkait dengan Covid-19 bisa parah.
Bahkan setelah penyakit berlalu, cedera paru-paru dapat menyebabkan kesulitan bernapas yang mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk membaik.
Sindrom Gangguan Pernapasan Akut (ARDS)
Saat pneumonia Covid-19 berkembang, lebih banyak kantung udara terisi dengan cairan yang bocor dari pembuluh darah kecil di paru-paru.
Sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) merupakan suatu bentuk gagal paru-paru yang bisa terjadi karena pneumonia yang parah.
Pasien dengan ARDS sering tidak dapat bernapas sendiri dan mungkin memerlukan dukungan ventilator untuk membantu mengedarkan oksigen dalam tubuh.