Jalankan Pesan Probosutedjo, UMB Beri Santunan ke Anak Yatim: Pendidikan untuk Semua
Alasan utama didirikannya Universitas Mercu Buana (UMB) adalah agar pendidikan dapat dinikmati semua lapisan masyarakat.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Alasan utama didirikannya Universitas Mercu Buana (UMB) adalah agar pendidikan dapat dinikmati semua lapisan masyarakat.
Alasan itu merupakan cita-cita pendirinya yakni H. Probosutedjo yang meninggal pada 26 Maret 2018.
Oleh karena itu itu, mereka yang kurang beruntung seperti anak yatim jangan pernah putus asa dan berkeci hati.

Baca juga: Fakta Viral Oknum Lurah Pungli Biaya Tanda Tangan ke Anak Yatim di Tangerang, Begini Nasibnya
Mereka diminta untuk terus menuntut ilmu sampai akhir hayat sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Dari rilis yang diterima TribunWow.com, hal itu disampaikan demikian pesan Rindangsari Kurniawati, MA, Pembina Yayasan Menara Bhakti, lembaga yang menaungi Universitas Mercu Buana dalam acara penyerahan santunan kepada para yatim di Masjid Manarul 'Amal Universitas Mercu Buana, Jakarta, Kamis (19/08/2021).
Selain Rindangsari Kurniawati, hadir dalam acara tersebut antara lain, Dr Hadri Mulya (Wakil Rektor Bidan Sumerdaya dan Keuangan), Ketua DKM Dr Achmad Jamil, Pengurus DKM Manarul Amal dan juga 20 perwakilan yatim yang menerima santunan secara simbolik.
Panitia juga mengirimkan santunan secara langsung dari rumah ke rumah Yatim yang membutuhkan.
“Jangan pernah berputus asa untuk sekolah sampai tutup usia. Universitas Mercu Buana didirikan sebagai cita-cita Bapak Probosutedjo agar pendidikan juga dinikmati oleh mereka yang kurang beruntung."
"Probosutejdo menginginkan semua lapisan masyarakat dapat mengenyam pendidikan,” ujar Rindangsari.
Selain itu, Hadri Mulya meminta agar para anak Yatim juga tetap mendoakan orangtua masing-masing.
Orangtua akan berbahagia ketika anak-anak tetap mendoakan dan mencintai mereka meskipun mereka tidak bersama lagi.
Justru doa merupakan kekuatan yang luar biasa tidak hanya bagi orang tua tetapi juga untuk anak-anak ketika menyambut masa depan.
Achmad Jamil, sebagai Ketua DKM Manarul 'Amal Universitas Mercu Buana menjelaskan bahwa acara santunan ini tidak dilakukan seperti biasanya mengingat tingkat pandemi yang masih tinggi.
Namun demikian, meski tidak dilakukan secara langsung, substansi dari pemberian santunan kepada anak yatim tidak hilang.
Baca juga: Kisah Pilu Bocah di Tangsel Jadi Yatim Piatu karena Covid-19, Kakek Nenek Sempat Bingung Menafkahi
“Sebelum ini, ketika Covid belum ada, selain mendapat santunan, para anak Yatim diundang dan diajak untuk berekrasi bersama ke tempat-tempat di mana anak-anak bisa bermain."