Virus Corona
Hewan Peliharaan Diklaim Bisa Tertular Covid-19 dari Pemiliknya, Harus Isolasi Mandiri Juga?
Para peneliti dari Universitas Utrecht, Belanda melakukan penelitian terhadap hewan peliharaan yang pemiliknya terinfeksi Covid-19
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Para peneliti dari Universitas Utrecht, Belanda melakukan penelitian terhadap hewan peliharaan yang pemiliknya terinfeksi Covid-19.
Penelitian tersebut disampaikan dalam Kongres Mikrobiologi Klinis dan Penyakit Menular Eropa.
Hasil menunjukkan bahwa pasien Covid-19 bisa menularkannya kepada hewan atau hewan peliharaannya.
Baca juga: Bukan Obat Covid-19, Kenali Qhustul Hindi yang Bermanfaat bagi Kesehatan, Coba saat Isolasi Mandiri
Baca juga: Gejala Covid-19 Bisa Meningkat saat Isolasi Mandiri, Ini 3 Tanda Virus Sudah Menyebar ke Paru-paru
Covid-19 dikatakan umum terjadi pada kucing dan anjing peliharaan yang pemiliknya menderita penyakit tersebut, menurut penelitian.
Sampel diambil dari 310 hewan peliharaan di 196 rumah tangga di mana infeksi manusia telah terdeteksi.
Penyeka diambil dari kucing dan anjing peliharaan mereka untuk menguji bukti infeksi.
Sementara sampel darah juga diuji untuk antibodi yang menunjukkan paparan Covid di masa lalu.
Enam kucing dan tujuh anjing mengembalikan hasil PCR positif, sementara 54 hewan dinyatakan positif antibodi virus.
Jika dipresentasekan hasilnya berarti 4,2 persen menunjukkan bukti infeksi, dan 17,4 persen dinyatakan positif antibodi dengan kemungkinan pernah terinfeksi Covid-19.
"Jika Anda memiliki Covid, Anda harus menghindari kontak dengan kucing atau anjing Anda, seperti yang Anda lakukan dengan orang lain," kata Dr Els Broens, dari Universitas Utrecht, seperti dikutip dari BBC.
Baca juga: Harimau Sumatera Positif Covid-19, Bagaimana Infeksi Virus Corona pada Hewan? Ini Penjelasan Ahli
Disebutkan sebenarnya penelitian tidak ditujukkan untuk sumbangsih dalam kesehatan hewan.
Tetapi lebih rasa ingin tahu apakah hewan bisa melakukan hal sebaliknya yaitu menularkan Covid-19 kepada manusia.
Karena sementara, tidak ada bukti yang mendukung akan hal itu.
"Perhatian utama bukanlah kesehatan hewan tetapi potensi risiko bahwa hewan peliharaan dapat bertindak sebagai reservoir virus dan memperkenalkannya kembali ke populasi manusia."
Tetapi penelitian juga tidak menunjukkan ada bukti penularan dari hewan ke pemilik yang tercatat hingga saat ini tetapi akan sulit untuk dideteksi saat virus masih menyebar dengan mudah di antara manusia.
Para peneliti mengatakan rute penularan virus yang paling mungkin adalah dari manusia ke hewan.
Tetapi perlu digaris bawahi, belum adanya bukti bukan berarti tidak ada kemungkinan sebaliknya.
"Kami tidak bisa mengatakan ada risiko 0 persen pemilik tertular Covid dari hewan peliharaan mereka," kata Pusat Diagnostik Mikrobiologi Veteriner Dr Broens.
"Saat ini, pandemi masih didorong oleh infeksi dari manusia ke manusia, jadi kami tidak akan mendeteksinya."
Baca juga: Baiknya Hindari Konsumsi Ini saat Isolasi Mandiri Covid-19, Ini 6 Makanan yang Bisa Picu Peradangan
Dokter hewan di Rusia telah mulai memvaksinasi beberapa hewan untuk melawan penyakit ini.
Tetapi Dr Broens berkata: "Saya tidak melihat bukti ilmiah untuk itu sekarang.
"Tampaknya tidak mungkin hewan peliharaan berperan dalam pandemi ini."
Selain itu, disebutkan juga bahwa ebagian besar hewan peliharaan yang terinfeksi cenderung tidak menunjukkan gejala atau menunjukkan gejala Covid ringan.
Seperempat hewan peliharaan menunjukkan gejala penyakit, mulai dari kehilangan nafsu makan hingga kesulitan bernapas.
Dan meskipun sebagian besar kasusnya ringan, tiga di antaranya parah.
Penulis penelitian mengatakan biologi kucing dapat membuat mereka lebih rentan terhadap Covid.
Kucing juga lebih cenderung tidur di dekat wajah pemiliknya daripada anjing, meningkatkan paparan mereka terhadap infeksi apa pun.
Baca juga: Pasien Covid-19 Sebaiknya Hindari Konsumsi Gula Berlebih saat Isolasi Mandiri, Begini Penjelasannya
Lalu Apa Perlu Diisolasi?
Ketua Umum PB Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia, dr. M. Munawaroh, MM menyebutkan bahwa isolasi yang dilakukan prinsipnya sama.
"Masukkan ke kandang, jangan ditaruh di rumah, tetep ditangkap dibawa ke dokter hewan," ujarnya dikutip dari tayangan Youtube di Kompas.com Reporter on Location, pada Jumat (13/8/2021).
Menurutnya menangani kucing yang terinfeksi Covid-19 tetap perlu penanganan dokter hewan.
Dia tidak menganjurkan untuk melakukan perawatan sendiri di rumah.
"Kalau kucingnya enggak mau makan, dokternya akan memberi infus sebagai pengganti makan, jika terjadi infeksi paru-paru dokter akan memberi obat," ujarnya.
Masa isolasi juga tergantung keparahan hewan tersebut.
Jika kondisinya parah kucing bisa dirawat hingga lebih dari satu minggu, sedangkan jika tidak parah kemungkinan sebelum satu minggu sudah selesai.
Dia juga menganjurkan kepada pemilik kucing agar tidak membiarkan kucing bermain sembarangan di masa pandemi Covid-19.
"Jadi lebih baik di kandang saja, sehingga tidak tertular di luar rumah," jelasnya. (TribunWow.com/Afzal Nur Iman)