Virus Corona
Ada Berbagai Varian seperti Delta dan Lambda, Ini Alasan Kenapa Virus Covid-19 Terus Bermutasi
Diketahui terdapat varian baru virus Covid-19 di India yang disebut Delta plus, Virus Covid-19 juga masih mungkin akan terus bermutasi.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Jadi ketika Virus Corona baru mengamuk di seluruh dunia, tidak dapat dihindari bahwa berbagai varian akan muncul.
“Sebagian besar dari mutasi itu akan mematikan bagi virus aslinya, dan Anda tidak akan pernah melihatnya dalam populasi virus yang terus berkembang dan berkembang secara aktif,” kata Mansky.
Mutasi secara umum memang mendorong evolusi, tetapi itu bukan satu-satunya cara virus dapat berubah seiring waktu.
Beberapa virus, seperti influenza, memiliki cara lain untuk meningkatkan keragamannya.
Dia memberi contoh pada virus influenza, virus itu terdiri dari delapan segmen genetik, yang dapat diatur ulang proses yang disebut reassortment jika beberapa virus menginfeksi satu sel untuk bereplikasi pada waktu yang sama.
Saat keturunan virus dikemas ke dalam kapsul proteinnya, segmen RNA dari virus induk dapat dicampur dan dicocokkan seperti Lego virus.
Proses ini dapat menyebabkan pergeseran cepat dalam fungsi virus.
Misalnya, reassortment strain flu yang beredar pada babi, burung, dan manusia menyebabkan pandemi flu H1N1 2009.
Virus influenza adalah mimpi buruk yang berulang, membunuh ribuan orang setiap tahun.

Varian Delta
Meski virus terus bermutasi dan terdapat berbagai varian, varian yang sekarang menjadi perhatian di seluruh dunia adalah varian Delta.
Varian Delta disebut lebih menular dan bertanggung jawab atas lonjakan kasus baru-baru ini di Inggris.
Strain ini, B.1.617.2, saat ini dominan di Inggris dan diberi label sebagai "variant of interest" oleh WHO.
Alasan utama kekhawatiran adalah angka yang disebut para ahli, bahwa virus tersebut 60persen lebih mudah menular daripada jenis asli Covid-19.
Di Amerika Serikat, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) baru-baru ini mengklasifikasikan varian delta sebagai "variant of interest" karena peningkatan kasus yang berkelanjutan.
Pada pertengahan Mei, itu hanya menyumbang 2,5 persen dari kasus AS tetapi pada pertengahan Juni, jumlah itu meningkat menjadi setidaknya 6 persen, menurut National Institute of Health. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya