Virus Corona
Bisa Terjadi pada Pasien Isoman, Simak Penjelasan Pneunomia akibat Covid-19 dan Gejalanya
Pneunomia kerap terjadi pada pasien Covid-19, kehadirannya menandakan pasien tersebut mengalami komplikasi yang membutuhkan perawatan medis.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Misalnya, menyebabkan gagal ginjal, gagal jantung, dan kondisi lain yang bisa berakibat fatal.
Gejala pneumonia dapat bervariasi dari ringan hingga berat.
Namun, biasanya orang dengan pneunomia akan mengalami gejala, batuk, kehilangan selera makan, mual, muntah, sesak napas, demam, kesulitan bernafas dalam.
Sedangkan untuk pneunomia parah biasanya akan mengalami sesak napas atau gangguan pernapasan.
Tidak ada golongan spesifik terkait orang yang paling berisiko mengalami pneunomia saat terinfeksi Covid-19.
Mereka yang memiliki paru-paru yang lemah atau sistem kekebalan yang lemah bisa mengalami pneunomia.
Karena itu, yang digolongkan memiliki risiko tinggi adalah orang dengan masalah sistem imun.
Diagnosis
Untuk mendiagnosis pneumonia, dokter biasanya melakukan pemindaian pencitraan untuk mencari pembengkakan, peradangan, atau cairan di paru-paru.
Meskipun, terkadang, diagnosis dimungkinkan tanpa pencitraan apa pun.
Dokterbisa melakukan tes Thorax atau screening paru-paru untuk diagnosis awal pneunomia.
CT scan juga dapat mendiagnosis pneumonia, meskipun beberapa dokter mungkin merekomendasikan sinar-X atau jenis pemindaian lainnya.
Untuk itu beberapa ahli juga menganjurkan untuk melakukan rontgen kepada pasien Covid-19 meski mereka tidak memiliki gejala atau bergejala ringan.
Menurut CDC, pasien yang mengalami pneunomia biasanya membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Perawatan rawat inap untuk mereka dengan kasus Covid-19 yang parah biasanya berfokus pada pengelolaan komplikasi.