Terkini Nasional
Respons Anies Baswedan saat Dipaksa Bahas Rencana Nyapres di Pilpres 2024: Tuntaskan Dulu Amanat
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan buka suara soal keinginannya maju di Pilpres 2024.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan buka suara soal keinginannya maju di Pilpres 2024.
Dilansir TribunWow.com, hal itu diungkap dalam siaran langsung akun Instagram pribadi Anies, @aniesbaswedan.
Dalam siaran langsung itu, sang pembawa acara membacakan sejumlah pertanyaan netizen.
Satu di antaranya yakni pertanyaan soal keinginan Anies maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
“Pak Anies, ada yang bilang calon presiden ini. Pertanyaan terakhir, mau jadi calon presiden pak? Karena banyak comment yang masuk bilang calon presiden nih pak,” tanya sang pembawa acara, dikutip dari TribunJakarta.com, Jumat (12/8/2021).
“Loh kita kan lagi ngomongin pandemi,” sahut Anies tersenyum.
Baca juga: Soal Surat Anies Baswedan, Mensos Risma Singgung Perbaikan Data Bansos DKI: Staf Saya Turun Bantu
Baca juga: Kondisi Harimau Sumatera Positif Covid-19 hingga Tuai Sorotan Anies Baswedan, Sempat Bergejala
Namun, Anies terus didesak untuk menanggapi pertanyaan tersebut.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu kemudian mengaku ingin menyelesaikan pandemi terlebih dahulu sebelum memikirkan soal Pilpres 2024.
“Pokoknya sekarang yang penting kita ngurusin pandemi, warga selamat, orangnya sehat," katanya.
"Jadi tuntaskan dulu amanat ini, bereskan pandemi."
Saat terus dicecar soal keinginannya maju di Pilpres 2024, Anies terus melontarkan jawaban yang sama.
Namun, ia tak secara gamblang menolak menjadi presiden selanjutnya.
“Memang saya ada rencana untuk menuntaskan penanganan pandemi di Jakarta. Itu dulu rencana yang ada, itu dulu yang dituntaskan."
Enam Tokoh King Maker Pilpres 2024
Sejumlah tokoh Tanah Air diprediksi bakal menjadi king makers pada Pilpres 2024 nanti.
Selain Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga digadang-gadang bisa menjadi penentu hasil Pilpres 2024.
Hal ini disampaikan oleh Pengamat politik Wempy Hadir dalam diskusi daring yang digelar ParaSyndicate, Rabu (30/6/2021).
Dia menilai meski Jokowi hanyalah petugas partai, namun posisinya sebagai presiden membuat kekuasaan dapat dikendalikan olehnya.
"Apalagi Jokowi orangnya cukup bersih dan sederhana sehingga kesetiaan pembantu beliau itu sangat tinggi. Oleh karena itu kemanapun arah politik yang didorong Pak Jokowi ini juga akan menentukan arah presiden pada 2024," kata Wempy, dikutip dari Tribunnews.com.
Kedua, Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: Kondisi Harimau Sumatera di Ragunan yang Terkena Covid-19, Anies Baswedan: Lemas dan Sesak Napas
Baca juga: 2 Harimau Sumatera di Ragunan Terpapar Covid-19, Anies Baswedan: Tidak Ada Pilihan
Menurut Wempy, kemenangan dua kali berturut-turut PDIP dalam Pemilu membuat Megawati layak menjadi penentu peta persaingan Pilpres 2024.
"Kekuatan ini bisa dijadikan kekuatan elektoral pada pilpres mendatang. Apalagi kalau saya lihat Megawati kalau hari ini sangat percaya diri," ujarnya.
Ketiga, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Wempy melihat, sosok Menteri Pertahanan itu bisa bermain 'dua kaki' sebagai king maker atau orang yang akan didorong maju dalam Pilpres 2024.
"Namun saya melihat Prabowo sedang mengalami dilema apakah tetap maju atau mendorong calon lain dalam kontestasi Pilpres mendatang," ucap Direktur Eksekutif Surveylink Indonesia (Sulindo) itu.
"Menurut saya dia akan sangat realitas dan menghitung kekuatannya. Kalau sampai 2023 nanti elektabilitas tidak meningkat menurut saya akan ada kalkulasi ulang dari Prabowo," imbuhnya.
Keempat, Presiden ke-6 RI yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Wempy menilai SBY memiliki beban sejarah dalam hidupnya karena belum berhasil mengantar anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam gelaggang politik nasional.
Menurutnya, hasrat SBY untuk mengantarkan AHY di posisi pucuk tertinggi negara tak pernah padam.
"Saya kira bagaimana perjuangan Pak SBY yang mengorbitkan AHY itu adalah salah satu jalan mendongkrak posisi AHY sehingga layak untuk dipertimbangkan dan disejajarkan dengan tokoh ketum lainnya. Tentu butuh waktu agar AHY bisa setara dengan pemain lainnya," katanya.
Kelima adalah Jusuf Kalla.
Baca juga: Minta Warga Taati Aturan Makan 20 Menit, Anies Baswedan: Makan dan Masker Tidak Bisa Disatukan
Walaupun tidak memiliki partai politik, JK dinilai cerdas memainkan perannya.
Misalnya, dalam momen Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, JK disebut menjadi 'hero' yang memenangkan Anies Baswedan meraih kursi DKI-1.
"Portofolio ini tidak bisa dianggap remeh, maka JK layak dianggap sebagai king maker. Apalagi dia bukan hanya politisi, dia juga adalah mantan wapres dengan segala jaringan kekuasaan yang dan masih terawat," ucapnya.
Terakhir ada sosok Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Wempy melihat, situasi koalisi pemerintahan terkini seolah-olah menunjukkan Surya Paloh tak akan lagi diajak dalam koalisi mendatang.
"Kalau saya lihat manuver politik NasDem dia mencoba untuk di luar garis koalisi yang ada hari ini," ujarnya. (TribunWow.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/anies-baswedan-soal-kesiapan-ppkm-darurat.jpg)