Breaking News:

Terkini Daerah

Buntut Aksi Bongkar Paksa Peti Jenazah Pasien Covid-19, 18 Orang Ditracing, 8 Provokator Dilaporkan

Sebanyak delapan orang terduga provokator pembongkaran peti jenazah pasien Covid-19 di Probolinggo dilaporkan ke polisi, Sabtu (14/8/2021).

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
istimewa via suryamalang.com
Pihak keluarga tengah membongkar paksa peti jenazah pasien Covid-19 di Desa Tigasan Wetan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Minggu (8/8/2021). Terbaru, delapan orang terduga provokator dilaporkan ke polisi, Sabtu (14/8/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Kasus pembongkaran paksa peti jenazah pasien Covid-19 yang terjadi di Probolinggo beberapa waktu lalu masih terus bergulir.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, melakukan tracing kepada  para pelak aksi bongkar paksa dan warga yang melakukan kontak erat.

Dilansir TribunWow.com, sebelumnya aksi paksa peti jenazah pasien Covid-19 terjadi di Desa Tigasan Wetan, Kecamatan Leces, pada Minggu (8/8/2021).

Pihak keluarga tengah membongkar paksa peti jenazah pasien Covid-19 di Desa Tigasan Wetan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.
Pihak keluarga tengah membongkar paksa peti jenazah pasien Covid-19 di Desa Tigasan Wetan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. (YouTube tvOnenews)

Baca juga: Janji bakal Carikan Jodoh, Pria Ini Malah Tewas di Tangan Teman, Pelaku Tak Sabar Ingin Nikah

Camat Leces, Syarifuddin, mengatakan, ada sebanyak 18 orang yang diketahui merupakan kontak erat.

Hal itu diketahui berdasarkan bukti foto, video, maupun informasi yang didapatkan dari aksi bongkar paksa peti jenazah.

Satgas sempat mendatangi Desa Tigasan Wetan untuk melakukan tes PCR terhadap 18 orang yang diduga berkontak erat pada Jumat (13/8/2021).

Sayangnya, hanya ada sembilan orang yang hadir dalam upaya tracing yang digelar di halaman rumah S, pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Kesembilan orang itu pun merupakan keluarga korban yang melakukan kontak erat.

Mereka diduga yang saat itu posisinya paling dekat dengan jenazah ketika pembongkaran peti terjadi.

Sembilan orang lainnya yang tidak menghadiri tracing beralasan rumahnya jauh dari rumah S.

Baca juga: Mural Jokowi 404: Not Found Dihapus dan Pelaku Diburu, Refly Harun: Dipuji Mau, Dikritik Nggak Mau

Baca juga: Ogah Jadi Istri Kedua dan Tolak Ajakan Nginap, Terapis Ini Dibunuh, Sempat Bilang Ini ke Pelaku

Rencananyam, ereka akan diswab PCR pada hari berikutnya.

"Berdasarkan hasil tes PCR, kesembilan orang itu negatif Covid-19," jelas Syarif dikutip dari Kompas.com, Sabtu (14/8/2021).

"Untuk sisanya akan kami agendakan kapan kiranya mereka bisa dites PCR. Menurut saya kemungkinan mereka positif itu kecil," 

Syarif menambahkan, suami S, yang bernama Burhan meminta maaf atas inseden pembongkaran tersebut.

Bahkan Burhan juga ikut membantu Satgas memanggil keluarga yang diduga berkontak erat.

Baca juga: Fakta Pria Ditembak di Hadapan Anak, Pelaku Ternyata Selingkuhan Istri Korban, Ini Motifnya

Provokator Dilaporkan ke Polisi

Syarif kembali menegaskan bahwa aksi itu terjadi dikarenakan adanya provokasi.

"Keluarga jenazah diprovokasi oleh orang lain sehingga kejadian seperti ini terjadi. Ironisnya, provokator di balik kejadian ini menjauh dan tidak nampak dalam video pengembilan jenazah yang beredar."

"Padahal keluarga awalnya sudah sepakat pemakamannya sesuai prokes," kata Syarif.

Ada sebanyak 8 orang warga yang diduga menjadi provokator.

Menurut Syarif, pihaknya sudah melaporkan delapan orang tersebut ke pihak kepolisian dan tengah diproses.

"Harapannya, kepolisian menindak tegas para provokator ini sehingga memberikan efek jera," kata Syarif.

"Karena sebenarnya pihak keluarga jenazah sendiri tidak memiliki niatan untuk melakukan aksi itu sebelumnya," pungkasnya.

Keluarga Setuju Pemakaman Secara Prokes

Diberitakan Kompas.com pada Selasa (10/8/2021), pihak rumah sakit saat itu langsung mengkomunikasikan dengan keluarga pasien agar pemakaman dilaksanakan secara prokes.

Keluarga kemudian menyetujui apa yang disarankan pihak rumah sakit.

"Pihak keluarga saat itu sudah menyetujui akan dimakamkan dengan protokol kesehatan," kata Ugas.

"Ternyata saat akan dimakamkan, sejumlah warga dan keluarga merebut paksa dan membongkar peti tersebut," lanjutnya.

Prosesi pemulasaraan semula berjalan dengan lancar.

Bahkan ada tiga anggota yang menyolatkan jenazah dengan menggunakan APD lengkap.

"Saat pasien meninggal, keluarga langsung diedukasi tim medis Satgas Covid-19 mengenai prosedur pemulasaran jenazah sesuai protokol kesehatan. Mereka setuju dan sepakat," ungkap Ugas.

Baca juga: Fakta Viral Video Bintara Polri Menangis dan Peluk Jenazah sang Ayah, Ini Kisah Lengkapnya

Namun, sikap keluarga tiba-tiba mendadak sama sekali berubah terbalik,

Mereka ramai-ramai secara brutal membongkar peti mati di pemakaman.

Aksi tersebut semakin menjadi-jadi setelah diduga terjadi provokasi.

Saking brutalnya, petugas yang terdiri dari kepolisian, TNI, Satpol PP dan pihak kecamatan berupaya tak bisa meredam aksi tersebut.

Para petugas di TKP yang berjumlah sembilan orang pun kewalahan karena kalah jumlah.

"Aksi itu terjadi secara spontan, mereka langsung membongkar peti dan mengambil jenazah saat proses pemakaman."

"Padahal, di rumah sakit mereka sepakat dimakamkan sesuai protokol kesehatan," ungkap Ugas.

Bupati: Saya Berhak Marah

Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari geram atas adanya kejadian ini.

Tantri menegaskan, proses pemulasaran jenazah pasien Covid sudah dilakukan sesuai syariat agama.

"Itu sudah tuntas, tim benar-benar melaksanakan sesuai syariat. Tapi tetap masih terjadi. Saya berhak marah atas hal ini," kata Tantri dikutip dari Surya Malang, Senin (9/8/2021).

Tantri khawatir apabila peristiwa ini dibiarkan, akan terjadi lagi kasus-kasus serupa.

"Dari awal pandemi, kami tak main-main dengan aturan. Segala upaya penegakan disiplin semata-mata agar Kabupaten Probolinggo bisa segera terbebas dari Covid-19. Salah satunya dengan patuh protokol kesehatan," tegas Tantri.

Di sisi lain, Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi memastikan akan mengusut pihak yang terlibat dalam aksi pembongkaran jenazah pasien Covid-19 di Desa Tigasan Wetan tersebut.

Petugas tak mengira jika pada akhirnya keluarga pasien akan menolak pemakaman sesuai prokes Covid. (TribunWow.com/Rilo/Anung)

Berita Viral Lainnya

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Pembongkar Peti Jenazah Pasien Covid-19 Dites PCR, 8 Orang Dilaporkan ke Polisi" dan Pemakaman Prokes Covid-19 Sudah Disepakati, Warga Masih Nekat Bongkar Peti Jenazah

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Covid-19ProbolinggoJawa TimurJenazahtes PCR
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved