Breaking News:

Terkini Daerah

Dijual Jadi Pemandu Lagu di Papua, Gadis Asal Indramayu Diseret dan Disiksa kalau Ogah Layani Tamu

Nasib miris dialami oleh seorang gadis berusia 14 tahun korban human trafficking yang dipaksa menjadi pemandu lagu di Papua.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNCIREBON.COM/HANDHIKA RAHMAN
Marni (33), ibu dari SDD (14) menangis teringat anaknya yang jadi korban TPPO atau trafficking di rumah kontrakannya di Kelurahan Bojongsari, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Rabu (11/8/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Berawal dari diajak temannya main, SDD (14) gadis kelas 3 SMP asal Indramayu, Jawa Barat berakhir menjadi pemandu lagu di sebuah tempat karaoke di Kabupaten Paniai, Papua.

SDD diketahui menjadi korban human trafficking atau perdagangan orang.

Saat berada di Papua, korban secara sembunyi-sembunyi mengabari ibunya sambil menangis menceritakan hal tidak manusiawi yang ia alami di tempatnya bekerja sebagai pemandu lagu (PL).

Baca juga: Sosok Perawat Suntikkan Vaksin Kosong, Ini Kata Polisi soal Klasifikasi Pelaku sebagai Vaksinator

Baca juga: Tak Direstui Menikah Keluarga Pacar, Wanita di Tangerang Bakar Rumah Kekasih hingga Tewaskan 3 Orang

Dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, korban diketahui bertemu temannya berinisial D yang mencurigakan itu pada 1 Juli 2021 lalu.

Ibu korban M (33) mengatakan, saat itu anaknya dibawa oleh D ke rumah oknum sindikat human trafficking.

D diketahui merupakan teman baru SDD yang saat itu izin kepada M hendak mengajak SDD bermain.

Setelah diajak pergi oleh D, nomor kontak SDD tidak bsia lagi dihubungi.

Hingga beberapa hari setelah menghilang, korban sempat mengabari ibunya, dirinya sedang berada di Surabaya, Jawa Timur bekerja di sebuah kedai kopi.

Saat mendapati kabar itu, M langsung meminta putrinya untuk pulang.

Alih-alih pulang, pada 21 Juli 2021, M mendapat kabar dari putrinya, anaknya sudah berada di Paniai, Papua, bekerja sebagai PL di tempat karaoke.

Ketika itu korban menghubungi ibunya sambil menangis-nangis karena disiksa dan tak diberi makan jika tak mau layani tamu.

"Karena anak saya kan enggak mau kerja begitu, tidak sesuai dengan yang diinginkannya, anak saya nangis-nangis minta dipulangkan," ujar M, Rabu (11/8/2021).

Kabar terbarunya, SDD kini telah diselamatkan oleh pihak kepolisian dan telah ditempatkan di Polres Paniai.

"Buat bapak polisi, buat ibu bupati, buat siapa saja tolong bantu biar anak saya pulang," pinta M.

Dikurung Tak Bisa Kabur

Berdasarkan cerita M, anaknya curi-curi kesempatan secara sembunyi-sembunyi memberikan kabar.

"Saya lihat dikakinya itu ada bekas luka kaya sundutan rokok, terus katanya anak saya juga diseret-seret," ujar M.

Baca juga: Pengadaan Seragam Baru Rp 675 Juta Berbahan Louis Vuitton Akhirnya Batal, Ini Kata DPRD Tangerang

M menambahkan, putrinya bercerita di tempat karaoke itu anaknya tidak bisa kabur dan dikurung hanya untuk melayani tamu.

Setiap melayani tamu pun, SDD hanya diberi upah dari hasil penjualan minuman keras, per botolnya ia diberi upah Rp 100 ribu.

Berdasarkan cerita korban, dirinya saat di Surabaya dijanjikan ponsel lalu diberikan uang saku Rp 100 ribu per hari supaya betah di sana. (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini diolah dari TribunJabar.id dengan judul Gadis Usia 14 Tahun Asal Indramayu Diduga Dipaksa Jadi Pemandu Lagu, Disiksa Kalau Tak Melayani dan Fakta Gadis 14 Tahun Diduga Korban Trafficking Disiksa Jika Tak Melayani, Awalnya Diimingi Gadget

Berita lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Perdagangan ManusiaHuman TraffickingIndramayuPapua
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved