Terkini Nasional
Terungkap Motif Peretasan Situs Sekretariat Kabinet, Ternyata Pelaku Mengincar Ini untuk Dijual
Terungkap motif dua remaja yang menjadi tersangka peretasan situs Sekretaris Kabinet ternyata ingin mengambil keuntungan ini.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
lihat foto
Atas perbuatannya, kedua tsk dikenakan Pasal 46 ayat (1) ayat (2) dan ayat (3) Jo Pasal 30 ayat (1) ayat (2) ayat (3), Pasal 48 ayat (1) Jo Pasal 32 ayat (1), Pasal 90 Jo Pasal 33 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Baca juga: Motif Suami Paksa Istri Berhubungan Badan dengan Pria Lain lalu Divideo, Berniat Jual di Situs Porno
Situs Setkab awalnya diretas sekitar pukul 09.00 WIB, Sabtu (31/7/2021).
Laman tersebut mendadak berubah dan menampilkan foto seorang demonstran yang tengah memegang Bendera Merah Putih.
Pelaku peretasan saat itu menggunakan nama Zyy ft Lutfifake.
Hingga Senin (9/8/2021) situs tersebut masih belum bisa dibuka dan hanya menampilkan pesan "Kami akan segera kembali. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Saat ini kami sedang melakukan update sistem".
Situs setkab.go.id Masih Belum Pulih
Situs resmi Sekretariat Kabinet, setkab.go.id, dipastikan masih belum pulih hingga satu sampai dua hari ke depan.
Pasalnya, sempat ada serangan susulan setelah aksi pertama dari ZYY dan MLA yang kini telah ditangkap.
Hal itu disampaikan Deputi Dukungan Kerja Kabinet Sekretariat Kabinet (Setkab) RI, Thanon Aria Dewangga.
Pihaiknya mengatakan, masih ada sejumlah serangan siber terhadap situs resmi Setkab.go.id setelah pulih dari peretasan yang terjadi pada Sabtu (31/7/2021) lalu.
Oleh karena itu, situs setkab.go.id kini di-take down terlebih dulu untuk pemulihan keamanan.
"Sabtu-Minggu lalu terjadi peretasan dan upaya-upaya pemulihan sudah kita lakukan secepat mungkin, sedini mungkin," kata Thanon di Kompleks Istana Kepresidenan dikutip dari Kompas.com, Senin (9/8/2021).
Situs setkab.go.id sempat pulih dan tayang lagi pada Rabu pekan lalu.
Namun, ternyata masih terjadi beberapa kali upaya serangan susulan.
"Ternyata masih ada upaya perbuatan-perbuatan yang tidak bertanggung jawab terhadap website Setkab (serangan siber)," ujar Thanon.
