Virus Corona
Coba saat Isolasi Mandiri, Peneliti Australia Ungkap Potensi Habbatussauda untuk Obat Covid-19
Para peneliti dari University of Technology Sydney (UTS), Australia mengungkap potensi penggunaan habbatussauda atau jintan hitam untuk obat Covid-19
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Para peneliti dari University of Technology Sydney (UTS), Australia mengungkap potensi penggunaan habbatussauda atau jintan hitam sebagai obat Covid-19 di masa depan.
Dilansir dalam laman resmi UTS, uts.edu.au, yang tayang pada Senin (2/8/2021) disebutkan bahwa ulasan penelitian di Australia telah menemukan bahwa itu berpotensi digunakan untuk mengobati Covid-19.
“Ada semakin banyak bukti dari studi pemodelan bahwa thymoquinone, bahan aktif Nigella Sativa (nama latin habbatussauda), lebih dikenal sebagai Bunga Adas, dapat menempel pada protein lonjakan virus Covid-19 dan menghentikan virus menyebabkan infeksi paru-paru," kata Profesor Kaneez Fatima Shad, penulis utama artikel penelitian tersebut.
Disebutkan penelitian yang dilakukan peneliti UTS itu juga baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal bergengsi, Clinical and Experimental Pharmacology and Physiology.
Baca juga: Sejumlah Pasien Covid-19 Alami Rambut Rontok saat Isolasi Mandiri, Ini Tips yang Bisa Jadi Solusi
Thymoquinone telah dipelajari secara ekstensif di laboratorium dan telah diteliti pada hewan.
Studi-studi ini telah menunjukkan bahwa thymoquinone dapat memoderasi sistem kekebalan kita dengan cara yang baik, dengan mencegah pelepasan bahan kimia pro-inflamasi seperti interleukin.
Hal ini memberikan thymoquinone peran potensial sebagai pengobatan untuk kondisi alergi seperti asma, eksim, kondisi arthritis termasuk rheumatoid dan osteoarthritis dan bahkan mungkin multiple sclerosis.
Habbatussauda juga telah dikenal dan digunakan selama berabad-abad sebagai obat tradisional untuk berbagai kondisi medis, termasuk peradangan dan infeksi.
Makalah ulasan tersebut juga memberi informasi terkait produk alami yang telah digunakan sebagai obat tradisional selama lebih dari seribu tahun dan mungkin akhirnya menerima pengakuan yang layak.
Makalah tersebut juga menjelaskan bagaimana senyawa thymoquinone dapt menjadi pengobatan yang menjanjikan untuk infeksi Covid-19 di masa depan.
Ada banyak hambatan untuk pengembangan Nigella Sativa sebagai agen terapi sebagian besar karena penyerapan gastrointestinal alami yang buruk.
Baca juga: Bisa Muncul saat Isolasi Mandiri, Kenali Gejala Ruam Kulit pada Covid-19 dan Cara Meredakannya
Baca juga: Disebut Baik Dikonsumsi saat Isoman Covid-19, Ini Berbagai Khasiat Herbal Sambiloto untuk Kesehatan
“Kemajuan dalam pengembangan farmakologis seperti nanoteknologi telah melihat peluang untuk mengatasi hambatan ini untuk memungkinkan penggunaannya sebagai obat oral yang efektif," kata Dr Wissam Soubra, rekan penulis.
“Selain itu, obat tersebut baru-baru ini berhasil diberikan kepada pasien sebagai semprotan hidung dan pasta topikal.”
Secara klinis, habbatussauda juga telah terbukti membantu dalam mengobati tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes mellitus.
Kandungan antiinflamasi pada habbatussauda juga telah ditemukan bisa untuk membantu pasien dengan rinitis alergi dan sinusitis, eksim, osteoartritis dan epilepsi masa kanak-kanak.