Vaksin Covid
Mahasiswa di Medan Meninggal setelah Disuntik Vaksin Sinovac, Paman yang Ikut Vaksin Kini Koma
Seorang mahasiswa Unimed, Medan, Sumatera Utara, meninggal dunia setalah disuntik vaksin Sinovac.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Seorang mahasiswa Unimed, Medan, Sumatera Utara, meninggal dunia setalah disuntik vaksin Sinovac.
Sebelum meninggal, korban yang yang bernama Erwin Perdana Nasution itu sempat mengalami demam tinggi.
Tak hanya Erwin, sang paman yang turut divaksin juga sakit setelah disuntik, bahkan ia dikabarkan kini sedang koma.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Usia 12-17 Tahun Dimulai, Berikut Kondisi Anak yang Tak Dianjurkan untuk Divaksin
Menurut Wakil Ketua DPRD Kota Medan Rajuddin Sagala, korban meninggal dunia pada Rabu (21/7/2021), setelah sempat mendapat perawatan di RS Imelda.
Dari informasi yang didapat Rajuddin Sagala, mahasiswa jurusan perhotelan ini sebelumnya punya riwayat penyakit asma dan infeksi paru.
"Mahasiswa ini awalnya hendak mengikuti kegiatan PKL. Namun pihak kampus mewajibkan peserta PKL untuk menyertakan sertifikat vaksin," kata Rajuddin Sagala, Jumat (23/7/2021).
Atas dasar itu, Erwin Perdana Nasution kemudian mencari di mana tempat vaksin.
Sekira 12 hari yang lalu, Erwin Perdana Nasution beserta keluarganya menjalani vaksinasi di kawasan Belawan.
Namun, Rajuddin Sagala tidak tahu pasti, lokasi vaksin itu di puskesmas, atau di lembaga pemerintahan.
"Saya belum dapat info di puskesmas atau di mana," kata Rajuddin Sagala.
Tidak hanya seorang diri, Erwin Perdana Nasution menjalani vaksin bersama pamannya.
Baca juga: Anak di Bawah 12 Tahun Belum Bisa Dapat Vaksin Covid-19, Kemenkes Beri Saran untuk Oangtua
Seusai menjalani vaksin, keesokan harinya remaja berusia 21 tahun ini mendadak demam tinggi.
Dia kemudian istirahat di rumah selama tiga hari.
Karena kondisinya tak kunjung membaik, korban kemudian dirujuk ke RS Imelda Medan.
Di rumah sakit itu, Erwin Perdana Nasution menjalani perawatan selama tiga hari.
Tepat pada Rabu (21/7/2021), warga Jalan Karya Setia, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat ini meninggal dunia.
Bukan hanya Erwin saja, pamannya dikabarkan turut koma hingga saat ini.
Berkaitan dengan perkembangan kasus ini, Rajuddin Sagala mengaku masih mencari informasi lanjut terkait kabar keluarga korban.
Dia akan memberi kabar secepatnya tentang kondisi paman korban yang menurut keluarga masih koma.
Apa Saja Efek Samping dari Vaksin Covid-19 dan Kapan Harus Mendapat Pertolongan Medis?
Dikutip dari situs Satgas Covid-19, covid19.go.id pada Sabtu (17/7/2021), dijelaskan bahwa vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit tertentu.
Sehingga apabila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Baca juga: Bisa Jadi Racun, Ini Bahaya Konsumsi Obat Terapi Covid-19 Tanpa Resep Dokter
Baca juga: Sedang Isolasi Mandiri karena Covid-19? Ikuti 9 Langkah Ini untuk Dapat Obat Gratis dari Pemerintah
Orang yang tidak mendapat vaksin akan lebih rentan terkena penyakit menular dibandingkan orang yang telah mendapat vaksin.
Namun, sejumlah orang mengeluhkan efek samping vaksin Covid-19 usai mereka mendapatkan suntikan vaksin.
dr. Dirga Sakti Rame menyatakan bahwa betul vaksin Covid-19 memiliki efek samping.
"Hampir semua produk medis sebetulnya punya efek samping," ujarnya.
Bukan hanya pada produk medis bisa mendapatkan efek samping, makanan yang biasa kita konsumsi sehari-hari juga dapat menimbulkan efek samping negatif.
Dia mencontohkan jika makan nasi terlalu banyak juga dapat menimbulkan diabetes.
"95 persen efek samping vaksin itu sifatnya ringan, nyeri sendi lokal dibekas suntikan," ujarnya.
Berikut beberapa gejala yang kerap muncul usai divaksin:
1. Nyeri pada lengan, di tempat suntikan
2. Nyeri sendi
3. Menggigil
4. Mual atau muntah
5. Rasa lelah
6. Demam (ditandai dengan suhu di atas 37,8° C)
Baca juga: Pentingnya Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua, Bagaimana jika Tak Lengkap?
Satgas mengingatkan bahwa efek samping vaksin jauh lebih ringan dibandingkan terkena Covid-19 ataupun komplikasi terkait Virus Corona.
Reaksi yang terjadi biasanya menandakan vaksin sedang bekerja di dalam tubuh kita.
Sistem daya tahan tubuh sedang belajar cara melindungi diri dari penyakit.
"Demam karena vaksinasi umumnya berlangsung paling lama hanya 48 jam," ujarnya.
Menurutnya efek samping vaksin hanya bersifat ringan, oleh karena itu penanganannya juga tidak perlu istimewa.
Jika terdapat rasa nyeri di tempat suntikan, tetap gerakkan dan gunakan lengan seperti biasa. Apabila perlu, kompres bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi dengan air dingin.
"Jika kita demam atau anak kita demam bisa meminum obat penurun demam," ujarnya.
Dikatakan jika para ahli sepakat bahwa vaksinasi dan penerapan 3M merupakan cara kita keluar dari pandemi ini.
Lalu kapan seseorang harus menghubungi tenaga kesehatan jika merasa efek vaksin Covid-19?
Jika demam timbul pada waktu lebih dari 48 jam setelah vaksinasi, atau berlangsung lebih lama dari 48 jam, langkah yang disarankan adalah isolasi mandiri dan melakukan tes COVID-19.
Penting untuk tetap tenang dan melaporkan ke petugas kesehatan melalui nomor kontak yang tertera di kartu vaksinasi jika keluhan tidak berkurang. ((tribunmedan.com/Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Berita terkait Vaksinasi
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Inalillahi, Mahasiswa Unimed Meninggal Usai Divaksin Sinovac Setelah Sempat Demam, Paman Koma