Breaking News:

Virus Corona

Ketegaran Vino Buat Terharu, Tak Mengira Jadi Yatim Piatu seusai Orangtua Meninggal karena Covid-19

Vino bocah yatim piatu di Kalimantan tak menyangka akan ditinggal oleh kedua orangtuanya yang meninggal karena Covid-19.

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
Dok. Margono
Vino, bocah kelas tiga Sekolah Dasar (SD) saat sedang jalani isolasi mandiri di Kampung Linggang Purworejo, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, Kamis (22/7/2021). Paman Vino menceritakan ketegaran keponakannya saat tahu kedua orangtuanya meninggal dunia, Jumat (23/7/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Sosok Vino bocah kelas 3 sekolah dasar (SD) di Kampung Linggang Purworejo, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi sorotan.

Bocah 10 tahun itu harus menjadi yatim piatu karena kedua orangtuanya meninggal saat terpapar Covid-19.

Ibu Vino bernama Lina Safitri (31) meninggal dalam kondisi hamil lima bulan pada Senin (19/7/2021)

Pada esok harinya, disusul ayah Vino, yakni Kino Raharjo (31) yang juga terpapar Covid-19.

Baca juga: Sosok Vino, Bocah 10 Tahun Viral Yatim Piatu karena Covid-19, Kini Seorang Diri Isolasi di Rumah

Vino kini harus menjalani isolasi seorang diri di rumah karena dirinya juga dinyatakan positif Covid-19.

Paman Vino, Margono yang merupakan kakak dari Kino Raharjo tak menyangka sang adik bersama sang istri akan berpulang di usia yang masih sangat muda.

Margono menyebut, Vino yang kini menjalani isolasi dalam pengawasan keluarganya.

"Kita pantau dan dampingi, misalnya waktunya berjemur ya kita bilangin berjemur, Nak. Waktunya nyuci ya kita arahkan nyuci," ucap Margono di tvonenews, Jumat (23/7/2021).

Vino kini harus melakukan semua pekerjaan rumah secara mandiri.

Pasalnya, dirinya masih dalam masa isolasi.

"Kalau untuk makan kami yang menyiapkan, kita kirim dan tanya dulu mau makan apa, kita masakkan," kata Margono.

"Untuk nyuci baju memang disarankan pihak kesehatan, tapi alhamdulillah bisa sendiri, kan ada mesin cuci juga dan kita arahkan," tambahnya.

Baca juga: Viral Pedagang Gorengan Mirip Vino G Bastian, Fotonya di Instagram Tuai Beragam Komentar

Baca juga: Nikita Mirzani Tanggapi Hana Hanifah yang Berandai Ingin Tidur dengan Vino Bastian: Kamu Agresif?

Margono juga menceritakan ketegaran Vino saat mengetahui ayah dan ibunya meninggal.

Ia mengatakan, keponakannya mengaku tak menyangka bahwa dirinya akan hidup seorang diri ditinggal oleh kedua orangtuanya yang muda.

"Kalau dia cerita itu kadang malah di luar dugaan, tapi dia cerita itu dengan tegar," kata Margono.

"Yang sering kami enggak tega itu kadang dia malah cerita begini sama Mas (sepupu) 'Mas, kok cepet ya Bapak sama Mama ninggalin aku, padahal masih muda'."

"Dia ngobrol begitu tuh dengan tegar, maksudnya enggak nangis," sambungnya.

Baca juga: Nakes di RSUD Ngipang Solo Dapat Ancaman dari Keluarga Pasien Covid-19, Polisi: Ada Unsur Pidana

Menangis saat Diberi Tahu

Margono menyebut Vino sempat menangis dan kebingungan saat diberi tahu kedua orangtuanya meninggal dunia.

"Kami sampaikan ke dia ayah dan ibunya sudah meninggal. Respons dia menangis. Kata dia, kok bisa meninggal, ayah dan ibu kan masih muda," tutur Margono meniru.

"Tapi setelah itu terhibur lagi, banyak keluarga, saudara beri dia makanan, di rumah ramai banyak yang nemani."

Margono menceritakan, Kino jatuh sakit sekitar tiga minggu lalu.

Saat itu, keluarga menduga penjual cilok itu sakit tipes.

Keluarga tak menyangka Kino terpapar Covid-19 karena pada 29 Juni 2019 lalu korban disuntik vaksin pertama.

Meski dalam kondisi tak fit, Kino masih berjualan cilok keliling dan sempat kehujanan.

"Makan muntah, makan muntah. Sudah diperiksa medis dan diberi obat tapi enggak kunjung sembuh," jelas Margono.

"Tapi setelah di rumah sakit diperiksa hasil swab positif (Covid-19) tepat 11 Juli. Oleh petugas medis, diberi obat, vitamin, suruh isolasi di rumah."

Baca juga: Benarkah Paru-paru Tidak Bisa Kembali Normal Seusai Terinfeksi Covid-19?, Simak Penjelasan Dokter

Saat itu Kino dibawa pulang ke rumah.

Namun, mengetahui sang suami terpapar Covid-19, kondisi Lina ikut drop.

Selain tengah hamil lima bulan, Lina juga memiliki riwayat penyakit asma.

"Di rumah suaminya juga makin drop. Akhirnya dijemput pihak Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar biar perawatan di sana."

"Di saat itulah mereka terpisah. Vino di rumah, ayah dan ibunya di rumah sakit hingga meninggal. Ibunya meninggal 19 Juli. Ayahnya 20 Juli." (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait

Artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul Kisah Bocah Kelas 3 SD Jadi Yatim Piatu karena Covid-19, Ayah dan Ibu Meninggal Selang Sehari

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Covid-19Virus CoronaMeninggalYatim PiatuKutai BaratKalimantan Timur
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved