Breaking News:

Virus Corona

Banyak Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri Meninggal, Ini yang Harus Diperhatikan Menurut Ketua PB IDI

Di tengah peningkatan kasus Covid-19 ditemukan juga banyak pasien yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri.  

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Capture YouTube iNews
Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M. Faqih, Rabu (13/5/2020). Banyak Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri Meninggal, Ini yang Harus Diperhatikan Menurut Ketua PB IDI 

Sedangkan mengukur frekuensi oksigen bisa dilakukan secara manual, caranya dengan menghitung naik-turunnya dada ketika bernapas.

Frekuensi pernapasan normal manusia seharusnya 24 kali per menit.

Jika lebih tinggi dari itu, artinya pasien telah mengalami gangguan pernapasan.

Daeng mengatakan gangguan napas artinya level pasien sudah naik menjadi bergejala sedang dan tidak lagi layak menjalani isoman.

Selain itu ada tanda bahaya lain yang bisa dikenali oleh pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri, yaitu dengan membirunya kulit.

Membirunya kulit biasanya terjadi di bibir dan ujung tangan.

Jika mengalami keduanya, segera bawa pasien isoman ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya

Artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul Banyak Pasien Covid-19 Meninggal Saat Isoman, Apa Sebabnya? dan Ketahui 2 Tanda Bahaya Pasien Isoman, Segera Bawa ke Rumah Sakit

Tags:
Virus CoronaCovid-19isolasi mandiriIsomanIkatan Dokter Indonesia (IDI)Daeng M Faqih
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved