Virus Corona
Ada Netizen Sumpahi Golongan Denial Covid-19, dr Tirta Justru Tak Tega: Nanti Malu Mereka
Dokter Tirta menjawab sejumlah komentar netizen seputar Covid-19, satu di antaranya adalah kekesalan warganet terhadap golongan denial Covid-19.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Golongan masyarakat yang tak percaya akan Covid-19 atau biasa dikenal dengan nama golongan denial telah ada sejak dimulainya pandemi Virus Corona.
Lewat akun YouTube @Tirta PengPengPeng, influencer sekaligus tenaga kesehatan dr. Tirta Mandira Hudhi menjawab komentar seorang warganet yang kesal akan golongan denial tersebut.
Alih-alih setuju dengan komentar netizen itu, dr. Tirta justru mengaku tak sependapat.
Baca juga: Ungkit Dokter Lois, dr Tirta Jelaskan kenapa Ada Warga Percaya Hoaks Covid: Masyarakat Kecewa
Baca juga: Dicap Tutupi Kebenaran, dr Tirta Persilakan Netizen Jalani Anjuran Dokter Lois: Vit C 1 Gram per Jam
Berikut isi komentar seorang warganet yang dibahas oleh dr. Tirta.
"Yg ga percaya covid moga kena covid biar tau rasa," ujar akun @Ranti Mutia.
Dokter Tirta menyatakan, tidak tega golongan denial disumpahi seperti itu.
"Enggak gitu juga, jangan lah," kata dr. Tirta, Selasa (20/7/2021).
"Kalau aku enggak sampai hati."
Dokter Tirta lalu menjelaskan ada dua alasan orang tak percaya Covid-19, pertama adalah mereka yang lelah dengan kondisi pandemi sehingga percaya hoaks, kedua adalah mereka yang minim edukasi.
"Mendoakan orang yang enggak percaya Covid kena Covid untuk mati itu sama saja doa buruk," kata dr. Tirta.
Dokter Tirta kemudian mendoakan para golongan denial agar bisa menyebarkan kebaikan.
"Jadi kalau dariku adalah moga-moga orang yang enggak percaya Covid selalu sehat dan bisa menyebarkan kebaikan," ucap dr. Tirta.
"Bismillah gua bisa jadi presiden," candanya.
Kemudian, dr. Tirta juga memberikan jawaban sindirian terkait golongan denial.
"Mau tahu jawaban kasar enggak?" kata dr. Tirta.
"Jangan sampai (golongan denial) kena Covid malahan, nanti malu mereka," sindir dr. Tirta.
"Nanti ngomongnya dicovidkan," pungkasnya.
Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Golongan Denial Covid Sedikit tapi Bising, Najwa Shihab Setuju: Mikrofonnya Besar
Simak videonya mulai menit ke-13.13:
Ridwan Kamil Beri Tips Hadapi Covidiots
Sebelumnya diberitakan, sebutan Covidiots banyak digunakan di berbagai negara di dunia.
Julukan tersebut kerap disematkan kepada orang-orang yang tidak percaya akan keberadaan dan bahaya dari pandemi Covid-19.
Sementara itu, lewat akun media sosial pribadinya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan tips untuk menghadapi para Covidiots.

Tips tersebut diunggah oleh Ridwan Kamil di akun Instagram miliknya @Ridwan Kamilkamil, Rabu (23/6/2021).
Ridwan Kamil mengutip sebuah nasihat dari tokoh Islam yakni Imam Syafi'i.
Kesimpulan dari ssi pesan tersebut agar tidak meladeni orang-orang bodoh berdebat.
Berikut wejangan lengkap dari Imam Syafi'i yang dikutip oleh Ridwan Kamil.
"Apabila orang bodoh mengajak berdebat denganmu, sikap terbaik adalah diam.
Apabila kamu melayaninya kamu akan susah sendiri.
Apabila kamu berteman dengannya, maka ia akan selalu menyakiti hatimu."
Dalam kolom caption unggahannya, Ridwan Kamil berpesan kepada publik agar fokus kerja dan berikhtiar.
"Tips menghadapi Covidiots Warriors.
Mari fokus bekerja dan berikhtiar menyelesaikan pandemi yang ada di sekitar kita.
Bangun semangat menggebu di hari Rabu."
Unggahan tersebut kemudian ramai dikomentari oleh warganet yang turut merasa resah dengan keberadaan Covidiots.
"Setuju pak @Ridwan Kamilkamil aku sendiri kesalll. Dulu pas banyak covid banyak org teriakk kapan ini di vaksin. Saat jadwal vaksin sudah ada, muncul alasan lagi aduhh takut ahh, takut ga aman, takut ini itu, ngerii banyak yg meninggal. Ribet banget emank. Tp pengen covid berkurang," tulis @canro.simarmata.
"Betul sekali pak,, saya skr lagi terjangkit covid, dan komen di salah satu akun bahwa covid itu ada dan rasanya memang bener2 ga enak,, eehh tapi gejala covid ini ga seberapa sakitnya dibanding baca balasan balasan komennya, dibilang lebay lah, dibilang bohong lah, dibilang cebongers lah,, mereka tuh bukannya bersyukur aja gitu ya, allah udah lindungi dari wabah ini, tapi malah juliiddd mulu," ujar @happybells_.
"Jangan biarkan semangat memudar karena omongan yg tidak bermutu," kata @dhu_yuand.
"Kyaknya sdh lelah y kang ngadepin org2 kyak gitu..semangat y..jgn pernah menyerah..semangat," tulis @sariratnawatijs.
Dikutip dari Kompas.com, sebutan Covidiots pernah digunakan oleh Politikus dari Partai Sosial Demokrat Jerman (SPD) Saskia Esken.
“Mereka tidak hanya membahayakan kesehatan kita, mereka juga membahayakan kesuksesan penanganan pandemi virus corona,” tulis Esken di akun Twitternya.
Sebutan tersebut kala itu ia tujukan kepada masyarakat yang unjuk rasa di Berlin, Jerman, pada Sabtu (1/8/2020).
Unjuk rasa itu dilakukan oleh orang-orang yang tidak percaya Covid-19 dan aktivis anti-vaksin.
Banyak dari mereka membawa spanduk yang menolak untuk menggunakan masker.
Di bagian negara lain, tepatnya di Jepang, sebutan Covidiots juga pernah digunakan.
Kala itu tagar twitter Covidiot ramai digunakan karena banyak warga yang membandel ketika diminta untuk diam di rumah.
"Orang Jepang kalau sudah bandel begitu harus disindir bukan dikeraskan. Makanya lari ke tagar Covidiot dan pasti malu maka akan menghentikan tingkah lakunya yang aneh-aneh dan bandel," kata sumber Tribunnews.com seorang pejabat pemerintah Jepang, Jumat (27/3/2020).
(TribunWow.com/Anung)