Breaking News:

Virus Corona

Kenali Perbedaan 6 Jenis Vaksin Covid-19 yang Digunakan di Indonesia, dari Sinovac hingga Novavax

Pemerintah tengah menggencarkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk menciptakan kekebalan komunal masyarakat terhadap virus Covid-19

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
YouTube Kementerian Kesehatan RI
Vaksinasi massal Covid-19 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Kenali Perbedaan 6 Jenis Vaksin Covid-19 yang Digunakan di Indonesia, dari Sinovac hingga Novavax 

TRIBUNWOW.COM - Pemerintah tengah menggencarkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk menciptakan kekebalan komunal masyarakat terhadap Virus Corona.

Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) mengenalkan enam jenis vaksin yang digunakan di Indonesia

Enam jenis vaksin tersebut dikenalkan melalui akun Instagram @lawanCovid19_id pada Rabu (14/7/2021).

Baca juga: Vaksinasi Bisa Cegah Risiko Berat dari Covid-19, Berikut Beda Gejala dengan yang Belum Divaksin

Baca juga: Beberapa Pemahaman Salah soal Vaksin Covid-19, Penerima Masih Bisa Tertular atau Tularkan Virus

Vaksin yang digunakan di Indonesia dikatakan sudah dipastikan keamanan dan keampuhannya dalam memberi perlindungan dari infeksi Covid-19.

Masyarakat juga diimbau untuk membantu menyukseskan program vaksinasi Covid-19.

Enam jenis vaksin yang digunakan di Indonesia antara lain Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Novavax.

Baca juga: Vaksinasi Bisa Cegah Risiko Berat dari Covid-19, Berikut Beda Gejala dengan yang Belum Divaksin

"Masing-masing dari jenis vaksin ini memiliki mekanisme untuk pemberiannya masing, baik dari jumlah dosis, interval pemberian, hingga platform vaksin yang berbeda-beda, yakni inactivated virus, berbasis RNA, viral-vector, dan sub-unit protein," tulis KPC-PEN.

 Berikut beberapa perbedaan 6 jenis vaksin yang digunakan di Indonesia

1. Vaksin Sinovac

Platform: Inactivated virus

Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis)

Interval minimal pemberian antar dosis: 28 hari

Cara Pemberian: Intramuskular

Dikutip dari Alodokter pada Rabu (19/7/2021), efikasi vaksin Sinovac telah melampaui standar minimal 50% yang ditetapkan oleh WHO dan FDA.

Sinovac menggunakan inactivated virus yang artinya virus yang telah dimatikan. 

Setelah disuntikkan, virus yang tidak aktif pada vaksin ini akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus Corona secara spesifik.

Dengan begitu, jika sewaktu-waktu tubuh terserang virus Corona, sudah ada antibodi yang bisa melawannya dan mencegah terjadinya penyakit.

Baca juga: Beberapa Pemahaman Salah soal Vaksin Covid-19, Penerima Masih Bisa Tertular atau Tularkan Virus

Baca juga: Penerima 2 Dosis Vaksin Covid-19 Masih Bisa Terpapar Varian Delta? Simak Faktanya

2. Vaksin AstraZeneca

Platform: Viral vector (non replicating)

Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis)

Interval minimal pemberian antar dosis: 12 Minggu

Cara Pemberian: Intramuskular

Vaksin AstraZeneca memiliki efikasi yang tidak jauh berbeda dengan vaksin Sinovac

Selain itu, vaksin ini juga diyakini ampuh untuk melindungi tubuh dari infeksi Covid-19 dan mencegah perburukan ketika terinfeksi Covid-19.

Platform vaksin ini adalah viral vector yang artinya menggunakan virus hasil rekayasa genetika.

Virus di dalam vaksin ini dianggap tidak berbahaya.

Setelah disuntikkan, virus ini akan masuk ke dalam sel tubuh, kemudian memicu sistem imun tubuh untuk menghasilkan antibodi dan mengaktifkan sel imun yang dapat melawan Covid-19.

3. Vaksin Sinopharm

Platform: Inactivated virus

Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis)

Interval minimal pemberian antar dosis: 21 Hari

Cara Pemberian: Intramuskular

Vaksin ini memiliki cara kerja yang sama dengan vaksin Sinovac dengan memasukkan virus yang telah dimatikan ke dalam tubuh. 

4. Vaksin Moderna

Platform: mRNa/RNA-based

Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis)

Interval minimal pemberian antar dosis: 28 Hari

Cara Pemberian: Intramuskular

Vaksin Moderna merupakan vaksin yang diproduksi oleh Amerika Serikat. 

Vaksin ini juga digunakan oleh pemerintah untuk menjadi dosis ketiga untuk booster bagi tenaga kesehatan.

Bahan dasar yang digunakan dari vaksin ini merupakan salah satu bahan genetik virus.

Vaksin mRNA bekerja dengan cara mengarahkan sel tubuh untuk memproduksi protein yang berbentuk sama seperti protein pada virus Covid-19.

Selanjutnya, sel-sel tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan protein tersebut, antibodi inilah yang kemudian akan melindungi tubuh dari virus Covid-19.

5. Vaksin Pfizer

Platform: RNA-based

Dosis: 2 dosis (0,3 ml per dosis)

Interval minimal pemberian antar dosis: 21-28 Hari

Cara Pemberian: Intramuskular

Vaksin ini juga memiliki bahan dasar dan cara kerja yang sama dengan vaksin Moderna

6. Vaksin Novavax

Platform: Protein sub-unit

Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis)

Interval minimal pemberian antar dosis: 21 Hari

Cara Pemberian: Intramuskular

Platform yang digunakan adalah protein sub-unit yang merupakan protein khusus untuk meniru protein alami pada virus Covid-19.

Setelah masuk ke dalam tubuh, protein tersebut akan memicu reaksi antibodi untuk melawan virus Covid-19 dan mencegah infeksi. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya

Tags:
Virus CoronaCovid-19VaksinasiVaksinIndonesiaSinovacAstraZenecaSinopharmModernaBioNTech-PfizerNovavax
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved