PPKM Darurat
Ganjar Pranowo Tak Tega PPKM Darurat Diperpanjang: Masyarakat Berat, Makanya Boleh Nggak Boleh Saja
Ganjar Pranowo tak tega melihat masyarakat terdampak PPKM Darurat dan meminta kebijakan itu dilakukan dengan cara lebih lunak bila diperpanjang.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
Sebab, Ganjar merasa tidak tega dengan kondisi yang dialami maryarakat, seperti halnya para pedagang kecil.
Sebagai contoh, pedagang pecel di trotoar yang terpaksa harus tutup karena terdampak kebijakan tersebut
"Aku ya ora tegel (saya tidak tega), bagaimana ada orang jualan pecel, yang duduk di situ teman-teman ojol, tukang becak," ucap Ganjar dikutip dari Kompas.com.
"Kan kasihan, mereka ndak bisa kalau beli makanan kemudian di makan di tempat lain. Kan mereka orang yang kerjanya keliling," imbuhnya.
Baca juga: Terjaring Patroli PPKM Darurat, Pengendara Motor Joget-joget dan Sebut Bung Karno hingga ASEAN
Baca juga: Lengkap Bacaan Niat, Simak Tata Cara Salat Idul Adha Berjamaah di Rumah di Tengah PPKM
Oleh karenanya, orang nomor satu di Jateng itu mengusulkan agar PPKM Darurat yang nanti akan diperpanjang bisa lebih manusiawi dan memikirkan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan.
Adapun usulannya, warung dan restoran tetap diperbolehkan melayani makan di tempat dengan catatan harus taat protokol kesehatan.
"Boleh saja warung melayani makan di tempat, asal taat prokes. Kalau melanggar dikasih peringatan, ngeyel ya ditutup. Tapi makannya bisa diatur, itu menurut saya lebih soft," jelas Ganjar.
"Kalau mereka jualan di trotoar misalnya, ya sudah makan di situ dikasih jarak dengan gambar silang-silang. Menurut saya itu kompromi yang bagus," tambahnya.
(TribunWow.com/Rilo)
Baca artikel lain terkait PPKM Darurat
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banyak Pedagang Kecil Terdampak PPKM Darurat, Ganjar: Saya Tidak Tega"