Virus Corona
Bolehkah Berikan Beda Dosis Vaksin Covid-19 Pertama dengan Kedua? Simak Penjelasannya
Vaksin yang digunakan di Indonesia dikatakan sudah dipastikan keamanan dan keefktifannya dalam melindungi tubuh dari infeksi Covid-19.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Di Indonesia ada enam jenis vaksin yang digunakan untuk vaksinasi Covid-19.
Vaksin yang digunakan di Indonesia dikatakan sudah dipastikan keamanan dan keefektivannya dalam melindungi tubuh dari infeksi Covid-19.
Enam jenis vaksin yang digunakan di Indonesia antara lain Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Novavax.
Selain perbedaan nama dan tempat produksinya, vaksin Covid-19 juga memiliki perbedaan bahan dasar dan cara kerjanya.
Masing-masing vaksin tersebut juga dianjurkan untuk mendapat dua dosis vaksin dengan memiliki jeda waktu yang berbeda dari suntikan vaksin dosis pertama dan suntikan vaksin dosis kedua.
Baca juga: Kenali Perbedaan 6 Jenis Vaksin Covid-19 yang Digunakan di Indonesia, dari Sinovac hingga Novavax
Baca juga: Tidak Semua Orang Bisa Donor Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19, Berikut Syarat dan Caranya
Dikutip dari laman Alodokter yang tayang pada Kamis (8/7/2021), penerima vaksin dianjurkan untuk mendapat dua dosis vaksin dengan jenis atau merek vaksin yang sama.
Hal itu juga dianjurkan oleh WHO dikarenakan data terkait efektivitas dan keamanan untuk menggunakan dua jenis vaksin yang berbeda masih sangat minim.
Pusat pencegahan dan pengendalian penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) juga menyatakan hal yang sama.
CDC memperbolehkan menerima dua jenis vaksin berbeda bila dalam kondisi darurat, misalnya ketika persediaan jenis vaksin Covid-19 dosis pertama sudah tidak ditemukan lagi.
Jika hal itu terjadi, CDC menegaskan untuk memberikan dua dosis vaksin berbeda dengan bahan dasar yang sama.
Misalnya, penerima vaksin Pfizer untuk dosis pertama, diperbolehkan untuk menggunakan jenis vaksin mRNA lain seperti Moderna.
Perbedaan bahan dasar akan berdampak bagi cara kerja vaksin dalam membentuk kekebalan di dalam tubuh.
Baca juga: Vaksinasi Bisa Cegah Risiko Berat dari Covid-19, Berikut Beda Gejala dengan yang Belum Divaksin
Baca juga: Beberapa Pemahaman Salah soal Vaksin Covid-19, Penerima Masih Bisa Tertular atau Tularkan Virus
Untuk diketahui, ada beberapa platform jenis vaksin yang digunakan di Indonesia.
1. Platform Vaksin Sinovac: Inactivated virus
2. Platform Vaksin AstraZeneca: Viral vector (non replicating)
3. Platform Vaksin Sinopharm: Inactivated virus
4. Platform Vaksin Moderna: mRNA/RNA-based
5. Platform Vaksin: RNA-based
6. Platform Vaksin: Protein sub-unit
Menerima dua dosis vaksin akan lebih memeberikan kekebalan pada tubuh terhadap infeksi Covid-19.
Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak ada vaksin Covid-19 apapun yang benar-benar memberikan perlindungan 100 persen.
Itu mengapa kita harus tetap menjalankan protokol kesehatan meski sudah mendapat dua dosis vaksin.
Tetapi vaksin juga melindungi dari dampak perburukan kesehatan akibat infeksi Covid-19.
Selain itu, menerima vaksin juga akan lebih melindungi orang lain karena dapat membentuk kekebalan secara komunal.
Hingga kini cara yang dinilai paling ampuh untuk mengakhiri masa pandemi Covid-19 adalah dengan kombinasi antara vaksinasi, menjalankan pola hidup sehat, dan menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.
Dikutip dari covid19.go.id, per hari ini, Selasa (20/7/2021) jumlah orang yang sudah divaksin tahap pertama ada 42.344.675 orang dan 16.451.288 orang yang sudah divaksin tahap kedua. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman).
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya