Terkini Daerah
Tak Punya Uang untuk Visum, Korban Pembacokan dan Penembakan di Jaktim Tak Bisa Lapor Polisi
Korban pembacokan dan penembakan di Jalan Taman Malaka, Kelurahan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Johanes (22) hanya bisa menahan rasa sakitnya.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
Ia membantah polisi menolak laporan Lukas.
"Sama penyidik disampaikan, kalau mau buat LP, korbannya harus divisium dulu di rumah sakit," jelas Rensa.
Ia menjelaskan polisi tak berniat menolak laporan tersebut.
Justru, kata dia, polisi bersedia menjemput korban untuk dibawa ke polsek untuk di BAP dan visum di rumah sakit.
Setelah laporan diterima, menurut Rensa, polisi langsung menyelidiki kasus ini.
"Anggota sedang menuju ke rumah korban, nanti anggota keluarga akan kami minta ke Polsek untuk membuat laporan," ujar Rensa.
"Kita akan lidik pelakunya, sekarang anggota sedang jemput bola."
Baca juga: Penampakan Gedung KPK Ditembaki Laser Bertuliskan Berani Jujur Pecat hingga Rakyat Sudah Mual
Baca juga: Soal Kasus Oknum TNI Tembak Wartawan di Siantar, Polisi Temukan 2 Senjata Ini di Mobil Korban
Kronologi
Menurut Lukas, pembacokan itu bermula saat tiga orang wanita berhenti di sebuah warung kopi.
Tiba-tiba, wanita yang berbonceng tuga di sebuah sepeda motor itu didekati seorang pria.
"Jadi si cowok pelaku itu ngajak kenalan tiga cewek ini, dua enggak mau dan satu cewek yang akhirnya kenalan ngasih nomor telepon," jelas Lukas.
Dua wanita itu menolak berkenalan dengan pelaku dengan alasan pacarnya akan segera datang ke warung kopi itu.
Tak lama berselang, korban dan seorang temannya tiba di warung kopi itu sekira pukul 23.00 WIB.
Tiba-tiba, pelaku mendekati Johanes dan langsung menembak rekan korban menggunakan airsoft gun.
Sementara itu, pelaku yang lain tiga kali menikam Johanes di bagian paha, punggung dan pinggang.