PPKM Darurat
Singgung Pernyataan Luhut 'Siapa yang Bilang Covid Tak Terkendali?', dr Tirta: Saya Siap Nunjukkin
Influencer dr Tirta Mandiri Hudhi menyinggung pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) soal penanganan
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Influencer dr Tirta Mandiri Hudhi menyinggung pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) soal penanganan Covid-19.
Beberapa waktu lalu, Luhut yang juga menjabat Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali itu sempat menyebut penyebaran Covid-19 di Indonesia terkendali.
Luhut sempat mengklaim bahwa pemerintah berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19 dalam 10 hari pelaksanaan PPKM Darurat.
Namun, dr Tirta mengungkapkan pernyataan sebaliknya.

Baca juga: PPKM Darurat Belum Optimal, Luhut: Dari Lubuk Hati yang Paling Dalam, Saya Meminta Maaf
Baca juga: Tanggapi Wacana Perpanjangan PPKM Darurat, Luhut: Terus Terang Tidak Kita Duga akan Secepat Ini
Hal itu diungkapkan dr Tirta dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Jumat (16/7/2021).
"Makanya muncul pertanyaan ketika sebuah statement Pak LBP 'Covid itu terkendali, yang bilang enggak terkendali saya tunjukkin ke mukanya'," kata dr Tirta.
"Saya siap nunjukkin."
"Faktanya memang di bawah gesekannya luar biasa."
Menanggapi hal itu, Karni Ilyas pun turut menyebutkan pernyataan Luhut yang menyebut Covid-19 varian delta sulit dikendalikan.
"Hari ini Pak Luhut juga yang bilang tidak terkendali," sambung Karni Ilyas.
Terkait hal itu, dr Tirta kemudian menyebut fakta di masyarakat berbeda jauh dengan data yang diterima pemerintah.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 40 Ribu, Luhut Ungkap Skenario Pemerintah, Obat hingga Oksigen
Baca juga: Pemerintah Impor 40.000 Ton Oksigen Liquid dan 50.000 Tabung Konsentrator, Luhut: Kita Pinjamkan
Ia pun menyinggung soal banyaknya warga yang terkena Covid-19 meski sudah vaksin.
"Makanya saya menduga mungkin Pak Luhut dapat laporan pejabat yang bilang di bawah beres," kata dr Tirta.
"Faktanya tuh enggak, kayak data tu berantakan."
"Tadi kan sempat tanya kenapa vaksin itu banyak yang Covid, karena mereka ketika vaksin antrinya banyak."
dr Tirta menduga, banyaknya warga yang terpapar Covid-19 seusai vaksin karena banyaknya antrian.
Ia lantas menyinggung perbedaan metode vaksin di Indonesia dengan di Amerika hingga India.
"Pernah kita lihat di stadion di Surabaya kayak nonton bola, satu stadion penuh antri vaksin," jelasnya.
"Mungkin di situ sebelum vaksin mereka sudah ketularan karena terlalu banyak yang antri."
"Kalau di Amerika dan India mereka vaksinnya drive thru, bahkan ada yang door to door."
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-9.16:
Soal Perpanjangan PPKM
dr. Tirta Mandira Hudhi mengajukan syarat soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang diperpanjang.
Dilansir TribunWow.com, dr Tirta menyebut pemerintah harus bersedia memenuhi kebutuhan pokok masyarakat tak mampu jika ingin memerpanjang PPKM darurat sesuai isu yang beredar.
Menurut dia, bantuan sosial (bansos) senilai Rp 300 ribu per bulan pun tak cukup membantu masyarakat.

Baca juga: Bahas Usul RS Khusus Pejabat, dr Tirta: Wahai Pejabat, Semua Orang Butuh Ruangan
Baca juga: Dapat Pujian Rapi dari dr Tirta, Medsos Dinkes Banten Justru Banjir Kritikan, Lihat Penampakannya
Hal itu diungkapkannya dalam acara DUA SISI tvOne, Kamis (15/7/2021).
"Kalau mau PPKM ya warga yang penghasilannya harian diurusin," kata dr Tirta.
"Kalau enggak nanti sakitnya kalau mereka kena Covid enggak punya uang untuk ngurus."
Ia kemudian menyinggung minimnya bansos yang diberikan pemerintah selama PPKM Darurat.
dr Tirta mengatakan bansos senilai Rp 300 ribu bahkan tak cukup memenuhi kebutuhan warga.
"Bansos 300 ribu per bulan bisa buat beli apa?," katanya.
"300 ribu per bulan itu 10 ribu per hari, buat beli nasi telur kalau anaknya dua gimana?"
"Saya pada waktu itu kan bilang saya support kalau sesuai narasi."
"Tapi kalau enggak sesuai narasi setelah dua minggu harus dievaluasi," lanjutnya.
Baca juga: Anggap Pemerintah Hamburkan Uang, dr Tirta Sindir Aksi Sia-sia Semprot Disinfektan ke Jalan
Baca juga: Atas Jasa Hotman Paris, dr Tirta Akhirnya Bisa Laporkan dr Lois: Langsung Berinisiatif Mengadukan
dr Tirta menambahkan, banyak warga yang melanggar PPKM karena harus memenuhi kebutuhan keluarga.
Karena itu, kata dia, pemerintah perlu memenuhi kebutuhan warga jika ingin PPKM kali ini berhasil.
"Masyarakat itu mau kok patuh, tapi kenapa mereka denial?"
"'Gue udah dua minggu, tiga minggu enggak dikasih makan'."
"Ujung-ujungnya mereka terpaksa keluar untuk cari makan."
Ia melanjutkan, pemerintah hanya memiliki dua pilihan jika ingin memerpanjang PPKM.
Satu di antaranya adalah berani meminta maaf saat pakar epidemiolog mengkritik penanganan Covid-19.
"Kalau ini mau sukses pilihannya ada dua, warga yang enggak ada duit diurus sama Kemensos," kata dr Tirta.
"Tapi kalau enggak bisa ngurus ya jangan PPKM."
"Harus terima paling dikritik sama ahli epidemiologi dan harus minta maaf."
"Pilihannya cuma dua itu, jangan di tengah-tengah, kalau cari aman enggak bisa," tandasnya. (TribunWow.com)
Baca artikel lain terkait PPKM Darurat