Breaking News:

Virus Corona

Selain Varian Delta, Waspadai Covid-19 Varian Lambda yang Lebih Cepat Menular, Ini Penjelasannya

Sejak awal kemunculannya, Covid-19 telah bermutasi dan ada beberapa varian baru yang dikenal seperti varian Delta dan Lambda.

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas kesehatan mengambil sampel swab lendir tenggorokan dan hidung di halaman RS Pertamina Jaya, Jakarta Timur, Selasa (5/5/2020). Varian Lambda yang merupakan varian baru virus corona telah ditemukan di sejumlah negara. 

TRIBUNWOW.COM - Sejak awal kemunculannya, Covid-19 telah bermutasi dan ada beberapa varian baru yang dikenal seperti varian Delta dan Lambda. 

Covid-19 varian Delta mungkin sudah umum diketahui di Indonesia karena telah banyak terdapat edukasi terkait varian yang ditemukan pertama kali di India itu. 

Namun, perlu diketahui juga varian Lambda yang merupakan jenis mutasi lain dari Virus Corona

Dikutip dari healthline pada Selasa (6/7/2021), pada bulan Juni, WHO memberi label varian lambda dari Virus Corona baru sebagai “variant of interest.”

Varian Lambda pertama kali diidentifikasi di Peru pada Desember 2020.

Baca juga: Waspada Virus Corona Varian Kappa Terdeteksi di Jakarta, Ini Bedanya dengan Varian Lambda dan Delta

Ketika Covid-19 varian Delta terus berkembang, para ilmuwan dan pejabat kesehatan masyarakat dengan hati-hati memantau varian lain yang muncul di banyak negara di seluruh dunia.

“Lambda membawa sejumlah mutasi dengan dugaan implikasi fenotipik, seperti potensi peningkatan penularan atau kemungkinan peningkatan resistensi terhadap antibodi penetralisir,” tulis WHO dalam Pembaruan Epidemiologi Mingguan yang diterbitkan pada 15 Juni 2021.

Mutasi jenis Lambda juga berpotensi seperti varian Delta yang dikenal lebih menular. 

Ini juga terjadi di Amerika Selatan di mana telah ditemukan banyak pasien Covid-19 teridentifikasi varian Lambda.

Lambda sekarang ada di 31 negara, menurut data dari GISAID, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada.

“Lambda telah dikaitkan dengan tingkat penularan komunitas yang substantif di banyak negara, dengan peningkatan prevalensi dari waktu ke waktu bersamaan dengan peningkatan insiden Covid-19,” tulis WHO.

Tidak banyak perubahan dari gejala yang dialami oleh Covid-19 varian Lambda. 

Gejala yang umum seperti demam, batuk kering, sakit kepada, merasa lelah, dan berkurangnya ketajaman indera penciuman. 

Baca juga: Sedang Isolasi Mandiri karena Covid-19? Ikuti 9 Langkah Ini untuk Dapat Obat Gratis dari Pemerintah

Baca juga: Apakah Benar Efek Samping Vaksin Covid-19 Dosis Kedua Lebih Terasa? Simak Penjelasannya

Dalam sebuah penelitian not peer previeew, Nathaniel Landau, seorang ahli mikrobiologi di NYU Grossman School of Medicine, telah menunjukkan bahwa virus mirip Lambda dua kali lebih menular daripada varian awal Virus Corona.

Studi lain yang belum ditinjau oleh rekan sejawat juga menegaskan bahwa Lambda kemungkinan lebih menular daripada Gamma dan Alpha.

Penelitian terkait varian Lambda masih dikatakan terbilang sangat sedikit terlebih untuk efektifitas vaksin yang telah beredar.

Tetapi hasil awal menunjukkan bahwa vaksin saat ini masih efektif tetapi mungkin kurang efektif jika dibanding untuk melawan virus asli.

Saat ini yang masih menjadi perhatian adalah varian Delta di mana telah menjadikan banyak negara mengalami gelombang kedua lonjakan kasus Covid-19.

“Lambda tidak lebih menakutkan daripada virus Delta, poinnya adalah, keduanya adalah virus yang sangat mudah menular," ujar Landau.

"Tetapi jika Anda mendapatkan vaksinnya, kemungkinan besar Anda akan terlindungi dan tingkat infeksi virus ini akan turun untuk orang yang telah mendapatkan vaksin,” jelasnya. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya

Tags:
Varian Lambdavarian deltaVirus CoronaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved