Breaking News:

PPKM Darurat

PPKM Darurat Belum Optimal, Luhut: Dari Lubuk Hati yang Paling Dalam, Saya Meminta Maaf

Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, Luhut BinsarPandjaitan meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena PPKM Darurat belum berjalan optimal.

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Mohamad Yoenus
YouTube Sekretariat Presiden
Luhut Binsar Pandjaitan yakin Covid-19 melandai pekan ini, Senin (12/7/2021). Terbaru, Luhut meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena PPKM Darurat belum berjalan optimal, Sabtu (17/7/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia terkait PPKM Darurat Jawa-Bali.

Pemerintah mengakui dalam pelaksanaan PPKM Darurat Jawa-Bali sepanjang 3-20 Juli dirasa belum optimal.

Permintaan maaf tersebut disampaikan Luhut dalam konferensi pers Evaluasi PPKM Darurat secara virtual pada Sabtu, (17/7/2021).

Baca juga: Daftar Bansos yang Disalurkan Pemerintah saat PPKM Berlangsung, Termasuk Bantuan Kartu Prakerja

Luhut mengatakan, pemerintah belum memutuskan terkait perpanjangan PPKM Darurat.

Dengan berbagai pertimbangan dan kajian yang masih dilakukan, pengumuman tersebut baru akan disampaikan 2-3 hari ke depan.

"Saat ini kami sedang melakukan evaluasi terhadap apakah PPKM dibutuhkan perpanjangan lebih lanjut. Kami akan laporkan ke presiden," kata Luhut, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

"Saya kira dua sampai tiga hari ke depan kita juga akan mengumumkan secara resmi,"
evaluasi indikator," tegasnya.

Dalam dua hari ke depan, pelaksanaan PPKM Darurat diharapkan semakin menunjukkan hasil.

Namun dengan syarat, masyarakat bisa konsisten dan bahu membahu menaati kebijakan pemerintah.

"Tapi kalau kita konsisten semua, saya melihat akhir Juli posisi kita akan semakin membaik," kata Luhut.

Baca juga: Perpanjangan PPKM Darurat Masih Dikaji Pemerintah, Ali Ngabalin: Masih Ada 3 Hari, Jangan Panik

Baca juga: Tata Cara Dapat Bansos PPKM, BLT UMKM Rp 1,2 Juta hingga Token Listrik, Cek cekbansos.kemensos.go.id

Koordinator PPKM Darurat itu akhirnya meminta maaf kepada maysarakat karena belum bisa menurunkan Covid-19 secara signifikan.

Terlebih, dalam hal ini khususnya terkait mengatasi penularan Covid-19 varian Delta.

Ia pun berjanji akan bekerja lebih keras untuk memastikan Indonesia segera mentas dari pandemi Covid-19.

"Sebagai Koordinator PPKM Jawa dan Bali, dari lubuk hati yang paling dalam saya minta kepada seluruh rakyat Indonesia, jika dalam penanganan PPKM Jawa dan Bali ini belum optimal," ucap Luhut.

"Saya bersama jajaran dan Menteri/Kepala Lembaga terkait akan terus bekerja keras untuk memastikan penyebaran varian Delta ini bisa diturunkan dan menyalurkan seluruh Bansos kepada masyarakat," pungkasnya.

Baca juga: Pilih Dipenjara karena Langgar PPKM, Asep: Dari Mana Uang Rp5 Juta, Pemasukan Sehari-hari Saja Repot

Lihat videonya di menit 1.18.00:

Daftar Bantuan dari Negara-negara Asing

Lonjakan penularan Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah akhirnya mendatangkan bantuan dari sejumlah negara lain.

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bantuan internasional untuk penanganan Covid-19 untuk Indonesia akan segera tiba.

Hal itu sudah disampaikan Luhut dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (15/7/2021).

Sejumlah negara seperti Jepang, Singapura, Uni Emirat Arab, China, hingga Australia mengirimkan bantuan dalam bentuk beberapa jenis barang.

"Ini negara yang sudah kita hubungi, dan mereka sudah jalan, dari Singapura, UEA, Tiongkok, juga dari Australia," kata Luhut dikutip TribunWow.com dari Kompas.com.

Baca juga: Presiden Jokowi Larang Menteri ke Luar Negeri selama PPKM Darurat, Harus Ada Sense of Crisis

Tak hanya mengerahkan bantuan dari luar negeri, pemerintah kini juga tengah mengoptimalkan sumber daya yang ada di dalam negeri.

Sebagai contoh, ventilator yang akan diproduksi massal di dalam negeri.

"Dan prokuk lokal pun kita sendiri sudah ada membuat ventilator dan itu kita gunakan termasuk tadi oksigen konsentrator juga teman-teman yang di Yogyakarta sudah buat itu kita dorong juga," kata Luhut.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan, semua bantuan tersebut akan disebarkan ke rumah sakit di daerah yang terjadi lonjakan kasus Covid-19.

"Itu semua nanti kita sebar ke semua rumah sakit di Indonesia, sehingga BOR (bed occupancy rate) kita yang tadinya 1:1000, dengan ini kita bisa 1,6:1000, artinya faskes kita akan makin baik," pungkasnya.

Berdasarkan data harian Covid-19, tercatat hingga Kamis (15/7/2021) pukul 12.00 WIB, ada 56.757 kasus baru.

Dengan demikian, jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 kini berjumlah 2.726.803 orang terhitung dari Maret 2020.

Adapun rincian daftar negara yang memberikan bantuan di antaranya:

Jepang: 998.400 dosis vaksin.

Singapura: 200 unit ventilator, 256 unit tabung oksigen 50 liter, 600 oksigen concentrator.

Singapura lewat Kementerian Pertahanan (Ministry of Defence/MINDEF) : 75 ribu unit masker bedah, 25 ribu unit masker N95, 2 ribu unit surgical gloves, 1.000 surgical caps, 20 unit ventilator, 250 unit tabung oksigen dan isinya, 50 lt tabung oksigen.

UAE: 450 unit tabung oksigen 40 liter, 150 unit oksigen concentrator portable, 20 ton pasokan medical protective, 250 ribu vaksin sinopharm.

RRT (China): 400 unit oksigen concentrator, 20 ribu unit nassal oxygen tubes, 20 ribu oxygen masks.

Australia: 1.000 ventilator

Amerika Serikat via COVAX: 4.500.160 dosis vaksin Moderna.

Daftar negara pemberi bantuan ke Indonesia, Kamis (15/7/2021).
Daftar negara pemberi bantuan ke Indonesia, Kamis (15/7/2021). (YouTube Kompas.com)

(TribunWow.com/Rilo)

Baca artikel lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
PPKM DaruratLuhut Binsar PandjaitanCovid-19Kemenko MarvesJawaBali
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved