Berikut Gejala dan Cara Penularan Covid-19 Varian Delta, Apa yang Harus Dilakukan untuk Mencegahnya?

TRIBUNWOW.COM - Covid-19 varian Delta merupakan virus yang disebut-sebut lebih cepat menular dibanding yang dikenal sebelumnya.

Virus Delta pertama kali ditemukan di India dan telah bermutasi di Indonesia sekitar bulan Juni lalu.

Bahkan varian ini disebut yang paling banyak ditemukan pada pasien yang terinfeksi Covid-19 dan menyebabkan lonjakan kasus gelombang kedua Covid-19.

Baca juga: Isolasi Mandiri saat Covid-19 Cukup selama 10 Hari, Simak Penjelasannya

Baca juga: Mengenal Teknik Proning, Dapat Dilakukan jika Saturasi Oksigen Pasien Covid-19 Menurun

“Virus Covid-19 varian alpha dari UK bisa menular dari satu orang kepada enam orang, dan varian delta dari satu orang menularkannya kepada delapan orang."

"Angka tersebut tidak saklek, tapi menggambarkan bahwa semudah itu varian Covid-19 yang baru menular,” ujar Dokter Spesialis Paru dari RSUI, yaitu dr. Gatut Priyonugroho, Sp.P, seperti dikutip dari laman UI pada Selasa (13/7/2021).

Gatut juga menjelaskan ada beberapa gejalan yang kerap ditemukan pada Covid-19 varian Delta. 

Gejala umumnya sama dengan Covid-19 sebelumnya, namun dia membagi peringkat gejala dimulai dari yang paling sering ditemukan. 

Gejala paling sering ditemui yaitu:

1. Demam (94%),

2. Batuk (79%),

3. Sesak (55%),

4. Berdahak (23%),

5. Nyeri badan (15%),

6. Lelah (23%),

7. Sakit kepala (8%),

8. Rinorea (7%),

9. Batuk darah (5%),

10. Diare (5%),

11. Anosmia (3%),

12. Mual (4%). 

Covid-19 varian Delta sebenarnya sama dalam cara penularan terhadap manusia, namun dia lebih kuat dan lebih cepat bermutasi di tubuh manusia dibanding sebelumnya. 

Baca juga: Pemprov Jatim Layani Isi Oksigen Gratis Bagi Pasien Isolasi Madiri Covid-19, Simak Cara Aksesnya

Baca juga: Pentingnya Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua, Bagaimana jika Tak Lengkap?

Adapun beberapa cara penularan Covid-19 adalah seperti dijelaskan WHO:

1. Virus dapat menyebar dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi dalam partikel cairan kecil ketika mereka batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, atau bernapas.

2. Partikel-partikel ini berkisar dari tetesan pernapasan yang lebih besar hingga aerosol yang lebih kecil.

3. Bukti saat ini menunjukkan bahwa virus menyebar terutama di antara orang-orang yang melakukan kontak dekat satu sama lain, biasanya dalam jarak 1 meter (jarak pendek).

4. Seseorang dapat terinfeksi ketika aerosol atau tetesan yang mengandung virus terhirup atau bersentuhan langsung dengan mata, hidung, atau mulut.

5. Virus ini juga dapat menyebar di lingkungan dalam ruangan yang berventilasi buruk dan/atau ramai, di mana orang cenderung menghabiskan waktu lebih lama.

Ini karena aerosol tetap melayang di udara atau bergerak lebih jauh dari 1 meter (jarak jauh).

6. Orang juga dapat terinfeksi dengan menyentuh permukaan yang telah terkontaminasi virus saat menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa membersihkan tangan.

Salah seorang pakar Dr. Maria Van Kerkhove dari WHO juga menjelaskan varian Delta juga menjadi salah satu perhatian WHO karena kecepatannya dalam bermutasi.

Dia menyebut gelombang kedua Covid-19 yang terjadi di banyak negara diakibatkan oleh salah satunya adalah kecepatan bermutasi dari varian Delta. 

Virus ini telah ditemukan di 96 negara di dunia dan dimungkinkan angka tersebut masih akan bertambah. 

"Mengetahui risiko Anda membantu Anda mengambil tindakan untuk menurunkan risiko Anda setiap hari," ujarnya.

Ada beberapa hal yang dia sebut dapat mengurangi resiko terpapar Covid-19 varian Delta yaitu:

1. Memastikan Anda memiliki tangan yang bersih.

2. Memakai masker dan memastikan bahwa masker menutupi hidung dan mulut.

3. Memastikan kebersihan tangan saat memasang dan melepas masker.

4. Menghindari kerumunan terutama di dalam ruangan.

5. Menjaga jarak dari orang lain saat berinteraksi.

6. Memastikan bahwa jika Anda berada di dalam ruangan, Anda berada di ruangan yang memiliki ventilasi yang baik.

7. Lakukan vaksinasi, vaksin sangat efektif mencegah penyakit parah dan kematian. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya