Vaksin Covid
Apakah Benar Efek Samping Vaksin Covid-19 Dosis Kedua Lebih Terasa? Simak Penjelasannya
Efek samping yang lebih kuat kerap dirasakan setelah dosis kedua vaksin Covid-19 daripada dosis pertama, benarkah demikian?
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Efek samping vaksin Covid-19 memang dapat dirasakan sejumlah orang ketika mereka seusai mendapat suntikan vaksin.
Selain itu, efek samping yang lebih kuat juga kerap dirasakan setelah dosis kedua vaksin Covid-19 daripada dosis pertama.
Dikutip dari Healthline, para ahli mencatat efek samping ini biasanya ringan dan hilang 48 jam setelah vaksinasi.
Beberapa efek samping yang kerap dirasakan adalah kelelahan, nyeri lengan, dan demam.
Bahkan lebih lanjut dikatakan, suntikan kedua bisa diikuti dengan gejala seperti demam, kelelahan, sakit kepala, dan nyeri di tempat suntikan di lengan mereka.
Baca juga: Begini Cara Mudah Daftar Vaksin Covid-19 untuk Usia 18-49 Tahun via Loket.com, Cek Persyaratannya
Efek samping tersebut dikatakan merupakan hal yang positif bagi penerima vaksin Covid-19.
Gejala ini biasanya merupakan tanda bahwa vaksin telah memicu respons oleh sistem kekebalan di dalam tubuh.
“Ketika Anda merasa sakit atau demam, sebagian besar tubuh Anda merespons,” kata dr. Debra Powell, kepala penyakit menular di Tower Health di Pennsylvania, kepada Healthline.
"Biasanya ini adalah hal yang sangat pendek dan jauh lebih baik daripada terkena Covid dan sakit selama 2 minggu atau di rumah sakit.”
“Vaksin pertama mengajarkan tubuh Anda bagaimana bereaksi terhadap virus,” kata Powell.
Dia menjelaskan bahwa antibodi dan sel T pada tubuh akan lebih kebal terhadap virus karena telah mengenali protein virus dari suntikan pertama.
Respons sistem kekebalan cenderung lebih kuat ketika dosis kedua diberikan.
Pihak Pfizer dan Moderna sebagai penyedia vaksin mengungkapkan efek samping yang dialami peserta selama uji klinis vaksin.
Di situ dikatakan bahwa efek samping cenderung banyak dirasakan setelah vaksin dosis kedua.
Baca juga: Selesai Isolasi Mandiri Tak Perlu Lagi Tes Covid-19, Simak Penjelasannya
Baca juga: Sedang Isolasi Mandiri karena Covid-19? Ikuti 9 Langkah Ini untuk Dapat Obat Gratis dari Pemerintah
“Secara umum, lebih umum untuk melihat reaksi dengan dua dosis,” kata dr. Sharon Nachman, kepala penyakit menular pediatrik di Rumah Sakit Anak Stony Brook di New York, kepada Healthline.
“Inilah yang kami lihat dengan vaksin tetanus serta vaksin dewasa lainnya yang umum digunakan seperti vaksin zoster."
"Namun, kami telah mendengar dari banyak pasien yang memiliki reaksi terhadap dosis satu dan siap untuk mendapatkan reaksi yang lebih buruk terhadap dosis dua, namun tidak mendapat efek samping apa-apa.”
Nachman menyebut kebanyakan efek samping adalah rasa nyeri lokal pada lokasi suntikan dibanding dengan yang merasakan demam.
Kemudian, semakin tua penerima vaksin, semakin kecil juga efek samping vaksin Covid-19 akan dirasakan baik di dosis pertama maupun di dosis kedua.
“Kami telah melihat reaksi alergi lokal terhadap (suntikan vaksin) Moderna lebih banyak dibanding yang kami lihat dengan Pfizer, ini adalah nyeri lokal di lokasi suntikan, tidak perlu dirawat” kata Nachman.
Menurut data penelitian yang diserahkan ke Food and Drug Administration/FDA (seperti BPOM di Indonesia), 7 persen orang berusia antara 18 dan 55 tahun yang menerima dosis pertama vaksin Pfizer melaporkan demam.
Sedangkan untuk dosis kedua angkanya naik menjadi 31 persen.
Untuk vaksin Moderna, hasil menunjukkan ada 1 persen dari mereka yang berusia 18 hingga 64 tahun melaporkan demam setelah dosis pertama, dan 17 persen melaporkan demam setelah dosis kedua.
Secara signifikan sangat sedikit penerima vaksin Covid-19 yang melaporkan diare atau muntah akibat suntikan pertama atau kedua. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)