Virus Corona
Ridwan Kamil Ungkap Ciri Masyarakat Denial Covid, Percaya Konspirasi hingga Isu Settingan Pemerintah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta agar masyarakat mencari informasi seputar Covid-19 dari pemerintah atau ahli dalam bidangnya.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Berikut wejangan lengkap dari Imam Syafi'i yang dikutip oleh Ridwan Kamil.
"Apabila orang bodoh mengajak berdebat denganmu, sikap terbaik adalah diam.
Apabila kamu melayaninya kamu akan susah sendiri.
Apabila kamu berteman dengannya, maka ia akan selalu menyakiti hatimu."
Dalam kolom caption unggahannya, Ridwan kamil berpesan kepada publik agar fokus kerja dan berikhtiar.
"Tips menghadapi Covidiots Warriors.
Mari fokus bekerja dan berikhtiar menyelesaikan pandemi yang ada di sekitar kita.
Bangun semangat menggebu di hari Rabu."
Unggahan tersebut kemudian ramai dikomentari oleh warganet yang turut merasa resah dengan keberadaan Covidiots.
"Setuju pak @ridwankamil aku sendiri kesalll. Dulu pas banyak covid banyak org teriakk kapan ini di vaksin. Saat jadwal vaksin sudah ada, muncul alasan lagi aduhh takut ahh, takut ga aman, takut ini itu, ngerii banyak yg meninggal. Ribet banget emank. Tp pengen covid berkurang," tulis @canro.simarmata.
"Betul sekali pak,, saya skr lagi terjangkit covid, dan komen di salah satu akun bahwa covid itu ada dan rasanya memang bener2 ga enak,, eehh tapi gejala covid ini ga seberapa sakitnya dibanding baca balasan balasan komennya, dibilang lebay lah, dibilang bohong lah, dibilang cebongers lah,, mereka tuh bukannya bersyukur aja gitu ya, allah udah lindungi dari wabah ini, tapi malah juliiddd mulu," ujar @happybells_.
"Jangan biarkan semangat memudar karena omongan yg tidak bermutu," kata @dhu_yuand.
"Kyaknya sdh lelah y kang ngadepin org2 kyak gitu..semangat y..jgn pernah menyerah..semangat," tulis @sariratnawatijs.
Dikutip dari Kompas.com, sebutan Covidiots pernah digunakan oleh Politikus dari Partai Sosial Demokrat Jerman (SPD) Saskia Esken.
“Mereka tidak hanya membahayakan kesehatan kita, mereka juga membahayakan kesuksesan penanganan pandemi virus corona,” tulis Esken di akun Twitternya.