Virus Corona
Butuh Pengasuhan dari Orangtua, Kenali Gejala Covid-19 pada Anak dan Bayi
Infeksi Covid-19 tidak hanya bisa menyerang orang dewasa, anak bahkan balita juga memiliki potensi untuk terpapar Covd-19.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Infeksi Covid-19 tidak hanya bisa menyerang orang dewasa, anak bahkan balita juga memiliki potensi untuk terpapar Virus Corona.
Di sini peran orang tua menjadi penting untuk mengetahui gejala Covid-19 pada bayi.
Mengetahui gejala COVID-19 pada bayi dapat membantu diagnosis sehingga bisa cepat mendapat pertolongan.
Karena bayi dan balita tidak dapat mengungkapkan gejalanya secara verbal, orang tua dan pengasuh harus menemukan cara lain untuk mengecek kesehatan mereka, seperti mengukur suhu dan memantau pernapasan mereka.
Baca juga: Mengalami Stres saat Isolasi Mandiri akibat Covid-19? Coba Lakukan Langkah-langkah Berikut Ini
Baca juga: Bisa Terjadi pada Anak dan Pasien Gejala Ringan, Peneliti Ungkap Dugaan Faktor Pemicu Long Covid
Dilansir dari Medical News Today, ada beberapa gejala umum Covid-19 yang bisa dikenali oleh orang tua.
Berikut beberapa gejala yang biasa terjadi pada bayi dan balita:
1. Gejala infeksi saluran pernapasan atas, seperti batuk, sakit tenggorokan, pilek, dan bersin.
2. Nyeri otot yang dapat menyebabkan sering menangis, sulit tidur, atau kemurungan pada bayi kecil.
3. Perubahan suasana hati atau perilaku - seperti tidur lebih sering atau lebih jarang, kesulitan makan, atau lebih sering mengamuk, karena sakit atau demam.
4. Masalah pencernaan, seperti mual, muntah, sakit perut, atau diare.
5. Kehilangan indra penciuman yang, pada bayi sulit mendeteksinya, dapat bermanifestasi sebagai perubahan kebiasaan makan seperti menjadi sulit makan bahkan untuk makanan yang mereka sukai.
6. Batuk kering dan gejala pneumonia ringan, seperti napas lebih cepat atau sesak napas.
Selain itu, bayi juga bisa mendapat gejala Covi-19 yang lebih serius, biasanya akan terjadi setelah satu minggu mengalami gejala ringan.
Berikut beberapa gejala serius yang pernah ditemui:
1. Sesak napas yang intens yang dapat menyebabkan anak terengah-engah.
2. Tanda-tanda oksigen rendah, seperti bibir atau lidah biru, kuku putih, atau detak jantung yang cepat.
3. saturasi oksigen rendah.
4. kegagalan organ yang parah.
Baca juga: Air Kelapa Disebut Punya Manfaat Tangkal Covid-19 serta untuk Isolasi Mandiri, Cek Faktanya Berikut!
Baca juga: Gejala Jangka Panjang Meski Selesai Isolasi Mandiri atau Sembuh dari Covid-19, Kapan Bisa Pulih?
Tingkat keparahan gejala ini dapat berkembang dengan cepat, sehingga pemantauan yang ketat sangat penting.
Orang tua dianjurkan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat tidak lanjut jika mengetahui anaknya menemukan gelaja meski hanya gejala ringan.
Cara terbaik untuk menghindari penularan virus Covid-19 baik bagi orang dewasa ataupun anak-anak adalah dengan terus berdisiplin menerapkan protokol kesehatan dan menjalankan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).
Untuk bayi yang belum bisa menggunakan masker orang tua dianjurkan memantau kontak fisik anak dengan orang lain.
Selain itu bayi juga tidak boleh mengabaikan imunisasi lain yang harus didapatkan meski di masa pandemi Covid-19.
Namun sistem imun si anak juga harus dijaga untuk membantu melawan virus Covid-19.
Kementerian Kesehatan juga pernah membuat panduan untuk merawat bayu di masa pandemi Covid-19, berikut caranya:
1. Bayi baru lahir sampai dengan berumur 6 bulan diberikan Air Susu Ibu saja (ASI Eksklusif)
2. Bayi umur 6 bulan sampai 2 tahun lanjutkan pemberian ASI ditambah Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) sesuai anjuran pemberian makan bayi dan anak (PMBA) yang baik dan benar.
3. Anak umur 2 tahun keatas diberikan makanan keluarga yang memenuhi gizi seimbang
4. Bayi yang lahir dari ibu ODP bisa menyusu langsung dari ibu, dengan melaksanakan prosedur protokol kesehatan dengan baik
Antara lain menggunakan masker bedah, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah kontak bayi, dan rutin membersihkan. area permukaan dimana ibu melakukan kontak.
5. Dalam keadaan tidak bisa menjamin prosedur protokol kesehatan, transmisi melalui kontak, maka bayi diberikan ASI perah.
Pompa ASI hanya digunakan oleh ibu tersebut dan dilakukan pembersihan pompa setelah digunakan, kebersihan peralatan untuk memberikan ASI perah harus diperhatikan.
6. Bayi dimonitor ketat dan perlu di follow up hingga pulang. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya