Breaking News:

Virus Corona

Pemerintah Yakinkan Covid-19 di Indonesia Terkendali, Fadli Zon: Ini Denial, Harusnya Minta Maaf

Fadli Zon menyebut pemerintah seharusnya meminta maaf karena telah menyangkal bahwa Covid-19 tak terkendali.

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Mohamad Yoenus
YouTube Talk Show tvOne
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon dalam channel YouTube Talk Show tvOne. Terbaru, Fadli Zon meminta pemerintah meminta maaf dan mengakui bia tak bisa mengandalikan Covid-19, Selasa (13/7/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengkritik pemerintah yang mencoba meyakinan bahwa Covid-19 di Indonesia terkendali.

Menko Marves Luhut Pandjaitan sebelumnya lantang menentang semua pihak yang tak yakin bahwa Covid-19 tak terkendali untuk membuktikan.

Berangkat dari sejumlah fakta di lapangan dan pengakuan beberapa Nakes, Fadli Zon menyebut bahwa pemerintah semestinya mengakui bila sudah kolaps.

Kolase foto Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Kolase foto Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (Capture YouTube Najwa Shihab/Kompas TV)

Baca juga: Tinjau Gedung DPR yang Diusulkan Jadi RS Darurat Covid-19, Sufmi Dasco: Kita Nggak Mau Dipojokkan

Terlebih, mengingat semakin banyaknya pasien yang akhir-akhir ini meninggal dunia saat isolasi mandiri.

"Ini kan ada satu fakta, fakta bahwa sudah kolaps rumah sakit kita," kata Fadli Zon di tvone, Selasa (13/7/2021).

"Dan akhirnya karena rumah sakit ini penuh, akhirnya tidak ada pilihan lain kecuali isolasi mandiri."

"Jadi isolasi mandiri itu bukan pilihan, karena yang isoman itu harusnya yang tanpa gejala atau gejala ringan," imbuhnya.

Fadli Zon menambahkan, adanya pasien yang terpaksa isoman tak lain karena keterbatasan akses dan faskes yang memang sudah penuh di mana-mana.

"Jadi kalau ada yang bilang ini terkendali dan sangat terkendali, menurut saya aneh, ini denial," ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah melalui Luhut telah meyakinkan bahwa Covid-19 di Indonesia benar-benar terkendali dengan baik.

Namun, mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut mengatakan bahwa itu hanyalah penyangkalan semata.

"Ya bagaimana, ini semua sudah berbicara. Kalau kita punya akal sehat dan hati nurani, saya kita tidak perlu lagi berdebat," ujar Fadli Zon.

Baca juga: Gedung DPR Diusulkan Jadi RS Darurat Covid-19, Sufmi Dasco Ungkap Sejumlah Kendala: Tinggal Lapangan

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia Pecahkan Rekor 47.899 Kasus, Ini Skenario yang Dilakukan Pemerintah

Fadli Zon tak menampik bahwa pemerintah sedang berupaya meningkatkan faskes semaksimal mungkin.

Namun, ia menyayangkan sikap pemetintah yang memaksakan diri mengatakan bahwa Virus Corona terkendali.

Padahal, angka penularan semakin mengalami peningkatan setiap harinya.

"Sekarang ini kan bagaimana meningkatkan itu (faskes). Tapi kalau ada pernyataan-pernyataan seperti itu, yang saya kira tidak memberikan enlargement juga, denial seperti ini menurut saya justru membuat masyarakat semakin apatis," ujar Fadli Zon.

Oleh sebab itu, Fadli Zon menyarankan agar pemerintah meminta maaf dan mengakui bahwa kini tengah kolaps.

"Menurut saya pemerintah harusnya minta maaf, bahwa belum mampu. Banyak kok yang minta maaf, sehinga masyarakat juga tahu bahwa mereka harus menolong diri masing-masing," kata Fadli Zon.

"Sambil terus meningkatkan fasilitas yang ada," tegasnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 40 Ribu, Luhut Ungkap Skenario Pemerintah, Obat hingga Oksigen

Lihat videonya mulai menit ke 3.45:

Luhut: Yang Bicara Tak Terkendali, Nanti Saya Tunjukkan ke Mukanya

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim penanganan Covid-19 di Indonesia terkendali dengan baik.

Bahkan ia yakin bahwa pekan ini penularan Covid-19 di Indonesia akan segera melandai.

Hal itu disampaikan Luhut dalam konferensi pers daring pada Senin (12/7/2021).

Dilansir TribunWow.com, Luhut menyampaikan poin-poin penting terkait PPKM Darurat hingga vaksinasi.

Ia yakin bahwa upaya pemerintah dalam menurunkan angka penularan Covid-19 akan menampakkan hasil pada beberapa hari mendatang.

"Saya pikir dengan pelaksanaan vaksinasi, PPKM jalan secara bersamaan, obat, oksigen, kemudian juga tempat tidur, saya melihat empat lima hari ke depan situasinya akan membaik," ujar Luhut dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Oleh sebab itu, Luhut membantah tegas anggapan yang menyebut bahwa kondisi pandemi di Indonesia tak terkendali.

Bahkan, ia menantang semua pihak yang masih meragukan hal tersebut untuk melakukan pembuktian langsung.

"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, sangat-sangat terkendali," ujar Luhut.

"Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya. Nanti saya tunjukkan ke mukanya bahwa kita terkendali," tegasnya.

Luhut Binsar Pandjaitan yakin Covid-19 melandai pekan ini, Senin (12/7/2021). Luhut tegas menantang pihak yang meragu pemerintah mampu kendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Luhut Binsar Pandjaitan yakin Covid-19 melandai pekan ini, Senin (12/7/2021). Luhut tegas menantang pihak yang meragu pemerintah mampu kendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia. (YouTube Sekretariat Presiden)

Koordinator PPKM Darurat Jawa dan Bali itu tak menepis bahwa pemerintah mengalami banyak kendala.

Namun, pemerintah juga berusaha memperbaiki kendala-kendala tersebut.

"Bahwa kita punya masalah, saya berkali-kali sampaikan, yes, kita punya banyak masalah."

"Dan masalah kita perbaiki dengan tertib karena tim bekerja sangat kompak," ucap Luhut.

"Presiden memberikan direction yang sangat jelas, dan Presiden, saya katakan, in charge di semua ini," kata dia.

Dengan demikian, Luhut menegaskan bahwa arahan Jokowi membuat pelaksana tidak merasakan ada masalah.

"Semua kami putuskan secara terintegrasi," tutur Luhut.

Dalam kesempatan yang sama, Luhut menyebut penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang hampir mencapai target.

Ia menyebut bahwa bilitas selama PPKM Darurat menurun 10 - 15 persen dari target sebesar 20%.

"Hasil yang kami dapat selama periode 3-10 Juli seluruh provinsi Jawa-Bali sudah menunjukkan penurunan mobilitas dan penurunan aktivitas masyarakat 10-15 persen dari target kita 20 persen atau lebih," ujar Luhut.

Hasil tersebut berdasarkan pantauan dari indikator mobilitas dan kegiatan aktivitas masyarakat menggunakan Google Traffic, Facebook Mobility serta indeks cahaya malam. (TribunWow.com/Rilo)

Baca artikel lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Covid-19IndonesiaFadli Zonisolasi mandiriDPR RI
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved