Breaking News:

Virus Corona

Ini Jenis Makanan yang Harus Dihindari Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri, Rekomendasi WHO

Pola makan yang sehat dengan gizi yang seimbang adalah salah satu kunci untuk tetap sehat, bahkan untuk orang yang terpapar Covid-19.

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Instagram.com/killingmie
Ilustrasi makanan yang perlu dihindari saat Isolasi Mandiri. Beberapa jenis makanan dapat menurunkan imun karena itu direkomendasikan untuk dihindari selama pandemi Covid-19, Selasa (13/7/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Hingga kini belum ada obat yang teruju secara klinis dapat menyembuhkan infeksi Covid-19

Pasien Covid-19 selama ini hanya diberikan obat-obatan untuk mengobati gejala penyerta Covid-19

Sedangkan, untuk pasien Covid-19 hanya diberikan suplemen makanan untuk menjaga daya tahan tubuh mereka agar imun dapat tahan terhadap serangan Covid-19 dan menjaga agar kesehatan tidak memburuk. 

Pola makan yang sehat dengan gizi yang seimbang adalah salah satu kunci untuk tetap sehat, bahkan untuk orang yang terpapar Covid-19.

Kandungan dari beberapa jenis makanan berefek positif pada sistem kekebalan tubuh yang penting untuk mencegah dan melawan virus.

Baca juga: Selesai Isolasi Mandiri atau Sembuh dari Covid-19 Masih Batuk dan Sesak Napas, Apa Penyebabnya?

Namun di saat yang sama ada juga beberapa makanan yang perlu dihindari karena dapat berpengaruh negatif untuk kondisi tubuh. 

Terlebih untuk pasien isolasi mandiri yang harus memperhatikan sendiri apa yang dia konsumsi sehari-hari.

Dikutip dari The Gourmet Journal, ada beberapa jenis makanan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi secara berlebihan.

Berikut beberapa jenis makanan yang perlu dihindari saat Covid-19:

1. Konsumsi Garam Berlebih

Peradangan dapat menjadi faktor risiko dalam tingkat gejala Covid-19.

Konsumsi garam yang berlebihan dapat memperburuk peradangan pembuluh darah.

WHO merekomendasikan agar kita mengonsumsi garam kurang dari lima gram per hari.

Sesuatu yang dapat dicapai dengan menyiapkan dan mengonsumsi makanan segar.

Di banyak negara, 50-75% asupan garam berasal dari bahan asli makanan, bukan dari yang ditambahkan secara pribadi.

Untuk itu hindari menambahkan garam ekstra saat memasak, bereksperimenlah dengan bumbu rempah untuk menambah cita rasa.

Baca juga: Pasien Covid-19 Bisa Cek Ketersediaan IGD Rumah Sakit saat Isolasi Mandiri Lewat Siranap 3.0

Baca juga: 7 Makanan Kaya Vitamin C, Baik untuk Jaga Daya Tahan Tubuh di Tengah Pandemi Covid-19

2. Konsumsi Gula Berlebih

Sama seperti garam, meminimalkan konsumsi gula juga dapat membantu mengurangi peradangan.

WHO merekomendasikan untuk mengkonsumsi gula sebagai asupan dari energi sekitar 6 sendok teh untuk orang dewasa.

Selain itu hindarilah makanan olahan yang terbuat dari gula, karena sering kali tidak memberikan nilai gizi apa pun.

Selain itu, American Journal of Clinical Nutrition menyatakan bahwa gula olahan dapat meningkatkan sekresi sitokin, yang dapat menyebabkan peradangan.

Konsumsi gula berlebih tidak hanya ditemukan dijenis makanan namun juga minuman terutama minuman kalengan.

Jika kita merasa ingin makan sesuatu yang manis, sebaiknya kita beralih ke buah daripada makan makanan olahan dengan kadar gula yang tinggi.

3. Makanan Berlemak

Hal yang perlu dihindari selanjutnya adalah makanan berlemak khususnya lemak jenuh.

Lemak jenuh adalah unsur lain yang dapat meningkatkan peradangan, mengingat lemak jenuh menyebabkan peradangan pada jaringan lemak.

Oleh karena itu, konsumsi lemak jenuh dianjurkan tidak melebihi 10% dari asupan kalori harian kita.

Beberapa contoh makanan yang mengandung lemak jenuh adalah keju dan daging merah.

Pasien Covid-19 lebih dianjurkan mencukupi kebutuhan lemak dari lemak yang lebih sehat yang bisa ditemukan pada telur, ikan berlemak, kacang-kacangan, dan alpukat.

Masih belum ada rekomendasi resmi dalam hal merancang diet untuk melindungi kita dari COVID-19. Namun, kita bisa mengikuti panduan ini untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh kita.

4. Hindari Makanan atau Minuman Mengandung Alkohol

Dikutip dari situs WHO, Alkohol bukan hanya zat yang dapat menghilangkan kesadaran dan membuat ketergantungan.

Alkohol tidak memiliki batas aman untuk dikonsumsi dan menkonsumsi alkohol juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Konsumsi alkohol juga diketahui meningkatkan gejala depresi, kecemasan, ketakutan, dan kepanikan.

Dalam hal tertentu gejala itu dapat meningkat selama isolasi mandiri, meskipun Anda mungkin berpikir bahwa itu akan membantu Anda mengatasi stres. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Covid-19isolasi mandiriWHOAlkoholGaram
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved