Breaking News:

Vaksin Covid

Akhirnya Ditunda, Menkes Budi Ungkap Alasan Pemerintah Adakan Vaksinasi Mandiri Lewat Kimia Farma

Program vaksinasi mandiri Covid-19 yang diadakan lewat Kimia Farma diputuskan untuk ditunda setelah seharusnya berjalan pada Senin (12/7/2021).

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube Sekretariat Kabinet RI
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan soal program vaksinasi mandiri Covid-19 seusai rapat terbatas, Senin (12/7/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Setelah heboh menuai pro dan kontra, kebijakan pemerintah untuk menjalankan program vaksinasi mandiri Covid-19 pada akhirnya ditunda.

Vaksin Covid berbayar tersebut seharusnya dimulai pada Senin (12/7/2021).

Seusai rapat terbatas, Senin (12/7/2021), Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan alasan mengapa pemerintah melaksanakan program vaksinasi Covid-19.

Aipda Sodikin saat melakukan vaksinasi yang diperuntukkan untuk TNI dan Polri Ilustrasi vaksinasi.
Aipda Sodikin saat melakukan vaksinasi yang diperuntukkan untuk TNI dan Polri Ilustrasi vaksinasi. (TribunnewsBogor.com)

Baca juga: PENTING, Ini 10 Link Website untuk Cari RS Pasien Covid-19, Vaksin, Oksigen, hingga Donor Plasma

Baca juga: BREAKING NEWS - Layanan Vaksin Covid-19 Berbayar di Kimia Farma Mendadak Ditunda, Ada Apa?

Menkes Budi menegaskan bahwa vaksin mandiri hanyalah opsi yang bebas diambil oleh masyarakat.

"Vaksin gotong royong di Ratas tadi juga ditegaskan bahwa vaksin gotong royong ini merupakan opsi," ujar Menkes Budi.

"Jadi apakah masyarakat bisa mengambil atau tidak prinsipnya pemerintah membuka opsi yang luas bagi masyarakat yang ingin mengambil vaksin gotong royong baik melalui perusahaan maupun melalui individu," kata Menkes seusai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Senin, (12/7/2021).

Menkes Budi kemudian mengungkit adanya pengusaha yang belum mendapatkan akses vaksin gotong royong lewat program Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.

"Ada beberapa misalnya perusahaan-perusahaan pribadi atau perusahaan perusahaan kecil itu juga mereka mau mendapatkan akses ke vaksin gotong royong tetapi belum bisa masuk melalui programnya Kadin," ungkapnya.

Kemudian Menkes Budi juga mengungkit warga negara asing (WNA) yang sudah lama tinggal di Indonesia belum kebagian jatah vaksin Covid-19.

"Sebagai informasi, ini juga akan dimulai di saat dimana vaksin pemerintah sudah mulai masif jumlahnya," jelas Menkes Budi.

Rp 870 Ribu per Orang

Sebelumnya diberitakan program Vaksinasi Gotong Royong (VRG) ini baru akan resmi dilakukan di 8 klinik Kimia Farma di beberapa kota besar.

Di antaranya, Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, dan Bali.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarmo.

Verdi mengatakan, saat ini adalah saat yang tepat untuk melakukan vaksinasi individu, seiring dengan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Berbelit-belit saat Ditanya Hotman soal Covid di India, Jawaban dr Lois Bikin Tertawa

Selain di delapan kota tersebut, Kimia Farma perlahan akan memperluas jangkauannya, termasuk di pusat-pusat perbelanjaan di kota-kota besar.

Calon peserta vaksinasi nantinya akan mengikuti prosedur yang segera dipublikasikan dengan biaya sesuai yang ditetapkan pemerintah.

“Kami siap memberikan layanan vaksinasi Individu melalui klinik-klinik kami di seluruh wilayah Indonesia," kata Verdi dikutip dari Kompas.com, Minggu (11/7/2021).

"Dalam tahap pertama, kami baru memberikan pelayanan ini di delapan klinik di Jawa dan Bali,” tutur dia.

Di sisi lain, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala N Mansury menyampaikan, program VRG dilakukan untuk memfasilitasi kebutuhan vaksinasi Covid-19 yang mengalami peningkatan selama beberapa pekan terakhir.

Program VRG diharapkan bias mempercepat herd immunity nasional.

“Pelayanan vaksinasi individu oleh Kimia Farma Group ini merupakan upaya untuk mengakselerasi penerapan vaksinasi gotong royong dalam membantu program vaksinasi Indonesia untuk mencapai herd immunity secepat-cepatnya,” tutur Pahala dalam pesan tertulis yang diterima Kompas.com.

Adapun aturan tentang harga vaksin telah tertuang di Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharm Melalui Penunjukkan PT Bio Farma (Persero) dalam Pelaksanaan Pengadaan Vaksin Covid-19 dan Tarif Maksimal Pelayanan Untuk Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong.

Di dalam aturan tersebut dijelaskan tentang harga pembelian vaksin produksi Sinopharm sebesar Rp 321.660 per dosis.

Selain itu, ada pula tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp 117.910 per dosis.

Sama seperti vaksinasi umum yang dilakukan negara, setiap penerima atau pasien bakal mendapatkan dua kali dosis vaksin.

Dengan kata lain, harga vaksin gotong royong per individu adalah sebesar Rp 879.140 untuk dua kali dosis vaksin.

Simak videonya mulai menit awal:

(TribunWow.com/Anung/Rilo)

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Mulai 12 Juli, Klinik Kimia Farma Layani Vaksinasi Covid-19 Individu, dan Ada Vaksinasi Covid-19 Berbayar di Kimia Farma, Berapa Harganya?

Berita terkait Vaksin Covid-19

Sumber: TribunWow.com
Tags:
VaksinCovid-19Virus CoronaBudi Gunadi SadikinKimia Farma
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved