Virus Corona
Kenali Teknik Proning untuk Tingkaitkan Saturasi Oksigen Pasien Covid-19, Coba saat Isolasi Mandiri
Tingkat Gejala Covid-19 bisa dikenali salah satunya dengan tingkat saturasi oksigen yang bisa diketahui lewat alat bernama oxymeter.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Tingkat Gejala Covid-19 bisa dikenali salah satunya dengan tingkat saturasi oksigen yang bisa diketahui lewat alat bernama oxymeter.
Saturasi oksigen merupakan kadar oksigen di dalam darah, di mana oksigen yang dihirup dari hidung masuk ke paru-paru lalu dipindahkan ke pembulu darah untuk disebarha ke sel-sel yang ada di dalam tubuh.
"Permasalahan Covid ini adalah proses pindah dari paru-paru ke pembulu darah, itu yang terganggu," kata Dokter Spesialis Paru-paru RS Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Marwan dalam acara Mata Najwa yang diunggah dalam Youtube Najwa Shihab, Kamis, (8/7/2021).
Saturasi normal adalah dengan kadar oksigen di atas 95%.
Gejala Covid dengan tingat saturasi di bawah normal atau dibawah 95% bisa dikatakan gejala sedang atau bahkan berat.
Baca juga: Jogja Buka Rekruitmen Relawan Nakes Penanganan Covid-19, Cek Link dan Cara Daftarnya, Minimal SMA
Baca juga: 4 Makanan yang Harus Dihindari sebelum dan sesudah Vaksin Covid-19, agar Pembentukan Imun Maksimal
"90 ke bawah itu sudah berat, sudah wajib di bawa ke rumah sakit, tapi yang harus waspada betul adalah di angka 92-93," terangnya.
Dokter Marwan juga menjelaskan terkait teknik proning yang bisa dilakukan ketika sedang isolasi mandiri.
Proning adalah posisi tidur terngkurap pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan.
"Teknik proning ini membantu seseorang untuk mendapat oksigen lebih banyak," jelasnya.
"Kenapa diposisikan proning seperti orang sujud, itu karena organ paru-paru kita paling dominan di belakang-belakang, kalau kita berbaring telentang itu pengembangan rongga dada yang di belakang itu tertahan oleh tempat tidur."
"Untuk orang dengan sesak yang berat mungkin posisi seperti ini juga agak sulit, buat bergerak aja sulit, maka bisa digunakan dengan teknik yang kedua dengan meninggikan bantal tembat baringnya itu sekitar 30 sampai 45 derajat."

Baca juga: Cek Daftar Paket Obat dari Kemenkes bagi Pasien Covid-19 via Telemedicine saat Isolasi Mandiri
Namun dia menekankan bahwa teknik proning ini adalah salah satu cara untuk membantu meningkatkan kadar oksigen.
Pasien Covid-19 dengan gangguan pernapasan tetap lebih membutuhkan bantuan tambahan oksigen.
Dia menekankan bahwa Isolasi mandiri hanya untuk pasien tanpa gejala dan gejala ringan.
Sedangkan pasien dengan gejalan berat membutuhkan penanganan medis, terutama yang pernapasannya terganggu.
"Kita harus membedakan, untuk orang dengan gejala berat itu tidak bisa dikatakan sebagai isoman," kata dr Marwan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri membagikan cara melakukan teknik proning melalui akun Twitter @DKIJakarta pada Kamis (8/7/2021).
Dalam akun tersebut disarankan pasien Covid-19 dengan saturasi oksigen 94% untuk melakukan teknik tersebut.
"Apa yang bisa dilakukan pasien Covid-19 yang saturasi kadar oksigennya di bawah 94% tidak ada tabung oksigen? Para ahli menyarankan untuk belajar melakukan posisi prone atau proning."
"Jangan lakukan proning pada ibu hamil, pasien gangguna jantung, punya masalah trombosis vena dalam (diobati dalam waktu kurang dari 48 jam), dan punya masalah tulang belakang, tulang paha dan panggul."
Berikut Cara Melakukan Proning:
1. Siapkan 3-5 bantal lalu tidur dengkurap dengan satu bantal di bawah leher, satu atau dua bantal di dada sampai paha atas, dua bantal di bawah tulang kering.
2. Kemudian, ubah posisi tidur menghadap ke kanan atau ke kiri.
3. Tidur dengan posisi setengah duduk, bagian punggung sampai tengkuk diganjal bantal.
Catatan: Pastikan Anda mengubah posisi berbaring tiap 30 menit dari posisi tengkurap ke berbaring sisi kanan-sisi kiri-lalu duduk sebelum kembali ke posisi pertama (tengkurap).
Dalam akun @DKIJakarta juga memberikan beberapa catatan yang perlu diperhatikan sebelum melaukan teknik tersebut.
1. Proning diperlukan jika pasien kesulitan bernapas dan kadar oksigen di bawah 94 persen.
2. Hindari tengkurap selama 1 jam setelah makan.
3. Diperbolehkan tengkurap hingga 16 jam sehari, dalam beberapa siklus, jika merasa nyaman.
4. Bantal bisa disesuaikan untuk mengubah area tekanan dan kenyamanan.
5. Pantau setiap luka tekan atau cedera terutama di sekitaran tonjolan tulang.
6. Bila tidak nyaman, segera hentikan.
7. Selama isolasi mandiri di rumah, penting untuk memantau oskigen, suhu tubuh, tekanan, dan gula darah.
(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)