KMP Yunice Tenggelam
Satu Keluarga Jadi Korban KMP Yunicee, Ibu dan Putri Sulung Meninggal, Ayah dan 2 Anak Masih Hilang
Satu keluarga beranggotakan lima orang asal Karangasem, Bali, korban tenggelamnya kapal feri KMP Yunicee di perairan Gilimanuk, Selasa (29/6/2021).
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
"Keputusan (awal) jenazah yang pertama itu akan dikuburkan bakda dzuhur, keputusan keluarga akhirnya kita tunggu jenazah yang kedua dari anak yang tertua," pungkasnya.
KMP Yunicee tenggelam di perairan pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali saat akan bersandar.
Nahas, kabal yang hampir sampai ke pelabuhan itu tiba-tiba mati mesin hingga oleh diterjang arus Selat Bali.
Sampai saat ini, korban tewas tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali bertambah menjadi 7 orang.
Baca juga: KMP Yunicee Diduga Tenggalam karena Mengalami Blackout, TNI AL Kerahkan KRI Rigel dan KRI Soputan
Kapal Diduga Mengalami Blackout
Insiden karamnya KMP Yunicee tersebut terjadi pada pukul 19.20 WITA.
TNI Angkat Laut akhirnya ikut terjun melakukan evakusi atas insiden tenggelamnya kapal penyeberangan tersebut.
Kolonel Laut (P) I Komang Teguh Ardana mengatakan, KMP Yunicee diduga mengalami blackout sebelum tenggelam.
Artinya, kapal yang mengangkut 53 penungmpang termasuk kru tersebut mengalami mati mesin sebelum oleng dihempas arus.
"Informasi yang kami terima, ada anak buah kami yang ada di sini melaporkan ada kapal yang terseret ke selatan dalam kondisi blackout," kata I Komang Teguh Ardana dikutip TribunWow.com dari Seputar iNews, Rabu (30/6/2021).
"Berarti dalam kondisi mati dan kapal tidak bisa dikendalikan lagi."
"Begitu kondisi miring dia langsung tenggelam," terangnya.
Berdasarkan informasi awal, I Komang Teguh Ardana menyatakan bahwa KMP Yunicee diduga sudah bermasalah sejak keberangkatan.
Kendati demikian, diperlukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti insiden yang sementara menewaskan 7 orang tersebut.

Baca juga: Update Tenggelamnya KMP Yunicee, Korban Tewas Jadi 7 Orang, 2 di Antaranya Belum Bisa Dikenali
"Jadi kemungkinan ini bisa dibilang kondisi kapalnya yang bermasalah," ujar I Komang Teguh Ardana.