Terkini Nasional
Panggil BEM UI karena Juluki Jokowi, sang Rektor Ketahuan Rangkap Jabatan, Fadli Zon: Harusnya Malu
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menyoroti kasus rangkap jabatan Rektor Universitas Indonesia (UI), Ari Kuncoro.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
"Dan yang bersangkutan harusnya memilih, mau jadi komisaris atau rektor UI."
"Karena itu pendapatannya jelas dari aturan yang dulu, sebenarnya BUMN enggak boleh rangkap pendapatan."
Rangkap jabatan, menurut Fadli, memungkinkan terjadinya konflik kepentingan.
Karena itu ia menyebut rangkap jabatan seharusnya dihindari oleh pejabat mana pun.
"Sekarang kan ada yang rangkap-rangkap di berbagai BUMN."
"Ini menurut saya harus dikoreksi, ini tentu ada konflik kepentingan," tandasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-5.38:
Tanggapan Refly Harun
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menyoroti sosok Rektor Universitas Indonesia (UI), Ari Kuncoro yang merangkap jabatan sebagai Wakil Komisaris Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Dilansir TribunWow.com, Refly menduga adanya kepentingan yang membuat Ari memanggil Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI seusai menobatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai 'King of Lip Service'.
Tak hanya menduga adanya kepentingan, menurut Refly, rangkap jabatan yang dilakukan Ari Kuncoro pun telah menyalahi aturan.
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Refly Harun Official, Senin (28/6/2021).

Baca juga: Nilai Kritikan BEM UI Juluki The Jokowi King of Lip Service Wajar, Hendri Satrio: Khas Mahasiswa
Baca juga: Tanggapi Kritikan BEM UI, Jokowi Ingatkan soal Tata Krama: Universitas Tidak Perlu Menghalangi
Mulanya, Refly menyinggung nama Ekonom Senior Faisal Basri yang juga merupakan alumni UI.
Faisal Basri, disebut Refly, turut mendukung BEM UI menyampaikan kritik terhadap pemerintahan Jokowi.
"Tentu seorang Faisal Basri tahu betul bagaimana kondisi negara sehingga dia mendukung, saya pun mendukung," ucap Refly.