Breaking News:

Terkini Daerah

Dilaporkan Keroyok Mahasiswi, Dosen Unpatti Buka Suara soal Luka sang Mahasiswi: Wajar Ada Lebam

Dua keterangan berbeda diberikan oleh pihak terduga korban dan terduga pelaku dalam kasus dosen menyekap dan menganiaya mahasiswi.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi mahasiswi di Ambon, Maluku mengaku disekap dan dianiaya oleh dosen dan kerabat para pelaku. 

TRIBUNWOW.COM - Dosen Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku, berinisial OR akhirnya buka suara setelah dilaporkan ke polisi gara-gara dugaan penyekapan dan penganiayaan terhadap mahasiswi berinisial F (19), pada Jumat (25/6/2021) kemarin.

OR menyatakan, seluruh pengakuan yang disampaikan oleh F adalah bohong.

OR juga menjawab soal sumber luka lebam yang dialami oleh F.

Kasus penganiayaan oknum dosen dilaporkan ke Polresta Ambon, Senin (28/6/2021).
Kasus penganiayaan oknum dosen dilaporkan ke Polresta Ambon, Senin (28/6/2021). (Ode Dedy Azis/TribunAmbon.com)

Baca juga: Disekap Dosen, Mahasiswi Unpatti Cerita Dirinya Digiring ke Sebuah Rumah: Ada Beberapa Orang

Dikutip TribunWow.com dari TribunAmbon.com, OR menjelaskan, luka F terjadi karena kontak fisik antara anaknya yang berinisial GR dan F.

"Itu terjadi mungkin karena saling kontak fisik antara F dan anak saya, AR, jadi wajar ada lebam yang tidak disengaja," kata OR, Selasa (29/6/2021) malam.

Kendati demikian, OR tidak membahas rinci bagaimana kronologi kontak fisik tersebut terjadi.

Dirinya kini tetap akan melaporkan balik F atas tuduhan pencemaran nama baik.

Namun ia belum menjelaskan kapan akan melaporkan balik F.

Meskipun membantah menyekap F, OR mengakui ia memang sempat melarang F untuk pulang ke rumah sejak Kamis (24/6/2021) malam hingga Jumat (25/6/2021), karena alasan tertentu.

"Kami tidak menyekap, tidak diikat ataupun dipasung, kami hanya melarangnya pulang karena kondisi anak saya yang sudah kesurupan," ujar OR.

Selama F disekap, OR mengaku dirinya beserta anak dan kerabatnya menginterogasi F yang dicuriga menyembunyikan anaknya yang berinisial GR.

Di sisi lain, F dan keluarganya telah melaporkan OR ke Polresta Ambon dan Pulau-Pulau Lease terkait dugaan penyekapan dan penganiayaan.

Baca juga: Dianiaya dan Disekap Dosen Unpatti, Mahasiswi di Ambon Ngaku Dulu Kerap Disuruh Pelaku

Ada yang Langsung Pukul Kepala Saya

Keterangan yang disampaikan oleh OR jauh berbeda dari pengakuan F.

Menurut pengakuan F, dirinya sempat digiring ke sebuah rumah kerabat OR lalu dikeroyok.

Pelaku diduga lebih dari tiga orang yang merupakan kerabat OR.

Penganiayaan diketahui terjadi di rumah kerabat OR di kawasan Negeri (desa) Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.

“Selain Ibu OR dan anaknya, ada beberapa orang lagi yang jelas lebih dari 3 orang yang melakukan penganiayaan kepada saya,” cetus korban di kediamannya, Selasa (29/6/2021) siang.

Karena saat itu sudah ketakutan, F tak dapat mengingat jelas berapa orang yang melakukan penganiayaan.

“Kemudian saya digiring menuju rumah kerabatnya dan di rumah tersebut ada beberapa orang lagi. Saya tidak ingat siapa dan berapa jumlahnya bahkan ada yang langsung memukul saya di bagian kepala,” jelas F.

Korban sampai saat ini mengaku masih trauma atas penyekapan dan penganiayaan tersebut.

Pelaku yakni OR diketahui mencurigai anaknya yang berinisial GR disembunyikan oleh korban.

Korban sendiri berstatus sebagai sahabat dari GR.

Baca juga: Wartawan Diajak Ribut PNS saat Ambil Foto, Direktur RSJ Prof Ildrem Sebut Pelaku Hanya Salah Paham

Kampus Siap Tindak Tegas sang Dosen

Di sisi lain, pihak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fisip Unpatti meminta agar pihak kampus mengusut tuntas kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh OR.

"Kami mendesak Petinggi fakultas, untuk segera mengusut tuntas pelaku," kata Presiden BEM M. Nasir Angar kepada TribunAmbon.com, Senin, (28/6/2021) siang.

Baca juga: Suami Bongkar Makam Istri yang Positif Covid-19, Satgas Buka Suara soal Jenazah Tularkan Corona

Presiden BEM Unpatti menyebut, kasus penganiayaan tersebut sebagai pelanggaran berat.

"Harus benar-benar di kawal, karena ini menyangkut nama baik fakultas. Takutnya akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan," kata Nasir.

Senada dengan sikap BEM, Ketua Jurusan (Kajur) Sosiologi Fisip Unpatti, Feky Manuputty memastikan segera menggelar rapat menyusul dugaan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh OR.

"Hari Rabu kami akan segera rapat jurusan lalu akan dibicarakan terkait masalah tersebut," ujar Manuputty, Senin (28/6/2021) sore.

Jika OR terbukti melakukan tindak pidana, kampus menuntut OR bertanggung jawab dan menjalani proses hukum. (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini diolah dari TribunAmbon.com dengan judul Oknum Dosen Unpatti Diduga Sekap dan Aniaya Mahasiswa, Korban Sahabat Anaknya, BEM Fisip Unpatti Desak Petinggi Fakultas Usut Dugaan Penganiayaan Oknum Dosen Terhadap Mahasiswa, Soal Dosen Aniaya Mahasiswa, Fisip Unpatti Akan Ambil Langkah Tegas, Fakta Baru, Mahasiswi Korban Penganiayaan oleh Oknum Dosen Unpatti Dikeroyok Lebih dari 3 Orang, dan Dosen Unpatti Bantah Aniaya dan Sekap Mahasiswa, Olivia; Saya Akan Lapor Balik

Berita lain terkait Oknum Dosen

Sumber: TribunWow.com
Tags:
AmbonMalukuPengeroyokanUniversitas PattimuraDosenMahasiswiPenyekapan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved