Terkini Nasional
Sebut BEM UI Mendramatisir Panggilan Rektorat, Ade Armando: Enggak Ada Urusan sama Dibungkam
Ade Armando menganggap BEM UI terlalu mendramatisir keadaan saat menerima panggilan dari Rektorat UI karena mengkriti Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik Ade Armando mengomentari respons Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) yang mendapat panggilan dari rektorat setelah memberikan kritik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui meme di media sosial.
Menurut Ade Armando, BEM UI terlalu membesar-besarkan dan mendramatisir pemanggilan tersebut.
Dosen Komunikasi Universitas Indonesia (UI) itu menyebut, pemanggilan mahasiswa oleh Rektorat seperti itu adalah hal yang sangat biasa.

Baca juga: Fadli Zon Sentil Rektor UI yang Panggil BEM UI seusai Beri Julukan Jokowi, Ternyata Rangkap Jabatan
Hal itu disampaikan Ade Armando melalui wawancara di Kompas TV, Selasa (29/6/2021).
Sebelumnya, BEM UI memberikan kritikan kepada Presiden Joko Widodo dengan menyebut The King of Lip Service.
"Suka drama sih orang-orang, cuma dipanggil Dikertur Kemahasiswaan. Manggil mahasiswa kan biasa-biasa saja," ujar Ade Armando dilansir oleh TribunWow.com.
Ade Armando menegaskan, narasi yang menyebut pemanggilan BEM UI sebagai upaya pemberangusan demokrasi adalah berlebihan.
"Terus dibikin narasi besar, ada pemberangusan kembebasan berbicara. Padahal yang terjadi cuma dimintai klarifikasi," ujar Ade.
"Jadi enggak ada urusan sama dibungkam atau diberangus demokrasi."
Baca juga: BEM UI Dikritik Ade Armando seusai Beri Julukan Jokowi, Delpedro Marhaen Balas Sindir: Ingin Heroik
Baca juga: BEM UI Unggah Postingan King of Lips Service untuk Jokowi, Istana: Tidak Anti Kritik
Dosen berusia 59 tahun itu justru memberikan kritik tak kalah pedas untuk BEM UI.
Ia seolah menyebut tindakan Ketua BEM UI dipaksakan agar terlihat heroik.
"Ya memang harus heroik kali ya, ketua BEM bilang 'kami tidak akan menurunkan dan mulai hari ini kami akan terus mengirimkan meme yang menghina Jokowi' misalnya gitu."
"Ya enggak apa-apa, itu kebebasan menurut saya," terang Ade Armando.
Doktor di Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik itu dengan tenang yakin bahwa masyarakat bisa menilai dengan jernih.
Tak hanya itu, Ade Armando tak ragu untuk mencap aksi dari BEM UI tersebut merupkan tindakan bodoh.
"Dan saya juga tidak akan berhenti bilang mereka itu pandir atau bodoh atau apapun itu," kata Ade Armando pedas.
"Biasa saja, itu mahasiswa kami kok," pungkasnya.
Baca juga: Tak Hanya Juluki Jokowi King of Lip Service, BEM UI Ternyata juga Pernah Kritik Ini ke Pemerintah
Lihat videonya mulai dari awal:
Kritik Balasan untuk Ade Armando
Blok Politik Pelajar, Delpedro Marhaen terang-terangan menyindir Dosen Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando.
Dilansir TribunWow.com, hal itu terkait dengan julukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai 'King of Lip Service' yang diberikan oleh Badan Ekesekutif Mahasiswa (BEM) UI.
Menurut Delpedro, Ade Armando bersikap seolah ingin membentengi Jokowi dari kritik mahasiswa.
Ia pun membantah jika BEM UI hanya dimintai keterangan saat dipanggil rektorat.
Hal itu diungkapkan dalam kanal YouTube Kompas TV, Senin (28/6/2021).
"Mas Ade nampaknya salah, kurang baca berita kayaknya, coba mas scrolling," ucap Delpedro.
"Tidak hanya dimintai klarifikasi teman-teman BEM UI itu."
Baca juga: BEM UI Dipanggil Rektor seusai Beri Julukan untuk Jokowi, Rocky Gerung: Mahasiswa Rentan Dianiaya

Ia pun membantah BEM UI berupaya bersikap heroik dengan mengkritik serta mengunggah sejumlah foto Jokowi.
Justru, kata dia, Ade Armando yang kini seolah ingin bersikap heroik dengan membela Jokowi.
"Oleh karenanya BEM UI membuat video, bukan bersifat heroik," katanya.
"Justru menurut saya Mas Ade Armando yang ingin bersikap heroik, muncul di hadapan publik membentengi Jokowi."
Delpedro melanjutkan, BEM UI menganggap pemerintahan Jokowi saat ini sudah sewenang-wenang.
Karena itulah, BEM UI disebutnya tengah berupaya melawan rezim saat ini.
Selain itu, Depedro juga menyebut BEM UI tak hanya sekedar dimintai klarifikasi saat dipanggil pihak rektorat.
"Ini bukan heroik, ini perlawanan terhadap rezim sekarang yang sewenang-wenang, sudah meningkat eskalasinya," jelasnya.
"Jadi bukan hanya dipanggil, ini normalisasi, kejadian berulang kali dan ada permintaan dihapus postingannya."
"Untuk poin yang radikal atau kadrun atau apa pun, menurut saya Mas Ade hanya ingin berputar-putar di sana."
"Padahal publik semua sudah tahu itu jualan Ade Armando CS. Kadrun, taliban dan segala macam, sekarang ini juga sudah ramai," tandasnya. (TribunWow.com/Rilo, Jayanti)