Virus Corona
Kasus Covid-19 Terus Naik, IDI, Oposisi, hingga WHO Desak Pemerintah Indonesia Terapkan PSBB
Pemerintah Indonesia didesak oleh berbagai pihak untuk menerapkan PSBB secara ketat karena angka kasus Covid-19 yang melonjak tinggi.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
"Ini realistis dan feasible, tinggal kita berani punya political will atau tidak, mengingat angka kasus baru Covid-19 kian tinggi setiap harinya. Perlu terobosan kebijakan," sambungnya.
Baca juga: TKA Asal China Minta Vaksin Covid-19 di Banten, Langsung Ditolak Petugas karena Hal Ini
Baca juga: Fakta Viral Video Wanita Tanpa APD Gotong Jenazah Ayah yang Positif Covid-19, Ini Penjelasan Kades
Jibriel menjelaskan, anggaran sebesar Rp 48 triliun itu merupakan dana untuk pemenuhan kebutuhan dasar 80 persen penduduk atau 121 juta jiwa sebesar Rp 400.000 per orang.
Menurut Jibriel, kebijakan PPKM mikro justru memiliki risiko memperpanjang masa krisis pandemi Covid-19.
"Sehingga fasilitas kesehatan terancam kolaps dan perekonomian tidak kunjung bangkit," ujarnya.
WHO Desak Indonesia
Kemudian, WHO turut mendesak agar pemerintah Indonesia menerapkan PSBB secara ketat.
WHO mengkhawatirkan menyebarnya varian baru Covid-19 di Indonesia.
"Dengan meningkatnya penularan karena variants of concern, diperlukan tindakan segera untuk mengatasi situasi di banyak provinsi," kata WHO dalam laporan situasinya pada Kamis (17/6) dilansir dari AP.
Pejabat kesehatan Indonesia menyampaikan telah mendeteksi adanya tiga dari empat varian kekhawatiran yang ditandai oleh WHO. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Tim Mitigasi IDI Desak Pemerintah Kembali Terapkan PSBB demi Tekan Kasus Covid-19" , "Lonjakan Kasus Covid-19, Pemerintah Diminta Terapkan Karantina Wilayah Pulau Jawa" dan Kompas.tv dengan judul WHO Desak Indonesia Perketat PSBB Imbas Lonjakan Covid-19
Berita lain terkait Covid-19