Breaking News:

Virus Corona

Persilakan Orang Lain Pimpin Mata Najwa saat Bahas Corona, Najwa Shihab Ungkit Penderitaan Nakes

Najwa Shihab selaku host Mata Najwa untuk pertama kalinya mempersilakan orang lain untuk memimpin acara Mata Najwa, Rabu (23/6/2021).

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube Najwa Shihab
Najwa Shihab menyerahkan orang lain untuk memimpin acara Mata Najwa yang diberi judul 'Mata Najwa Takeover: Blak-blakan Dokter', Rabu (23/6/2021) malam. 

TRIBUNWOW.COM - Ada yang berbeda pada acara Mata Najwa, Rabu (23/6/2021).

Kali ini acara tersebut tampil dengan format yang spesial, di mana Najwa Shihab bukanlah host pada malam tersebut.

Ia menyerahkan Tompi yang merupakan penyanyi sekaligus dokter untuk memimpin acara Mata Najwa yang diberi judul 'Mata Najwa Takeover: Blak-blakan Dokter'.

Najwa Shihab menyerahkan orang lain untuk memimpin acara Mata Najwa yang diberi judul 'Mata Najwa Takeover: Blak-blakan Dokter', Rabu (23/6/2021) malam.
Najwa Shihab menyerahkan orang lain untuk memimpin acara Mata Najwa yang diberi judul 'Mata Najwa Takeover: Blak-blakan Dokter', Rabu (23/6/2021) malam. (YouTube Najwa Shihab)

Baca juga: Dana Covid-19 Rp 107 Miliar Tak Bisa Dipertanggungjawabkan, Bupati Jember Bingung: Terus Terang Saja

Pertama, Najwa mengungkit penderitaan yang dialami oleh para tenaga kesehatan (nakes) selama masa pandemi Covid-19 berlangsung.

Penderitaan itu mulai dari tudingan hingga dianggap sengaja menyematkan status positif Covid kepada pasien.

"Mata Najwa malam ini akan diambil alih oleh mereka selama ini yang berjibaku paling keras selama pandemi walau kerap dituding macam-macam," jelas Najwa, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (24/6/2021).

"Dituduh sembarang meng-covidkan padahal mereka terpapar, dicurigai mendapat keuntungan padahal mereka banyak yang wafat."

Ia kemudian menyerahkan Tompi yang juga berstatus sebagai nakes untuk memimpin acara Mata Najwa.

"Untuk memandu, saya meminta teman saya dokter Tompi untuk berbincang dengan koleganya, teman sejawat, para dokter yang berada di berbagai kota," kata Najwa.

Najwa menjelaskan, dirinya sengaja mempersilakan Tompi yang juga berstatus sebagai nakes untuk memimpin acara.

"Sengaja saya meminta dokter Tompi untuk mengambil alih panggung Mata Najwa karena rasa-rasanya para tenaga kesehatan lah salah satu kelompok yang paling terdampak," jelas Najwa.

Najwa lalu mengungkit sekilas soal ibu dari Tompi yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Baca juga: BPKD Jakarta Sebut Jenazah Pasien Covid-19 Bakal Dibawa Pakai Truk: Makanya akan Tambah Biaya Lagi

Covid-19 Melonjak, Pemerintah Didesak PSBB

Sementara itu, pemerintah diminta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk atasi lonjakan Covid-19.

Usulan tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher untuk zona merah Covid-19.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com pada Rabu (23/6/2021), menurutnya, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak efektif untuk menekan angka mobilitas masyarakat.

Baca juga: Ridwan Kamil Beri Tips Hadapi Covidiots, Banyak Warganet Curhat Merasa Resah

Akibatnya, lonjakan Covid-19 sulit dikendalikan.

Tak hanya PSBB, menurut Netty pemerintah harus memberlakukan lockdown.

“Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro terbukti tidak efektif menahan mobilitas masyarakat," kata Netty, kepada wartawan, Rabu (23/6/2021).

"Akibatnya lonjakan kasus Covid-19 sulit dikendalikan, pemerintah harus segera berlakukan PSBB, bahkan lockdown total,”

Netty menjelaskan, penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat akan mengendalikan pandemi secara efektif.

Bahkan, Netty berujar bahwa masyarakat harus dipaksa agar bisa disiplin dalam menerapkan prokes.

"Masyarakat harus dipaksa agar disiplin prokes melalui aturan yang ketat dan tegas," jelas Netty. 

"Tanpa aturan yang tegas dan setengah hati, masyarakat yang sudah jenuh dengan keadaan pandemi akan abai dan tidak peduli." 

Menurutnya, PSBB mampu menekan penjumlahan kasus Covid-19 seperti yang pernah dilakukan dulu.

"Opsi pemberlakukan PSBB seperti di awal pandemi harus diambil, PSBB ketat yang diterapkan di Jakarta dulu, terbukti mampu menurunkan angka kasus secara signifikan,” tambahnya.

JIka PSBB tak diambil, maka kasus Covid-19 di indonesia akan terus memburuk.

Baca juga: Fakta Viral Jenazah Pasien Covid-19 Dibiarkan Tergeletak di Depan Rumah, Warga Tak Berani Mendekat

Simak videonya mulai menit ke-4.40:

(TribunWow.com/Anung/Krisna)

Berita terkait Peristiwa Covid-19 lainnya

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Najwa ShihabMata NajwaTenaga KesehatanCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved