Vokalis Steven Coconut Treez Meninggal
Vokalis Steven Coconut Treez Sempat Pamit ke Anak Istri, Punya Firasat saat Dirawat karena Covid-19
Vokalis Steven Coconut Treez, Steven Nugraha Kaligis (46) alias Tepeng meninggal dunia setelah berjuang melawan Covid-19, Selasa (22/6/2021).
Editor: Atri Wahyu Mukti
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Kaba duka vokalis Steven coconut Treez meninggal dunia tentu menyisakan duka terlebih kepada para keluarga dan penggemarnya,
Vokalis Steven Coconut Treez, Steven Nugraha Kaligis (46) alias Tepeng meninggal dunia setelah berjuang melawan Covid-19, Selasa (22/6/2021).
Mengutip Kompas.com, kabar tersebut disampaikan oleh sang manager, Putra, Selasa (22/6/2021) pagi.
"Covid-19 bang, sempat dirawat di Rumah Sakit Medika," kata Putra saat dihubungi awak media.
Baca juga: Sosok Steven Coconut Treez yang Meninggal Dunia di Usia 46 Tahun, Khas dengan Rambut Gimbal
Tepeng mengembuskan napas terakhirnya di RS Medika BSD, Tangerang Selatan pukul 07.30 WIB.
Pelantun lagu "Welcome to My Paradise" ini sempat dirawat selama 4 hari di sana.
Kabarnya, Tepeng sempat berpamitan kepada anak dan istri sebelum mengembuskan napas terakhir.
"Pas kemarin masuk rumah sakit lagi, Steven sempat bilang ke anak istrinya, 'Papa pulang, tunggu saja'," ujar adik Steven, Aponk usai pemakaman, Selasa (22/6/2021).
Namun, siapa sangka jika pesan tersebut ternyata memiliki makna berbeda dari apa yang diharapkan pihak keluarga.
Pihak keluarga begitu senang mendengar kata-kata tersebut lantaran mengira Tepeng akan segera pulih dan pulang ke pelukan keluarganya.
"Ya ternyata pulangnya ini, ke sana," papar Aponk.
Baca juga: Vokalis Steven Coconut Treez Meninggal karena Covid-19, Sempat 4 Tahun Melawan Penyakit Bawaan
Steven Coconut Treez Bakal Buat Album Persembahan untuk Tepeng
Grup band reggae Steven Coconut Treez rencananya akan membuatkan album sebagai persembahan terakhir untuk Tepeng.
Untuk itu, Aponk memohon dukungan doa agar Steven Coconut Treez bisa memberikan persembahan terakhir pada mendiang kakaknya.
Album tersebut merupakan satu dari dua harapan terakhir yang diucapkan mendiang Tepeng sebelum mengembuskan napas terakhir.
