Breaking News:

Wacana Presiden 3 Periode

Soal Wacana Presiden 3 Periode, Jokowi Mania Anggap M Qodari dkk Sesat dan Berbahaya, Ini Alasannya

Ketua JoMan Immanuel Ebenezer meminta agar Qodari dan komunitas JokPro 2024 tidak menyesatkan publik.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Kolase (Instagram/@jokowi) dan (YouTube Najwa Shihab)
Penasihat komunitas JokPro 2024 M Qodari (kiri) dan Presiden RI Joko Widodo (kanan). Qodari dan komunitas JokPro 2024 mengusulkan agar Presiden Jokowi kembali maju di tahun 2024 untuk menjabat sebagai RI 1. 

TRIBUNWOW.COM - Beberapa hari belakangan ini wacana Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjabat untuk tiga periode santer dibicarakan setelah munculnya Komunitas Jokowi-Prabowo (Jok-Pro) 2024.

Komunitas tersebut mengusulkan agar Presiden Jokowi maju di pemilihan presiden tahun 2024 ditemani Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai wakil presiden.

Ketua Umum Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer menilai wacana 3 periode sebagai hal yang sesat dan melanggar konstitusional yang berlaku.

Ketua umum sukarelawan Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer tegas menolak sikap Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mendukung wacana Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjabat tiga periode.
Ketua umum sukarelawan Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer tegas menolak sikap Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mendukung wacana Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjabat tiga periode. (YouTube Kompastv)

Baca juga: Soal Presiden 3 Periode, Relawan JoMan Curigai Orang di Sekitar Jokowi: Masih Haus Kekuasaan

Pernyataan tersebut disampaikan Immanuel dalam acara Prime Talk Metrotvnews, Senin (21/6/2021).

Immanuel menegaskan pihak JoMan sejalan dengan sikap Presiden Jokowi yang tegas menolak menjabat sebagai presiden selama tiga periode.

"Saya melihatnya dari JokPro ini tiga-tiganya, menampar, mencari muka, dan menjerumuskan," sindir Immanuel.

"Tidak ada alasan yang rasional terhadap tiga periode ini," lanjutnya.

Immanuel tidak menerima alasan JokPro yang ingin Jokowi menjabat tiga periode karena alasan agar tidak terjadi polarisasi seperti pada Pilpres tahun 2019.

"Alasan mereka rekonsiliasi, rekonsiliasi bukan seperti itu," kata Immanuel.

"Rekonsiliasi itu jangan dirusak sistem yang sudah ada."

Immanuel lalu mengungkit reformasi tahun 1998 yang mana mengubah masa jabatan presiden yang tadinya tak terbatas, kini dibatasi menjadi dua periode.

"Salah satu agenda reformasi adalah membatasi kekuasaan presiden," kata dia.

"Ini tiba-tiba Presiden Jokowi digoda-goda untuk tiga periode."

"Kita sama-sama tahu, pendukung presiden ini mayoritas adalah para aktivis '98."

"Mereka berjuang di '98 melawan tirani orde baru," tegas Immanuel.

Terakhir, Immanuel meminta agar Qodari tidak menyesatkan publik dengan wacana presiden tiga periode.

"Artinya jangan juga Qodari ini membawa demokrasi ke era kegelapan zaman orde baru," ujar Immanuel.

"Ini bahaya, kalau Qodari mau sesat, biarlah Qodari dan gerombolannya," sambungnya.

Baca juga: Lewat Twitter, Refly Harun Ajak Warganet Tolak Jokowi 3 Periode: Yang Dukung Comment, Like

Qodari Tak Mau Prabowo Jadi Jokowi Jilid 2

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari telah menyatakan sikapnya untuk mendukung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) maju kembali di 2024 bersama Prabowo Subianto untuk menjadi presiden tiga periode.

Menurut Qodari akan berbahaya jika Prabowo maju dan berakhir melawan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di 2024 mendatang.

Ia menyebut, Prabowo nantinya akan bernasib sama seperti Jokowi pada pilpres sebelumnya, di mana Jokowi menjadi korban fitnah.

Hal tersebut disampaikan oleh Qodari dalam acara Kompas Petang, Sabtu (19/6/2021).

Baca juga: Soal Presiden 3 Periode, Rocky Gerung Persilakan Jokowi Tampar Muka Sendiri atau M Qodari: Masa Diam

Qodari mengatakan, tujuannya mendukung Jokowi adalah untuk menghindari terjadinya polarisasi di masyarakat.

Jika mendukung Prabowo maju sebagai presiden, menurutnya polarisasi tetap akan terjadi.

"Nanti kalau Pak Prabowo maju, dukung Pak Prabowo, lawannya nanti Anies Baswedan," kata Qodari.

Qodari menyebut, polarisasi di masyarakat akan semakin parah jika nantinya Prabowo bertarung melawan Anies.

"Maka polarisasi yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya itu akan terulang lagi, bahkan pada skala yang akan lebih berat," ungkap dia.

Ia mengungkit bagaimana pada pilpres 2019, Prabowo yang sesungguhnya sosok nasionalis, maju sebagai calon presiden dari partai Islam.

Fenomena ini menurut Qodari akan terulang lagi di tahun 2024, jika Anies maju menjadi capres yang berasal dari partai Islam.

Ketika hal tersebut terjadi, Qodari menyebut Prabowo akan menjadi target rentetan fitnah.

"Justru Pak Prabowo akan jadi Pak Jokowi jilid dua, nanti diserang dengan isu Kristen dan seterusnya," jelas Qodari.

"Dan serangan itu akan punya dampak lebih berat, karena Pak Prabowo memang keluarganya ada Islam, ada Kristen."

"Pak Jokowi saja yang istilahnya Islam semua, kena fitnah," sambungnya.

Menurut Qodari, solusi untuk menghindari adanya polarisasi adalah Jokowi maju di 2024 didampingi Prabowo.

Simak videonya mulai menit ke-9.27:

(TribunWow.com/Anung)

Berita lain terkait presiden 3 periode

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Wacana Presiden 3 PeriodeM QodariJokowiPrabowo SubiantoRelawan Jokowi ManiaImmanuel Ebenezer
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved