Wacana Presiden 3 Periode
Lewat Twitter, Refly Harun Ajak Warganet Tolak Jokowi 3 Periode: Yang Dukung Comment, Like
Refly Harun mengkampanyekan menolak adanya wacana Presiden Jokowi menjabat tiga periode.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun mengadakan kampanye untuk menolak wacana Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjabat selama tiga periode.
Kampanye tersebut ia suarakan lewat akun media sosial Twitter miliknya @ReflyHZ, Selasa (22/6/2021).
Di Twitter, Refly Harun mencuitkan sebuah ajakan kepada para warganet untuk menolak wacana Presiden Jokowi menjabat tiga periode.

Baca juga: Qodari Ungkap Alasan Dukung Wacana Presiden 3 Periode, Singgung Kemenangan PDIP: Yang Pasti Jokowi
Selain menolak wacana presiden tiga periode, Refly juga menolak komunitas JokPro 2024.
Komunitas tersebut diketahui berisi orang-orang atau relawan yang menyatakan dukungannya kepada Jokowi untuk menjabat lagi di tahun 2024 didampingi Prabowo Subianto sebagai wakil presiden.
Berikut isi cuitan lengkap yang ditulis oleh Refly:
"Saya mau kampanye tolak 3 periode dan tolak Jokpro for 2024!! Sah, konstitusional. Ayo, siapa yang dukung comment, retweet, dan like!! Salam sehat semuanya. RH," tulis dia.
Hingga berita ini dibuat, cuitan tersebut telah dicuit ulang sebanyak 840 kali, dan mendapat lebih dari 1,500 likes.
Di kolom komentar, ramai warganet berkomentar menolak tegas wacana presiden tiga periode.
"Setuju prof. Saya mohon prof. Refly sebagai panglimanya. Mereka terorganisir prof, maka harus dilawan secara terorganisir juga. Satu kata LAWAN!" tulis @OposisiMulia.
"Tiga periode bukan bukti cinta tapi bukti nafsu kekuasaan yg dibungkus oleh atas nama rakyat." tulis @JimiMdjamhuri.
"Pak @ReflyHZ memang selalu terdepan soal konstitusi... Dukung dong!!!..." kata @hepipurwana.
"Saya juga akan ikutan dalam melawan pelanggaran konstitusi agar kita jadi negara yang benar-benar demokratis," ujar @Tehtarik_mantap.
"Saya tolak 3 periode dan tolak Jokpro, sah dan konstitusional." tegas @nasmid.
"Saya dukung!!!
Tapi penggagasnya bisa dilaporkan & ditangkap tidak om krn melanggar konstitusi?" tulis @ThavitAmoura02.
Baca juga: Siapa M Qodari? Sosok yang Dukung Wacana Presiden 3 Periode, Deklarasikan Jokowi-Prabowo 2024
Refly Harun Debat soal Jokowi 3 Periode
Sebelumnya diberitakan, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari terlibat adu gagasan dengan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun terkait isu wacana presiden tiga periode.
M Qodari mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat ketiga kalinya di 2024 sebagai presiden dengan wakil Prabowo Subianto.
Namun, gagasan Qodari itu dianggap unik oleh Refly.
Hal itu diungkapkan dalam kanal YouTube tvOneNews, Senin (21/6/2021).
Baca juga: Kritik Qodari yang Dukung Jokowi 3 Periode, Refly Harun: Prabowo Apa Mau Jadi Wakil Presiden?
Qodari mengaku mendukung Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024 agar masyarakat tak terbelah.
Ia menganggap cara tersebut bisa membuat demokrasi menjadi sehat.
"Saya tidak mau kampanye Pemilu 2024 jadi ajang propaganda hoaks, masyarakat kita terbelah," ujar Qodari.
"Cebong keluar taringnya, kampret keluar cakarnya dan ada yang mati."
"Jadi menyehatkan demokrasi."
Namun, pernyataan Qodari ini menuai kritik dari Refly.
Menurut Refly, gagasan Qodari itu cenderung tak akan diikuti banyak orang.
"Itu kan cara berpikir Qodari ya," sahut Refly.
"Dan saya kira dalam konteks ini Qodari termasuk orang yang unik ya."
"Pendapat seperti ini enggak banyak diikuti orang, tapi kan Beliau yakin nanti akan dipublikasikan ke masyarakat."
"Banyak dong 40 persen," sambung Qodari lirih.
Refly melanjutkan, ada dua kemungkinan yang menyebabkan Qodari ngotot mendukung Jokowi tiga periode.
"Saya harus membedakan antara aspirasi dan publikasi, jadi kalau aspirasi itu kita menyerap dari bawah," ujar Refly.
"Tapi kalau publikasi itu kita bicara dari atas ."
"Jadi ada ide, gagasan yang mau didesakkan ke masyarakat sebagai sumber legitimasinya."
Agar adil, kata Refly, ia berniat melakukan survei penolakan masyarakat terhadap wacana presiden tiga periode serta Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024.
"Karena variabelnya dua, iya dan tidak, saya kira wajar angkanya 40 persen karena sebelah sininya enggak kampanye."
"Makannya saya mau menggalang juga kampanye, kampanye Jokowi tidak 3 periode dan kampanye tolak Jokowi-Prabowo 2024," tandasnya. (TribunWow.com/Anung/Tami)