Breaking News:

Terkini Daerah

Pesan Terakhir Bocah 10 Tahun yang Tewas Digigit Anjing, Sempat Linglung hingga Tak Bisa Bicara

Kematian MRA, bocah yang meregang nyawa seusai digit anjing di Jalan Sagu Raya, Perumnas Simalingkar A, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUN MEDAN/ GOKLAS
Lia Pratiwi akhirnya mencurahkan kisah anaknya MRA yang meninggal usai digigit anjing di Perumnas Simalingkar A, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Rabu (16/6/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Kematian MRA, bocah yang meregang nyawa seusai digit anjing di Jalan Sagu Raya, Perumnas Simalingkar A, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, masih menyisakan kesedihan di benak ibunya, Lia Pratiwi.

Dilansir TribunWow.com,m sebelum tewas, menurut Lia, MRA sempat mengungkapkan pesan terakhirnya.

Ia menyebut MRA berharap kasus ini bisa dilanjutkan ke kepolisian.

Sebelumnya, MRA tewas seusai digigit anjing milik tetangganya, Kamis (10/6/2021) lalu.

Anjing tersebut menyerang korban karena lepas saat pagar rumah sang pemilik terbuka.

"Pesan terakhir anak saya MRA itu pada Jumat (11/6/2021). Kita buat laporan ke polisi karena tidak ada itikad baik pemilik anjing," kata Lia dikutip dari Tribun Medan, Kamis (17/6/2021).

"Jadi dia ditanya sama omnya yang kebetulan pengacara yang menangani. Omnya bertanya ke MRA apakah kasusnya diteruskan atau dihentikan, dia jawab teruskan aja om. Itu lah pesan terakhir sama kami."

Baca juga: Sosok Bocah 10 Tahun yang Tewas Digigit Anjing di Medan Diungkap sang Ibu: Dia Ingin Jadi Polisi

Baca juga: Fakta Terbaru Kasus Bocah Asal Sumut Tewas karena Gigitan Anjing, Korban Sempat Bertingkah Aneh

Sepulangnya dari kantor polisi, menurut Lia, MRA sudah dalam kondisi tak bisa berkomunikasi dengan baik.

MRA terlihat linglung dan tak bisa menjawab ketika diajak berbicara.

"Sampai hari minggu dia tidak bagus berkomunikasi. Ingatannya juga tidak bagus," kata Lia.

"Bahkan dia tidak mengenal nama dirinya sendiri tapi hanya mengetahui nama ibunya. Bahkan nama kakaknya juga tidak tahu."

Saat itu, Lia terus berupaya mengajak anak keduanya itu berkounikasi.

Namun, sikap MRA justru semakin aneh.

"Tapi dia cuma nengok aja sembari tidur dengan kelopak mata yang tertutup sedikit. Habis itu merem lagi. Disuruh makan juga cuma ditengok saja. Lalu dia mau juga mencengkram tangan kita kuat-kuat."

"Saat kubilang 'Ini mama jangan ya', barulah dilepas. Sampai akhirnya ia meninggal dunia."

Baca juga: Detik-Detik Bocah Asal Sumut Digigit Anjing Lalu Tewas, Ibu korban: Awalnya Mau Jajan

Baca juga: Detik-detik Terakhir Bocah Tewas karena Digigit Anjing, Badan Lumpuh Total serta Mulut Berbuih

Kronologi

Lia mengungkapkan detik-detik kejadian nahas yang menimpa buah hatinya tersebut.

Kejadain MRA diggit anjing terjadi pada Kamis (11/6/2021).

MRA saat itu awalnya hendak jajan ke warung bersama temannya.

"Jadi awalnya anak saya itu hendak membeli jajan di warung yang tidak jauh dari rumah ini," ungkap Lia 

Dalam perjalanannya ke warung, MRA dan temannya melintasi rumah tetangga yang memiliki anjing tersebut.

Diketahui saat itu rumah pemilik anjing tidak ditutup pagarnya karena ada penjual galon air mineral yang mengantar air kerumah itu.

Anjing tersebut keluar dan menggigit MRA.

"Ia pergi bersama kawannya, namun saat melintas di rumah tetangga saya yang memiliki anjing, pintu pagarnya terbuka karena ada penjual galon mineral yang mengantar air ke rumah itu," lanjut Lia bercerita.

"Seketika anjing itu keluar dan langsung menggigit anak saya, sekitar pukul 15.00 WIB."

Setelah digigit, MRA tidak langsung ke rumah, melainkan singgah terlebih dahulu di rumah temannya.

Lia marasa bahwa anaknya takut dimarahi oleh orang tuanya jika langsung pulang ke rumah.

Saat MRA sampai dirumah, dirinya langsung mengabari si kakek bahwa dirinya telah digigit anjing.

Lia yang saat itu tidak di rumah lantas ditelepon oleh si Kakek dan mengabarkan bahwa MRA sudah digigit anjing.

Seusai dikabari anaknya digigit anjing, Lia langsung pulang dan membawa anaknya berobat.

"Saya langsung pulang dan membawa anak saya ini untuk berobat," ujar Lia.

Pasca-digigit, MRA sempat alami kenaikan suhu pada badannya hingga 39 derajat, badan lemas hingga muntah-muntah.

"Panasnya itu tinggi sampai 39 derajat," ungkap Lia.

Selain itu, diketahui MRA juga sempat bertingkah aneh.

Baca juga: Petunjuk soal Pembunuh Pria yang Jasadnya Hangus Terbakar di Maros, Polisi Gunakan Anjing Pelacak

Sikap Pemilik Anjing

Besoknya, pada Jumat (11/6/2021) keluarga bersama Kepala Lingkungan coba bermediasi dengan wanita si pemilik anjing, namun itikad baik keluarga MRA tidak direspons baik.

Tidak hanya itu, si pemilik anjing juga mempermasalahkan kwitansi Rp 100 ribu biaya berobat MRA.

"Kita bertemu dan diajak ngomong baik-baik tidak terima, mereka (pemilik anjing) sempat bilang hanya karena Rp 100 ribu kita ribut," ucap Lia.

"Mereka bahkan tidak percaya dengan kwitansi perobatan MRA dan meminta waktu untuk memeriksa kebenaran kwitansi tersebut."

Lia sempat menantang si pemilik anjing tersebut untuk ke apotek, namun si pemilik anjing menolak.

"'Ayo kita kesana'," tantang Lia.

"Tapi mereka bilang tak perlu dan sebut gara-gara Rp 100 ribu saja diributkan."

Suami dari pemilik anjing bahkan tidak takut jika peristiwa ini dibawa ke ranah hukum.

"Tapi mereka bilang tak perlu dan sebut gara-gara Rp 100 ribu saja diributkan. Terus suaminya sempat bilang tidak takut mau dibawa jalur hukum sekalipun," bebernya.

"Bahkan mau ngadu ke Wali Kota Bobby Nasution sekalipun kami enggak takut." 

Pada Sabtu (12/6/2021), MRA sempat diberi vaksin rabies.

Namun sayang, besoknya pada Minggu (13/6/2021) MRA mengembuskan napas terakhirnya. 

Saat meninggal, korban sempat kejang-kejang dan mengeluarkan buih pada mulutnya.

"Pas kejang-kejang sudah keluar buih di mulut dan hidungnya. Ia juga alami kelumpuhan hingga akhirnya meninggal dunia sebelum Ashar," kata Lia.

Sehari sebelum meninggal, diketahui MRA mengalami kelumpuhan dan tubuhnya tidak bisa digerakkan. (TribunWow.com)

Artikel ini telah diolah dari TribunMedan.com dengan judul PESAN Terakhir Anak 10 Tahun yang Meninggal setelah Digigit Anjing di Simalingkar, Anak Lelakinya Meninggal seusai Digigit Anjing, Ibu Korban Ungkap Kronologis Kejadian dan BOCAH DIGIGIT ANJING Gila Sempat Kejang, Panas Tinggi, Muntah dan Lumpuh Sebelum Meninggal Dunia

Baca berita lain terkait Berita terkait 

Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved