Euro 2020
Laga Denmark Vs Finlandia di Euro 2020 Tetap Berlanjut setelah Insiden Eriksen, EUFA Panen Kritik
Keputusan untuk melanjutkan laga Denmark vs Finlandia setelah insiden Eriksen mendapat kritikan.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Laudrup mengatakan opsi tersebut tidak masuk akal.
“Bermain pada keesokan siangnya tidak masuk akal. Beberapa pemain tidak bisa mendapatkan waktu tidur yang cukup, lalu bangun pukul 8 pagi, pergi ke stadion pada pukul 10, lalu bermain di siang hari,” tutur dia.
Kiper legendaris Tim Dinamit, Peter Schmeichel, juga tak suka dengan keputusan UEFA.
“Sesuatu yang sangat buruk terjadi dan UEFA memberikan opsi kepada pemain untuk melanjutkan laga di hari yang sama atau kembali pada pukul 12 siang keesokan hari. Itu pilihan macam apa?,” tanya Schmeichel.
“Itu bukan opsi yang memadai. Keputusan UEFA sangat bodoh dan seharusnya mereka bisa berempati dan mencoba skenario lain. UEFA tidak menunjukkan sikap itu.”
“Sejujurnya, hasil akhir pertandingan tidak penting. Denmark membuat keputusan hanya jika kondisi Christian baik-baik saja.”
“Baik-baik saja maksudnya adalah kalau Christian sintas dan bisa berbicara dengan pemain lain,” tutur mantan penjaga gawang Manchester United tersebut.
Denmark sebenarnya tampil sangat mendominasi sepanjang laga.
Denmark memegang 63 persen penguasaan bola, sementara Finlandia hanya 37 persen.
Selain itu, skuad tuan rumah juga melepaskan 22 tembakan dengan enam di antaranya tepat sasaran.
Bandingkan dengan Finlandia, yang hanya punya satu tembakan sekaligus menjadi satu-satunya tembakan tepat sasaran mereka sepanjang laga.
Namun, pada akhirnya tandukan Joel Pohjanpalo pada menit ke-60 ke gawang Denmark memastikan skuad besutan Markku Kanerva yang meraih tiga poin. (*)
Artikel ini telah tayang di Bolasport.com dengan judul "Berita EURO 2020 - Keputusan UEFA Lanjutkan Laga Denmark-Finlandia Dapat Kritik Keras."