Kabar Ibu Kota
Sosok Zainul, Bos Pungli di JICT Tanjung Priok yang Ditangkap Polisi, Ternyata Ini Pekerjaannya
Bos alis koordinator pungutan liar (pungli) di Jakarta International Container Terminal (JICT) bernama Achmad Zainul Arifin, akhirnya ditangkap polisi
Editor: Lailatun Niqmah
Diketahui, tujuh orang tersebut bekerja pada shift malam dan bertugas memberikan pelayanan jasa ke pelabuhan bongkar muat kontainer.
"Mereka adalah tim shift malam di JICT, mereka adalah shift malam yang bertugas memberikan pelayanan jasa kepelabuhan bongkar muat kontainer."
"Mereka melakukan kegiatan mengoperasikan crane, untuk mengangkut dan memindahkan kontainer", paparnya Kholis.
Puluhan Diamankan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya telah mengamankan puluhan pelaku pungli, tak lama setelah keluhan sopir truk disampaikan kepada Jokowi.
"Yang kami amankan ini total ada 49 orang, di situ perannya masing-masing dengan kelompok masing-masing," kata Yusri di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jumat (11/6/2021).
Yusri menceritakan, 49 pelaku pungli tersebut sebagian besar ditangkap jajaran Polres Metro Jakarta Utara, di mana 28 orang di antaranya dari dua perusahaan, yakni PT DKM dan PT GFC.
Sementara 14 pelaku lainnya adalah mereka yang tertangkap tangan melakukan pungli di jalanan di sekitaran Pelabuhan Tanjung Priok.
"Kemudian juga dari Polsek Cilincing enam pelaku, dan Polsek Tanjung Priok ada delapan pelaku," ungkap Yusri.
Tidak ketinggalan, aparat dari Polres Pelabuhan Tanjung Priok menangkap tujuh pelaku pungli di dalam kawasan Jakarta International Container Terminal (JICT).
Setelah ditangkap, puluhan pelaku tersebut lalu diamankan ke Mapolres Metro Jakarta Utara dan Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok, untuk diproses lebih lanjut.
Berawal dari telepon Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, setelah mendengar keluhan para sopir kontainer di perbatasan Dermaga JICT dan Terminal Peti Kemas Koja, Kamis (10/6/2021).
Para sopir tersebut mengeluhkan banyaknya pungutan liar alias pungli, dan premanisme di sekitar pelabuhan.
Awalnya, Presiden mendengarkan curhatan para sopir mengenai kendala kerja di saat pandemi seperti sekarang ini.