Breaking News:

Terkini Daerah

Dilaporkan Warga Cabuli 5 Bocah Perempuan, Guru Ngaji Ajak Keluarga Korban Berdamai

Seorang guru ngaji bernama Ustaz Heru dilaporkan telah mencabuli lima muridnya sendiri yang semuanya adalah bocah perempuan berusia sekira 8 tahun.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino
MA, orangtua dari A (8), korban pencabulan oleh guru ngaji di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara. Foto laporan polisi (kanan). 

TRIBUNWOW.COM - Seorang guru ngaji bernama Heru Suciyatno (60) dilaporkan oleh warga telah mencabuli lima bocah perempuan yang diketahui semuanya adalah murid-muridnya belajar mengaji.

Heru diketahui melakukan aksi cabulnya itu di kediamannya di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Setelah aksinya terbongkar dan dilaporkan warga, pria yang akrab disapa Ustaz Heru itu mengajak keluarga korban agar tidak membawa masalah ini ke jalur hukum.

Tarso, Ketua RT di lokasi guru ngaji cabuli muridnya di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Tarso, Ketua RT di lokasi guru ngaji cabuli muridnya di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Baca juga: Cabuli 5 Bocah Perempuan, Guru Ngaji Sering Beri Korban Uang dan Baju: Jangan Bilang ke Orang Laki

Dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, informasi itu disampaikan oleh Tarso selaku ketua RT setempat.

"Jadi ini berdasarkan aduan warga ke saya. Muridnya itu ada lima orang, perempuan semua, kurang lebih berusia delapan tahun," kata Ketua RT setempat, Tarso, saat ditemui pada Senin (7/6/2021) malam.

Heru diketahui memfungsikan tempat tinggalnya sebagai sarana belajar mengaji yang mana para korban biasa belajar di sana.

Di tempat tersebut, pelaku melakukan tindakan asusila terhadap kelima korbannya.

Tarso menyampaikan, orangtua korban telah mengambil sikap akan membawa kasus ini ke ranah hukum.

Pelaku sendiri telah meminta kepada keluarga korban agar kasus diselesaikan secara kekeluargaan.

"Orangtua korban kekeuh ke ranah hukum. Karena sudah ada visum dan melapor, akhirnya akan melanjutkan ke ranah hukum," kata Tarso.

Kasus ini baru terbongkar pada Kamis (3/6/2021) malam, ketika seorang korbannya mengeluhkan rasa sakit di kemaluannya.

A (8) adalah satu dari lima bocah gadis yang menjadi korban aksi bejat Heru.

MA selaku orangtua A bercerita, bahwa anaknya kerap diberikan uang dan baju oleh pelaku yang akrab disapa dengan nama Ustaz Heru.

"Anak saya sering dikasih baju, sering dikasih duit," kata MA saat ditemui di kediamannya, Senin (7/6/2021).

MA mulanya tak menaruh curiga pada kebaikan Heru yang kerap memberi murid-muridnya uang dan baju.

Namun setelah putrinya A mengeluhkan rasa sakit di kemaluan dan mengetahui tabiat asli Heru, MA baru menyadari bahwa barang dan uang yang diberikan oleh pelaku bertujuan agar para korban diam.

"Kebaikan itu kan ada maunya. Anak saya dikasih tahu jangan bilang ke siapa-siapa, jangan bilang ke orang laki," kata MA mengutip pesan Heru kepada A.

Menurut penjelasan MA, Heru diketahui sering memberikan baju dan uang terhadap lima muridnya yang semuanya adalah perempuan di bawah umur.

"Ada lima orang yang difasilitaskan. Diduga korban dia ada lima orang itu, termasuk anak saya," ucap MA.

Baca juga: Tampang Perampok yang Cabuli Mahasiswi di Makassar, Sudah Beraksi 11 Kali dan Sering Target Wanita

Baca juga: Nekat Pakai Ban Rusak, 5 Mahasiswa UHO Kendari Tewas seusai Mobil Tabrak Pohon

MA bercerita, pada Kamis (3/6/2021) malam, putrinya yakni A mengeluhkan rasa sakit di alat vital ketika buang air kecil.

"Itu terungkapnya setelah anak saya ngomong ke saya pas malam Jumat," kata MA.

"Anak saya katanya mau buang air kecil ngerasa perih (di kemaluannya)," sambungnya.

MA bercerita, awalnya ia menyembunyikan info bahwa A telah menjadi korban pencabulan Heru.

Dirinya baru berani bicara setelah ada sejumlah warga lain yang mengalami hal serupa.

"Saya diam dulu awalnya, sebelum warga ramai, takutnya pencemaran nama baik," kata MA.

"Berhubung ada yang sudah duluan ngomong, akhirnya saya ngomong. Ada lima orang yang diduga jadi korban," sambungnya.

Para keluarga korban kini telah melaporkan Heru ke Polres Metro Jakarta Utara.

MA sendiri ingin agar Heru diberikan hukuman yang setimpal.

Awalnya A yang baru saja pulang mengaji dari pengajian yang dipimpin Heru, nampak raut wajahnya murung.

Kemudian A mengeluhkan rasa sakit di alat vitalnya kepada orangtuanya yakni MA.

MA lalu mencecar A dengan sejumlah pertanyaan hingga akhirnya A bercerita soal pencabulan yang dilakukan Heru.

MA mengaku pada saat mendengar cerita itu dari A, dirinya merasa sakit hati lantaran percaya pelaku seharusnya bisa mendidik, khususnya soal agama.

"Saya sesak. Sakit hati saya," ungkap MA dengan suara bergetar. (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini diolah dari TribunJakarta.com dengan judul Supaya Korban Tak Melapor, Guru Ngaji Cabul di Muara Baru Sering Beri Uang dan Pakaian, Anaknya Dicabuli Guru Ngaji, Orangtua di Penjaringan: Saya Sesak, Sakit Hati Saya, dan Guru Ngaji di Muara Baru Cabuli Muridnya, Korbannya Mencapai 5 Orang

Berita lain terkait Kasus Pencabulan

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved