Terkini Daerah
Senior di Ponpes Deliserdang Aniaya Junior hingga Tewas, Korban Awalnya Dipanggil ke Aula
Kasus pengaiayaan terjadi di salah satu ponpes di Sumatera Utara. Diketahui motif penganiayaan tersebut adlah sakit hati.
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Pimpinan Darul Arafah Raya, Ustaz Harun Lubi membenarkan hal tersebut.
"Bukan perkelahian. Jadi sifatnya karena masalah pribadi (senioritas). Dan kejadian itu, pelakunya satu orang," ujarnya, Senin (7/6/2021).
Lanjut, penganiayaan tersebut terjadi pada Sabtu (5/6/2021) malam.
Diketahui kejadian tersebut terjadi di luar asrama namun masih dalam lingkup pesantren.
"Namun, masih dalam areal pesantren. Saat itu, sedang dilakukan absen terhadap santri pada malam hari," ungkapnya.
Masih dikatakan harus, selesai belajar malam, karena memang lagi memang sedang ujian semester.
"Jadi selesai belajar malam, itu ada waktu peng-absenan. Jadi anak-anak yang belajar malam baik di depan asrama, maupun yang di luar asrama, kita kumpulkan," lanjut Harun.
"Nah di situ mereka kejadiannya," jelas Harun sembari menambahkan insiden maut itu.
Dalam kasus ini, Pimpinan Ponpres itu menilai permasalah personal antara pelaku dengan korban.
"Kami menyerahkan keseluruhan proses hukum kepada pihak kepolisian dan siap untuk membantu proses penyeledikan," kata Harun.
"Untuk penganiayaan, iya, dalam arti kata memukul. Kalau informasi dari teman-temannya hanya sekali (memukul). Ini informasi sebelum kepolisian, kalau BAP, kami belum tahu."
Tidak hanya itu, informasi tambahan yang berhasil dihimpun, peristiwa pemukulan itu dilakukan pelaku ke bagian dada korban hingga tersungkur.
Dibantu teman-teman FW membawanya ke klinik di pesantren tersebut.
"Dokter bertugas di pesantren mengatakan korban sudah meninggal dunia," jelasnya.
Dalam peristiwa ini, pihaknya mengatakan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang dan Kementerian Agama (Kemanag) Kabupaten Deliserdang.